BAGIAN PROTOKOL DAN KOMUNIKASI PIMPINAN

Arsip Artikel

Perkuat Ekonomi Pesantren, Ponpes Sunan Drajat Buka Restoran Semi Modern

Sebagai upaya menguatkan ekonomi pesantren, Pondok Pesantren Sunan Drajat yang berlokasi di di Dusun Banjaranyar, Desa Banjarwati, Kecamatan Paciran kini resmi membuka restoran, Kamis (16/3), setelah satu tahun sebelumnya juga resmi memiliki toko serba ada (toserba).Terletak tak jauh dari Wisata Religi Sunan Drajat, keberadaan restoran tiga lantai dengan rooftop ini cukup strategis untuk dijangkau semua kalangan, memiliki 12 stand dari tenant terbaik, pengunjung bisa menikmati beragam jenis makanan seperti makanan tradisional, modern hingga makanan jepang.Grand opening restoran PP Ponpes Sunan Drajat yang dihadiri langsung Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Pengasuh Ponpes Sunan Drajat KH Abdul Ghofur, Wakil Bupati Lamongan Abdul Rouf dan Direktur Perekonomian Ponpes Sunan Drajat Anas Alhifni ini menyuguhkan konsep semi modern dan cukup unik. Dimana pembeli tidak menggunakan uang tunai untuk proses transaksinya, namun harus top up terlebih dahulu layaknya mengisi kartu TOL. Uang yang tidak terpakai pun bisa diambil kembali. Melihat kesiapan unit usaha yang dimiliki pesantren, MenkopUKM Teten Masduki mengungkapkan, keberadaan restoran, toserba dan unit usaha yang dimiliki Ponpes Sunan Drajat merupakan gambaran nyata bahwa pesantren saat ini tidak hanya tempat menimba ilmu, tapi sangat mampu menjadi inkubator usaha para santrinya. "Untuk mencetak wirausaha-wirausaha muda perlunya role model dan apa yang dilakukan Ponpes Sunan Drajat saat ini dengan segala macam unit usahanya bisa menjadi inkubator, tempat belajar para santri untuk menyiapkan diri menjadi saudagar-saudagar yang tangguh," ucapnya.Sebagai upaya pengembangan usaha pesantren, lanjut Teten, pihaknya juga memiliki pembiayaan dana bergulir bagi koperasi yang dilakukan untuk memperkuat sektor-sektor produktif, serta mendukung para pelaku usaha mikro yang belum bisa mengakses kredit di perbankan. Termasuk izin kemudahan dalam berusaha. "Untuk mendukung usaha kecil, belanja pemerintah harus membeli produk koperasi dan UMKM, Saya pesan mohon di dampingi KSBP yang punya produk bisa di daftarkan ke i katalog. Sehingga pemesanan prosuk tidak harus melalui tender," lanjutnya.Sementara itu pengasuh Ponpes Sunan Drajat KH Abdul Ghofur mengaku bersyukur lantaran dapat mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren melalui peresmian restoran ini. Dengan kemandirian ekonomi ponpes Sunan Drajat akan semakin banyak membantu para santri serta masyarakat sekitar dalam hal finansial."Tugas Saya meneruskan kanjeng nabi, ponpes memiliki mandat untuk mengelola ekonomi dan harus bisa menjadi role model usaha mikro bagi pesantren lain," ucapnya.Mendengar hal baik tersebut, Wabup Rouf mengaku senang, karena apa yang dilakukan Ponpes Sunan Drajat adalah bentuk pengungkit kemandirian ekonomi khususnya di wilayah pantura Lamongan. Berdasarkan data BPS tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Lamongan bangkit di angka 5,56 persen dari sebelumnya yang sempat terkontraksi akibat pandemi. Untuk itu, Wabup Rouf terus mendorong gerakan kebangkitan perekonomian melalui UMKM."Alhamdulillah pondok pesantren dengan derajat ini merupakan salah satu pondok pesantren terkemuka di Indonesia, tidak hanya mengembangkan Islam tetapi juga berbagai macam perekonomian masyarakat," terangnya. Sebagai upaya membangkitkan iklim bisnis generasi muda, berbagai program bisnis juga telah dilakukan Pemkab Lamongan, melalui program Megpreneur dan Santri preneur."Kita terus mendorong dan menciptakan iklim bisnis yg dapat memberikan energi positif bagi dunia uasaha. Untuk itu saya seneng sekali dan mengucapkan trima kasih kepada Ponpes Sunan Drajat yang terus bersinergi dengan Pemkab Lamongan, melalui unit usahanya dibidang air mineral, garam samudra, Toserba, pupuk dan sekarang restoran, ini mampu menggerakkan ekonomi khususnya di sekitar pesantren Sunan Drajat. Terima kasih sekali lagi atas kolaborasi untuk terus bersinergi membangun Kabupaten Lamongan menuju kejayaan," pungkasnya. 

Selengkapnya