BAGIAN PROTOKOL DAN KOMUNIKASI PIMPINAN

Pak YES Pimpin Apel Pergeseran Pasukan Pengamanan Tahap Pungut Suara Pemilu Serentak 2024

Sehari menjelang Pemungutan Suara, Bupati YES dengan didampingi Kapolres Lamongan dan Dandim 0812, memimpin Apel Pergeseran Pasukan dalam Rangka Pengamanan Tahap Pungut Suara Pemilu Serentak 2024, Selasa (13/2) di Alun-Alun Lamongan. Apel yang diikuti perwakilan pasukan pengamanan Pemilu dari unsur Polri, TNI, dan Linmas ini menjadi tanda dimulainya pengamanan proses pemungutan suara di 4.153 TPS di wilayah Kabupaten Lamongan.


Disampaikan Bupati YES, pengamanan pada tahap pemungutan suara sangat penting mengingat ada banyak potensi gangguan Kamtibmas yang mungkin terjadi. Beberapa potensi gangguan tersebut di antaranya adalah sabotase, intimidasi, konflik antar pendukung, hingga serangan fajar dan money politic.


“Pengamanan harus benar-benar dilaksanakan dengan optimal, salah satu yang diprioritaskan adalah pengamanan TPS. Hal ini dikarenakan TPS merupakan titik utama proses demokrasi sehingga kegiatan yang ada di TPS harus benar terjaga agar proses demokrasi berjalan lancar,” tambahnya.


Bupati YES juga berpesan kepada Pasukan Pengamanan agar mengenali karakteristik wilayah tempat bertugas. Hal ini diperlukan agar pasukan dapat segera beradaptasi dan mengetahui kondisi kerawanan Kamtibmas di wilayah yang menjadi tanggung jawab masing-masing.


“Jalin sinergitas dan koordinasi dengan seluruh komponen masyarakat untuk menjaga kerukunan dan kesatuan,” pesan Pak YES.


Diterangkan Kapolres Lamongan, AKBP Bobby A. Condroputra, saat ini yang menjadi kerawanan di TPS adalah bencana banjir. Sedangkan untuk tingkat kerawanan di Lamongan masih dalam kategori cukup atau kurang rawan.


“Saat ini anggota pengamanan sudah bergeser, langsung menuju Polsek masing-masing, dan akan dicek oleh Kapolsek. Baru setelah itu, akan disebar ke setiap TPS,” imbuhnya.



Kapolres Bobby menambahkan bahwa salah satu potensi pidana yang diantisipasi jelang Pemungutan Suara adalah money politic. Oleh karena itu, Polres Lamongan akan terus berkoordinasi dengan Bawaslu dan Satgas Gakkumdu untuk mencegah dan menindak bila hal tersebut terjadi. 

Pada pengamanan tahap pungut suara ini, diterjunkan sebanyak total 11.917 personel, yang terdiri dari 474 personel Polri, 506 personel TNI, 250 Satpol PP, dan 10.391 personel unsur Linmas. Selain itu, juga terdapat pasukan untuk antisipasi kontingensi sebanyak 2 Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari Polres Lamongan dan 1 SSK dari Kodim 0812 yang nantinya ditempatkan di zona utara, tengah, dan selatan Kabupaten Lamongan.