Kategori berita
PANEN MELON ORGANIK, KEMBANGKAN INOVASI-INOVASI PERTANIAN DI KABUPATEN LAMONGAN
Kabupaten Lamongan selain dikenal sebagai lumbung padi dan jagung, beberapa akhir tahun ini kab.Lamongan telah mengembangkan berbagai komoditas hortikultura . salah satunya yang mulai dilirik dan dikembangkan adalah melon. melon sebagai salah satu komoditas hortikultura yang tergolong sayuran buah semusim menjadi pilihan dalam pengembangan hortikultura baik di lahan sawah dan tegal dan juga di lahan terbatas (green house) Luas tanaman melon tahun 2023 sampai bulan april ini mencapai 34 hektare dengan luas panen 17 hektare, dan produksi mencapai 192 kuintal, dengan rata-rata produktivitas 5,64 ku/ha. Petani kecamatan modo, tepatnya di desa medalem juga telah mengembangkan melon jenis kis fruit, royal musk, dan emerald golden dengan luasan 0,15 ha menghasilkan 700 buah dengan berat 1,3 – 1,5 kg buahnya (satu green house dengan luasan 11 x 50 m2), di lokasi panen terdapat empat green house, sehingga bila berbuah semua ada potensi 2.800 buah melon. (sistem penanaman memanfaatkan green house) melon diatas mempunyai kategori melon premium dengan grade a1, harga di pasaran adalah rp. 95.000 per buah (royal musk) dan rp. 85.000 (emerald golden). “Terus kita berikan ruang, kita terus dukung dan support agar semuanya bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Selamat kepada Kis Fruit yang menjadi pelopor dalam pengembangan hortikultura ini, sukses untuk seluruh masyarakat petani, mudah-mudahan green house ini nanti dapat memberi gairah masyarakat untuk senang bercocok tanam selain makanan utama padi dan jagung,” ucap Pak Yes. harapan ke depan diharapkan potensi melon di wilayah lamongan semakin banyak lagi dengan konsep green house dengan jenis varietas grade a1, mengingat buah iniadalah buah yang banyak dibutuhkan sepanjang tahun di pasaran baik pasar buah lokal atauapun supermarket dan sejenisnya termasuk juga di hotel/hotel atau tempat wisata sebagai bagian dari konsumsi tamu/pelanggan.
SelengkapnyaDUKUNG KETAHANAN PANGAN, KODIM 0812/LAMONGAN GELAR PANEN RAYA JAGUNG
Untuk mendukung pemerintah dalam program ketahanan pangan, Kodim 0812/Lamongan melaksanakan panen raya jagung yang bertempat di RPH Sukobendu BKPH Lawangagung Desa Tunggunjagir Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan dalam rangka pemanfaatan lahan tidur. Selasa (23/05/2023). Panen raya jagung ini merupakan bentuk dukungan nyata TNI dalam rangka mendukung pemerintah dalam hal ketahanan pangan, mulai dari tingkat pusat hingga wilayah. Dandim 0812/Lamongan Letkol Kav Endi Siswanto Yusuf dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan program dari pemerintah untuk memanfaatkan lahan tidur agar bisa dimanfaatkan. “Menanam tanaman cepat panen merupakan salah satu solusi untuk menyukseskan ketahanan pangan di daerah. diharapkan agar warga dapat memanfaatkan lahan kosong atau pekarangan rumah untuk ditanami tanaman,”ujar Pak Dandim. Dikatakan Dandim, bahwa kegiatan ketahanan pangan merupakan program TNI AD selain membantu pemerintah juga bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan lahan tidur milik TNI untuk membantu kesejahteraan petani. "Selain pemanfaatan lahan tidur dengan tanaman pangan seperti jagung dan padi juga akan memanfaatkan lahan tidur milik TNI dengan tanaman pisang, sayuran yang semuanya untuk kesejahteraan petani,”terang Letkol Kav Endi Siswanto Yusuf. Sementara itu Bupati Lamongan Dr. H. Yuhronur Efendi MBA yang juga hadir mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Kodim 0812/Lamongan yang senentiasa mempelopori program ketahanan pangan nasional. "Terimakasih atas program ketahanan pangan yang diselenggarakan Kodim 0812/Lamongan. Ini tentunya sangat positif bagi warga masyarakat. Kami berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut untuk senantiasa meningkatkan perekonomian di Kabupaten Lamongan. Semoga dengan adanya kegiatan ini akan mampu menjadi pemacu semangat bagi kita semua untuk turut serta meningkatkan kualitas pertanian kita" ujar Bapak Bupati.
SelengkapnyaGERDAL WBC DI DESA KRAMAT KECAMATAN LAMONGAN
Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melakukukan antisipasi meluasnya serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Wereng Batang Coklat (WBC) melalui Gerakan Pengendalian (Gerdal) di Ds. Kramat Kec. Lamongan. (16/05/2023)Gerdal WBC dilakukan untuk menekan meluasnya serangan hama ini, serangan hama ini dipicu karena varietas yang ditanam merupakan varietas yang rentan dan penggunaan jenis pestisida yang tidak direkomendasikan untuk pengendalian WBC. Gerdal WBC di Desa Kramat pagi ini mengaplikasikan Agen Pengendali Hati (APH) bantuan dari Dinas KPP Lamongan. Untuk luasan pengendalian sendiri kurang lebih 5 Ha dengan Usia tanaman Padi 30-35 Hst.Perlu diperhatian untuk pengendalian interval yang di perlukan 7 hari satu kali, dengan pengamatan yang dilaksanakan tiap hari, ujar Kepala POPT Kab. Lamongan Bapak Mastur. Para petani berterimakasih karena sudah diadakan gerdal ini dan berharap jika lain waktu terjadi serangan hama wereng secepatnya dilaksakan gerdal kembali
SelengkapnyaAGENDA HAJATANE WONG LAMONGAN
Rek, Rek ... Tak kasih tunjuk jadwal gawene Lamongan ini. Tolong disebarkan yo rek, biar semua masyarakat Lamongan, luar Lamongan, luar pulau, luar negeri, luar planet mengetahui kalau Lamongan ini sedang ada event besar. Sound sistem dimana-mana (yo sound acara, sound nikahan, yo sound sunatan), rame pokok.e rek.Acarae ini mulai dari yang agamis-agamis (dzikir, khitanan massal, pengajian), sehat-sehat (pengobatan gratis, donor darah, pelayanan KB, jalan sehat, baksos kesehatan), komunitas (Lamongan Vespa Carnival), budaya, kulineran, nikahan pun ada rek. Kurang harmoni bagaimana?Yawes, disimpen gambare, dibuleti tanggalane, di alarm Hp.ne, ben ketika hari H acara kowe iso ngajak dekne, ojok lali ijin karo bapak ibuk.e 😉Budal batik.an nang kondanganTak tung tak tung unine dangdutanAyo meriahkan hajatane wong LamonganBersama rajut harmoni untuk Lamongan yang Megilan.
SelengkapnyaGERDAL OPT, KAWAL PADI SEDARI AWAL
Lamongan(11/05/2023) – Penyakit kresek atau tanah yang tidak sehat berawal dari adanya genangan yang ditimbulkan oleh hujan terus menerus. Sehingga dampaknya menjadi tidak sehat dan mudah terkena jamur maupun bakteri. Kemudian tanaman padi mulai terkontaminasi oleh bakteri Xanthomonas oryzae atau pada umumnya disebut Hawar Daun Bakteri (HWD). Kata Petugas Pengendali Organisme Penganggu Tumbuhan (POPT) Bapak Mastur saat pelaksanaan Gerakan Pengendalian (Gerdal) Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) bersama di Desa Tunggun Jagir Kecamatan Mantup. Dijelaskan, bakteri ini menyerang baik pada fase vegetatif maupun generative. Selanjutnya bakteri ini menginfeksi tanaman mulai stomata daun, kemudian masuk ke klorofil dan merusak daun, sehingga secara fisik jika terjadi serangan daun akan terlihat kuning dan lama kelamaan tanaman akan mati. “Jika tidak segera dikendalikan dengan penyemprotan menggunakan Agen Hayati, tanaman padi akan terinfeksi secara keseluruhan selanjutnya tanaman padi akan mati”, Kata beliau. Sementara, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Bu Devi menyampaikan, pada kegiatan ini petani mendapatkan bantuan Agen Hayati PGPR dan Tricoderma dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan Diharapkan, dengan adanya stimulant seperti ini petani lebih menyadari bahwa pengendalian hama dan penyakit pada tanaman tidak melulu memakai pestisida kimia saja. Dalam mengendalikan OPT tetap diperhatikan dampak negatifnya bagi lingkungan, agar keseimbangan lingkungan terjaga dan lestari”, ujarnya Lebih lanjut pihaknya menghimbau kepada petani untuk melakukan gerdal mandiri setiap 2 minggu sekali. “Pengendalian gerdal bisa menggunakan Agens Pengendali Hayati (APH) lain, baik dengan PGPR atau pupuk organik cair maupun paeny bacillus. Pembutan PGPR ini bisa dibuat secara kelompok agar lebih efektif dan mudah", pungkasnya
Selengkapnya