BAGIAN PROTOKOL DAN KOMUNIKASI PIMPINAN

Percepat Tanam melalui Pompanisasi, Mentan RI Kunjungi Lamongan

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, Jum'at (19/4) melaksanakan kunjungan kerja di Desa Trepan Kecamatan Babat. Kunjungan kerja ini dilaksanakan dalam rangka percepatan tanam padi melalui proses pompanisasi. Tidak hanya itu, dalam kesempatan tersebut beliau juga menyerahkan secara simbolis bantuan bibit padi kepada petani di Lamongan.

Diungkapkan Mentan Andi Amran Sulaiman, bahwa Kabupaten Lamongan pada dasarnya memiliki sumber air yang melimpah, hanya kurang dalam pemanfaatannya, sehingga dirasa sangat tepat untuk dilakukan proses pompanisasi. Dengan proses pompanisasi dan berbagai upaya lain seperti pemberian bantuan padi juga menaikkan volume bantuan pupuk, memurut beliau adalah solusi permanen dan cepat yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi kondisi El Nino yang terjadi saat ini.

"Kita lihat tadi ini melalui pompanisasi bisa mengaliri 16.374 hektar sawah di Lamongan, itu bisa meningkatkan produksi padi kita 380 ribu ton, dan bisa dibayangkan dampaknya adalah peningkatan kesejahteraan petani, peningkatan pendapatan produksi, dan banyak lainnya. Paling penting adalah Pak Presiden sudah memerintahkan untuk menaikkan volume pupuk 2 kali lipat, ini ada bantuan pompa gratis, benih gratis. Ini kita lakukan terus menerus untuk menghadapi El Nino, semoga target kita menaikkan produksi beras bisa tercapai," ungkap Mentan Amran.

Mentan Amran menambahkan, bahwa terkait penggunaan air dalam pompanisasi ini juga telah disepakati dengan Menteri PUPR didepan Presiden RI, hal tersebut guna memprioritaskan pangan pada saat kondisi El Nino. Tidak hanya itu, diungkapkan beliau bahwa Presiden RI telah menyetujui penambahan volume pupuk menjadi 9,5 juta ton.

"Yang belum terdaftar silahkan mendaftar, yang penting petani Indonesia itu berhak mendapatkan pupuk, siapapun itu. Kalau ada calo pupuk saya minta dilakukan proses hukum, kalau ada distributor nakal kami pastikan izinnya saya cabut, tidak ada lagi kegiatan yang mempermainkan nasib petani karena mereka adalah pahlawan kita," imbuhnya.

Selain itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi yang turut mendampingi Mentan Arman mengucapkan terima kasih atas kunjungan yang dilakukan di Lamongan. Dikatakan beliau meski sempat mengalami penurunan produksi padi karena pengaruh El Nino, melalui pompanisasi dan upaya lain untuk percepatan tanam ini beliau yakin akan dapat mengembalikan produktivitas pertanian Lamongan.

"Kita memang punya luasan tadah hujan, sekarang dengan program pompanisasi ini saya yakin akan bisa meningkatkan produksi pangan kita. Lamongan kita punya luasan tanam 95 ribu hektar, yang menggunakan irigasi sekitar 61 ribu dan sisanya 34 ribu hektar, tadah hujan dengan proses pompanisasi ini mampu mengaliri 16 ribu hektar, selebihnya akan memakai sumur bor," terang Pak Yes.

Adapun sebaran pompanisasi aliran Sungai Bengawan Solo di Jawa Timur ini dilakukan di 4 kabupaten yakni Lamongan, Bojonegoro, Tuban, dan Gresik. Di Kabupaten Lamongan sendiri diusulkan pompa sebanyak 412 unit dengan luas layanan 16.374 hektar. (dir)