DINAS KESEHATAN

Pencanangan Aksi Bergizi, Lamongan Launching Inovasi Ferrameg

Diawali dengan kegiatan Senam Pagi dan Sarapan bersama para siswi dilanjutkan dengan pencanangan oleh bapak Bupati, dan diadakan juga Penyuluhan kepada para siswi tentang pentingnya mencegah stunting sejak dini, Dalam rangka pencegahan stunting melalui intervensi spesifik dengan konsumsi tablet tambah darah (Fe) pada remaja putri, Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam hal ini @dinkes_kablamongan melaksanakan kegiatan Aksi Bergizi Launching Program Inovasi Ferrameg (Fe di Rabu Megilan) pada Senin (19/6) di @smp_negeri_2_lamongan . Hal tersebut diungkapkan Bupati @yuhronur_yes merupakan momen untuk mendorong rematri (remaja putri) konsisten mengkonsumsi tablet tambah darah guna mencegah anemia, dimana hal tersebut berdampak pada penurunan angka kematian ibu dan bayi juga stunting.


"Ini supaya konsisten menjaga, mengawasi, supaya ferrous (tablet tambah darah) ini benar-benar diminum. Sensus kesehatan nasional, dari 76 persen yang sudah diberikan kepada anak-anak ini tidak diminum, hanya 1,4 persen yang memang diminum dan itu kadang tidak konsisten. Artinya masih jauh sekali kesadaran anak-anak dan tentu kita sebagai orang tua juga pendidik harus menjaga konsistensi agar anak-anak semua terbebas dari anemi dan stunting," ucap Pak Yes.


Pak Yes Menjelaskan bahwa stunting adalah suatu hal yang harus diselesaikan dan dihadapi bersama, juga membutuhkan komitmen dari berbagai pihak terkait untuk menyiapkan generasi emas Indonesia Tahun 2045.


"Kita mencanangkan sekaligus untuk mengingatkan kita semua agar selalu mengingatkan remaja putri supaya konsisten, setiap minggu pada hari Rabu khususnya, sepanjang tahun untuk minum tambah darah ini. Kita tahu masih banyak remaja putri yang kekurangan zat gizi, sehingga mengakibatkan angka stunting yang tinggi. Kita siapkan remaja putri untuk zero stunting kedepannya," imbuhnya.


Dilaporkan Kepala Dinas Kesehatan Lamongan dr. Taufik Hidayat, bahwa salah satu permasalahan gizi di Indonesia adalah anemia (kurang darah). Berdasarkan dari Survei Riskesdas (riset kesehatan dasar) tahun 2018, 3 anak dari 10 anak remaja putri di Indonesia menderita anemia, dan sebagaimana yang diketahui anemia adalah salah satu komponen yang menyebabkan capaian kurang baik untuk penurunan angka kematian ibu dan bayi, juga stunting.


#TETAPSEMANGATUNTUKMANFAAT

#LAMONGANSEHAT

#INDONESIAKUAT


#dinaskesehatanlamongan

#dinkeslamongan

#lamonganmegilan

#pemkablamongan