BAGIAN PROTOKOL DAN KOMUNIKASI PIMPINAN

Antisipasi Bencana Alam Hidrometeorologi, Lamongan Lakukan Upaya Preventif.

Musim hujan telah terjadi di beberapa wilayah Indonesia termasuk di Kabupaten Lamongan. Untuk mengantisipasi curah hujan tinggi yang bisa memicu potensi bencana alam tersebut, Pemerintah Kabupaten Lamongan bersama jajaran TNI dan Polri meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan langkah-langkah pencegahan dan mitigasi sebagai upaya preventif untuk mengurangi dampak resiko bencana. Mengingat selama tahun 2022 Kabupaten Lamongan banyak mengalami bencana hidrometeorologi.


“Tren bencana di Indonesia terus meningkat, data menunjukkan bahwa tahun 2022 jumlah kejadian bencana mencapai 2.788. Wilayah Kabupaten Lamongan selama tahun 2022 juga banyak mengalami bencana mulai dari puting beliung, tanah longsor, pohon tumbang, kekeringan dan kebakaran serta daerah yang tergenang banjir mulai dari kecamatan Babat, Laren, Kali Tengah, Turi, Glagah, Karangbinangun yang mengakibatkan 56 desa dan 1.538,2 ha sawah/tambak terdampak bencana banjir dan 75 rumah rusak diakibatkan terjangan angin puting beliung. Mengakibatkan kerugian secara estimasi sebesar Rp. 34.802.400.000,” ucap Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dalam Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Antisipasi Bencana Alam Hidrometeorologi Kabupaten Lamongan tahun 2022.




Untuk menanggulangi dampak yang lebih parah, Pak Yes menghimbau semua unsur melakukan aksi bersama guna meningkatkan kapasitas agar mampu mengenali ancaman dan siaga dalam situasi darurat bencana secara tepat melalui edukasi kebencanaan dan simulasi latihan penanganan serta mendorong latihan kesiapsiagaan dari tingkat yang paling kecil yaitu keluarga, RT/RW, dan seluruh komunitas.




“Saya menghimbau dan untuk menjadikan perhatian yang serius dari semua elemen terkait kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana yaitu, (1) meningkatkan sinergitas antar stakeholder dalam upaya mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, (2) melakukan pendekatan secara preventif kepada masyarakat terkait peran serta dalam menghadapi bencana, dan (3) menyiapkan mental dan fisik yang prima dilandasi komitmen moral dan disiplin kerja yang tinggi menghindari ego sektoral dalam penanganan bencana,” terang Pak Yes.




Selanjutnya, lanjut Pak Yes, (4) melakukan pelatihan secara intern dan terpadu terhadap personil yang akan ditugaskan sehingga siap dalam menjalankan tugas dan fungsinya, (5) melakukan pengecekan intern secara berkala semua peralatan sehingga siap pakai pada saat penanggulangan bencana yang mungkin akan terjadi, serta (6) patuhi dan tetapkan prokes dimanapun dan kapanpun berada.




Selain 6 (enam) himbauan tersebut, Pemkab Lamongan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga telah mempersiapkan berbagai keperluan yang ditinjau langsung oleh Pak Yes, mulai dari kesiapan SDM, logistik, posko bencana, hingga kesiapan transportasi yang digunakan untuk memberikan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat.


Bencana hidrometeorologi sendiri merupakan bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi, seperti curah hujan, kelembaban, temperatur, dan angin. Bencana yang termasuk bencana hidrometeorologi antara lain kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, El Nino, La Nina, longsor dan berbagai bencana lainnya.