BAGIAN PROTOKOL DAN KOMUNIKASI PIMPINAN

Kategori berita

Pandangan Umum Fraksi Atas Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2020

Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Lamongan menggelar Rapat Paripurna Hari Kedua dalam rangka Pandangan Umum Fraksi atas Nota Keuangan Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun anggaran 2020, Senin (31/5), di Ruang Rapat Paripurna DPRD Lamongan. Penyampaian nota keuangan Raperda pertanggungjawaban Kepala Daerah merupakan sarana pertanggungjawaban Pemerintah Daerah dalam pengelolaan keuangan daerah secara transparan dan akuntabel. Selain itu juga merupakan perwujudan dari kinerja atas pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan. Sebelumnya pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Lamongan tahun 2020 telah menjalani proses audit oleh BPK (Bandan Pemeriksa Keuangan) dan kembali berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), menambah prestasi Lamongan dalam perolehan lima kali berturut-turut WTP dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) RI. Tujuh Fraksi partai yang menyampaikan pandangan umumnya yakni Partai Demokrat, Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Fraksi Persatuan Nasional Rakyat Indonesia (FPNRI) yang terdiri dari Partai PPP, Nasdem, Hanura, serta Perindo, Partai Demokrat dalam pandangan umumnya memandang bahwa Pemkab Lamongan telah berupaya semaksimal mungkin mengelola penyerapan anggaran belanja daerah, sehingga berharap tingginya angka realisasi belanja daerah dapat berbanding lurus dengan akses manfaat pembangunan yang merata. Partai Golkar dalam pandangannya menyampaikan berbagai masukan-masukan guna ditahun-tahun berikutnya target yang ditetapkan dapat terealisasikan secara maksimal. Selanjutnya pandangan umum Partai Gerindra menyampaikan saran, masukan dan pertanyaan yang diharapkan mampu mempertajam gambaran pelaksanaan program yang telah dilakukan Pemkab Lamongan sebagaimana yang tercermin dalam LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) Bupati tahun anggaran 2020. Sementara Partai Amanat Nasional (PAN), fraksi partai menyarankan ketelitian serta kehati-hatian penyusunan laporan, juga agar seluruh aset Pemerintah Daerah agar dibarengi dengan data yang lengkap dan benar. Selanjutnya pandangan umum fraksi PDIP, mengingatkan dan menegaskan 3 (tiga) prinsip dasar pengelolaan keuangan daerah, yakni transparansi, akuntabilitas, dan efisensi dalam semua tahapannya baik pada saat perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan maupun pertanggungjawaban. Fraksi PKB dalam pandangan umumnya mengambil kesimpulan performa APBD tahun 2020 cukup mengalami peningkatan dari tahun 2019. Fraksi PKB juga menyaarankan untuk peningkatan potensi pendapatan daerah, peninjauan kembali obyek retribusi, pemberian bantuan hibah dan bantuan keuangan lainnya, juga meningkatkan pengawasan dalam pembelanjaan dana. Sedangkan fraksi FPNRI, mendorong Pemkab agar secepat mungkin melakukan tindakan perbaikan terkait infrastruktur Lamongan yang mengalami kerusakan, melihat anggaran pendapatan daerah lebih besar dibandingkan dengan nilai belanja daerah.”(PROKOPIM)

Selengkapnya
Kantor Pos Serahkan Prangko Prisma Edisi Spesial Bupati Yes

Bertempat di Ruang Kerja Bupati Pemkab Lamongan, Senin (31/5), Kantor Pos Cabang Lamongan menyerahkan souvenir Prangko Prisma Edisi Spesial Bupati Lamongan Yuhronur Efendi. Penyerahan souvenir dilakukan langsung oleh Kepala Kantor Pos Cabang Lamongan, Aquedsa Habibie kepada Bupati Yes. Dalam kesempatan tersebut Bupati Yes  mengungkapkan apresiasinya kepada Kantor Pos, Yes berharap terjadinya sinergi berkelanjutan antara pihak Kantor Pos dan Pemerintah Kabupaten Lamongan. “Terima kasih atas souvenirnya, kami berharap kedepan bisa terjalin sinergitas berkelanjutan antara Kantor Pos dan Pemerintah terkhusus mengirimkan produk-produk Lamongan,” tutur Yes. Menindaklanjuti arahan Bupati Yes, Kepala Kantor Pos Cabang Lamongan, Aquedsa Habibie mengungkapkan, selain siap membantu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, pihaknya akan bersinergi bersama bahkan siap mengantarkan produk-produk UMKM Lamongan ke seluruh Indonesia. Dengan demikian apapun dapat dilakukan di Kantor Pos. “Sebagai bentuk sinergitas kami, kedepannya, Kantor Pos siap membantu mengirim produk-produk Lamongan ke seluruh Indonesia,” terangnya. Lebih lanjut Habibie menjelaskan, prangko prisma edisi spesial Bupati Yes tersebut menampilkan berbagai foto Bupati Yes, mulai dari foto saat menjalankan tugasnya sebagai bupati hingga menampilkan keharmonisan bersama keluarganya. Seperti namanya, prisma merupakan sebuah prangko dengan desain yang dapat menampilkan foto atau identitas lainnya, seperti logo produk atau perusahaan, tulisan, slogan, atau tanda tangan yang disesuaikan keinginan pelanggan. Walaupun demikian, prangko prisma dapat digunakan untuk berkirim surat, marketing campaign, serta souvernir (cenderamata). ”(PROKOPIM)

Selengkapnya
Pakaian Adat, Simbol Kebinekaan di Hari lahir Pancasila

Bertempat di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan, Selasa (1/6) Bupati  Yuhronur Efendi bersama Wabup Abdul Rouf hadir mengikuti Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar secara virtual dan dipimpin langsung Presiden Joko Widodo di Halaman Gedung Pancasila Kementrian Luar Negeri. Tampak Bupati Yes dan Wabup Bro kompak mengenakan pakaian adat yang berasal dari Provinsi Aceh. Pada kesempatan tersebut, Yes tampak mengenakan Ulee Balang pakaian adat Khas Aceh. Dilansir dari situs Kemendikbud RI, nama pakaian adat Aceh dikenal dengan Ulee Balang. dimana baju adat Nanggroe Aceh Darussalam untuk laki-laki sering dikenal dengan sebutan baju Linto Baro. pada saat memakai Linto Baro mengenakan baje meukasah (baju jas leher tertutup), cekak musang (jas yang dilengkapi celana panjang), kain sarung (ija lamgugup). Kemudian sebilah rencong atau siwah, meukeu top (bagian kepala ditutupi kopiah yang popular) dan tengkulok atau tompok. Hal serupa juga turut dikenakan Wabup Bro, hanya saja keduanya memakai motif dan corak yang berbeda. Konon, pakaian adat tersebut sudah ada sejak masa Kerajaan Samudera Pasai. Tak hanya Bupati dan Wabup saja, tampak hadir seluruh jajaran Forkopimda serta kepala OPD juga turut bangga mengenakan pakaian adat berbagai daerah di Indonesia. Melalui pengenaan pakaian adat pada Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini, rupanya Jokowi ingin menyampaian pesan mendalam soal keberagaman dan kebinekaan di Indonesia. Jokowi dalam pidatonya juga mengajak seluruh rakyat Indonesia tak terkecuali untuk barsatu padu dan bergerak aktif dalam memperkokoh nilai-nilai pancasila dalam mewujudkan Indonesia Maju. “Menghadapi semua ini perluasan dan pendalaman nilai-nilai pancasila tidak bisa dilakukan seperti cara-cara biasa. diperlukan cara baru yang luar biasa. Manfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pancasila harus menjadi fondasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan revolusi industri yang berkeindonesiaan,” terangnya. Hal senada juga diungkapkan Bupati Yes, sesuai arahan presiden, Yes mengungkapkan bahwa nilai-nilai pancasila memiliki tantangan baru kedepannya. dengan demikian tentu mempengaruhi cara-cara untuk mensosialisasikan nilai-nilai pancasila. dengan adanya teknologi informasi itu diharapkan akan lebih mempermudah pendistribusian informasi suapaya nilai-nilai pancasila tetap eksis.”(PROKOPIM)

Selengkapnya
Wisata Edukasi Sejarah Sarana Mengenal Lamongan Lebih Dini

Sebanyak 85 anak dari 2 lembaga TK dan 3 lembaga SD/MI bertemu di Tribun alun-alun Lamongan, Selasa (1/6), mengenakan seragam bertuliskan Wisata Edukasi Sejarah Lamongan, mereka  tampak antusias menyimak penjelasan pemandu wisata yang akan menuntun mereka ke gedung Pemerintah Kabupaten Lamongan lantai 7 untuk melihat Lamongan dari atas. Melalaui kegiatan yang  masih dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Lamongan ke 452 ini, Pemerintah Kabupaten Lamongan ingin mengenalkan sejarahnya lebih dini dan mengenalkan kantor pemerintahan kepada publik melalui kegiatan Tour Wisata Edukasi Sejarah Lamongan. Selepas dari Gedung Pemkab, mereka digiring ke toren sebagai spot cagar budaya, kemudian melihat gentong dan tikar panji Laras-Liris yang terletak di pelataran Masjid Agung Lamongan dan berhenti sejenak di halaman Pendopo Lokatantra bertemu dengan Bupati dan Forkopimda Lamongan. “Siapa yang tau nama Pak Bupati Lamongan?” sapa Yes kepada anak-anak yang duduk berjarak di depannya, yang dijawab secara serempak oleh anak-anak dengan menyebutkan nama Bupati Lamongan secara tepat dan benar. Yes berharap, dengan belajar sejarah Lamongan nanti jika sudah dewasa akan lebih kenal Lamongan sehingga dapat mengenalkan Lamongan dengan baik. Lebih lanjut Yes mengenalkan satu persatu Kepala Lembaga Pimpinan Daerah di Kabupaten Lamongan, Yes berharap salah satu dari mereka akan menjadi Bupati di masa depan. Bertepatan dengan Hari Lahir Pacasila, Yes melemparkan pertanyaan-pertanyaan terkait Pancasila dan cinta tanah air Indonesia. Mereka pun menyambut antusias dan percaya diri untuk maju menjawabnya. Mengapresiasi semangat peserta Tour Wisata Edukasi Sejarah Lamongan kali ini, Yes dan Forkopimda membagikan hadiah berupa tas sekolah dan botol minum baik yang berhasil menjawab pertanyaan maupun yang tidak. Bertolak dari Pendopo Lokatantra, mereka akan melanjutkan perjalanan menuju Museum Khusus Sunan Drajat yang terletak di Kecamatan Paciran untuk belajar sejarah bersama dengan mengendarai bus yang telah disediakan. Kegiatan ini akan berlanjut dengan target peserta sebanyak 600 anak dari seluruh Kecamatan di Kabupaten Lamongan yang akan dilaksanakan dalam Tahun Anggaran 2021.”(PROKOPIM)

Selengkapnya
Wisata Edukasi Sejarah Sarana Mengenal Lamongan Lebih Dini

Sebanyak 85 anak dari 2 lembaga TK dan 3 lembaga SD/MI bertemu di Tribun alun-alun Lamongan, Selasa (1/6), mengenakan seragam bertuliskan Wisata Edukasi Sejarah Lamongan, mereka  tampak antusias menyimak penjelasan pemandu wisata yang akan menuntun mereka ke gedung Pemerintah Kabupaten Lamongan lantai 7 untuk melihat Lamongan dari atas. Melalaui kegiatan yang  masih dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Lamongan ke 452 ini, Pemerintah Kabupaten Lamongan ingin mengenalkan sejarahnya lebih dini dan mengenalkan kantor pemerintahan kepada publik melalui kegiatan Tour Wisata Edukasi Sejarah Lamongan. Selepas dari Gedung Pemkab, mereka digiring ke toren sebagai spot cagar budaya, kemudian melihat gentong dan tikar panji Laras-Liris yang terletak di pelataran Masjid Agung Lamongan dan berhenti sejenak di halaman Pendopo Lokatantra bertemu dengan Bupati dan Forkopimda Lamongan. “Siapa yang tau nama Pak Bupati Lamongan?” sapa Yes kepada anak-anak yang duduk berjarak di depannya, yang dijawab secara serempak oleh anak-anak dengan menyebutkan nama Bupati Lamongan secara tepat dan benar. Yes berharap, dengan belajar sejarah Lamongan nanti jika sudah dewasa akan lebih kenal Lamongan sehingga dapat mengenalkan Lamongan dengan baik. Lebih lanjut Yes mengenalkan satu persatu Kepala Lembaga Pimpinan Daerah di Kabupaten Lamongan, Yes berharap salah satu dari mereka akan menjadi Bupati di masa depan. Bertepatan dengan Hari Lahir Pacasila, Yes melemparkan pertanyaan-pertanyaan terkait Pancasila dan cinta tanah air Indonesia. Mereka pun menyambut antusias dan percaya diri untuk maju menjawabnya. Mengapresiasi semangat peserta Tour Wisata Edukasi Sejarah Lamongan kali ini, Yes dan Forkopimda membagikan hadiah berupa tas sekolah dan botol minum baik yang berhasil menjawab pertanyaan maupun yang tidak. Bertolak dari Pendopo Lokatantra, mereka akan melanjutkan perjalanan menuju Museum Khusus Sunan Drajat yang terletak di Kecamatan Paciran untuk belajar sejarah bersama dengan mengendarai bus yang telah disediakan. Kegiatan ini akan berlanjut dengan target peserta sebanyak 600 anak dari seluruh Kecamatan di Kabupaten Lamongan yang akan dilaksanakan dalam Tahun Anggaran 2021.”(PROKOPIM)

Selengkapnya
Belgian Blue Mulai Dikembangkan di Lamongan

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi didampingi Wakil Bupati Abdul Rouf melakukan launching kegiatan pengembangan Sapi Belgian Blue di Desa Puter Kecamatan Kembangbahu, Rabu (2/6).  Dengan dilauncingnya kegiatan pengembangan sapi jenis rumpun baru ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah produksi daging sapi di Lamongan. Kegiatan diawali dengan Bupati YES meninjau stand UMKM produk olahan pangan, non pangan, alat, dan teknologi peternakan. Selain itu, YES juga memperagakan inseminasi buatan semen beku (sperma) Sapi Belgian Blue yang diberikan pada sapi peranakan jenis Limosin, dan menyerahkan bantuan protein hewani serta memberikan santunan kepada anak yatim. Diungkapkan Kepala UPT Inseminasi Buatan Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Iswahyudi, Lamongan dipilih menjadi salah satu tempat pengembangbiakan sapi jenis Belgian Blue ini karena Lamongan dianggap sebagai salah satu kabupaten yang berkomitmen dalam pengembangan peternakan. Iswahyudi juga mengungkapkan bahwa untuk mendapatkan peranakan Belgian Blue murni dibutuhkan proses sekitar 4 hingga 5 tahun. “Kalau 9 bulan lagi yang lahir ini jantan akan sama seperti Limosin Semintal, jika betina nanti dipelihara dan dikawinkan lagi dengan Belgian Blue lagi 3 sampai 4 kali proses, baru akan lahir Belgian Blue murni. Jadi sekitar 4 sampai 5 tahun perjuangan,” terang Iswahyudi. Iswahyudi menambahkan sekitar 51 ribu akseptor (sapi siap kawin) di Lamongan, oleh Pemprov Jatim akan difasilitasi inseminasi buatan gratis. “Mudah-mudahan dengan adanya kawin suntik gratis ini, 2026 Indonesia akan mandiri pangan sektor daging sapi,” tambahnya. Menyambut program inseminasi gratis dari provinsi dalam pengembangan Sapi Belgian Blue, Bupati Yuhronur Efendi siap membantu memenuhi beberapa sarana yang diperlukan, seperti bank sperma guna penyimpanan semen beku agar tidak terjadi kerusakan. Selain itu, bupati yang biasa dipanggil Pak YES ini  juga mengusahakan kedepannya Puskeswan (Pusat Kesehatan Hewan) akan seimbang dengan Puskesmas yang ada di Lamongan. “Industri peternakan Lamongan siap menjadi tulang punggung peternakan di Jatim. Pemerintah Daerah akan terus mempermantab support untuk terus memperbaiki peternakan di Lamongan.  Belgian Blue ini sapi bermasa depan baik, tinggi besar, struktur tulang kuat, daging bertumpuk-tumpuk. Ini akan sangat menjanjikan bagi kita semua,” ujar Pak YES. Disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Sukriyah, untuk saat ini kebutuhan daging sapi di Indonesia masih sekitar 65 persen yang tercukupi, kekurangannya masih impor. Sedangkan Provinsi Jatim sendiri masih bisa memberikan pasokan daging nasional sebanyak 35 persen. “Lamongan merupakan salah satu tulang punggung bantu pemasokan daging provinsi dan nasional. Harapannya dengan dikembangkannya Belgian Blue ini dapat meningkatkan populasi, sehingga  produksi daging sapi juga dapat meningkat,” ucap Sukriyah. Sapi Belgian Blue dikembangkan di Indonesia  sejak awal tahun 2016. Belgian Blue sendiri merupakan jenis rumpun sapi baru di Indonesia yang berasal dari Belgia Tengah. Sapi ini memiliki karakteristik unggul yakni memiliki otot ganda (double muscle), tempramen jinak dan mudah dalam penanganannya. Selain itu, juga memiliki postur tubuh besar dan tinggi, dengan kadar lemak rendah dan kenaikan berat badan tinggi kurang lebih 1,2 kg sampai 1,5 kg. Berbeda dengan sapi umumnya yang kenaikan berat badannya berkisar antara 0,8 kg sampai 1,2 kg.”(PROKOPIM)

Selengkapnya