PAP SMEAR GRATIS DI PUSKESMAS TURI

Posted By Kecamatan Turi | 05 Juli 2022

Selasa, 5 Juli 2022 - UPT Puskesmas Turi mengadakan Pemeriksaan Pap Smear secara Gratis. Kegiatan tersebut didukung oleh Forkopimcam dan seluruh AKD Se- Kecamatan Turi .

Kanker serviks atau yang biasa disebut dengan kanker leher rahim menjadi salah satu penyakit yang menakutkan di kalangan wanita.
Para ahli meyakini kanker serviks disebabkan oleh human papiloma virus (HPV) dengan tipe paling potensial tipe 16-18 yang dapat menyebabkan perubahan sel. Kanker ini saat masih dalam kondisi awal umumnya tidak menunjukkan gejala, sehingga deteksi dini diperlukan. " Kanker leher rahim, awalnya tidak ada gejala sehingga perlu dilakukan screaning,” ujar Ka UPT Puskesmas Turi, Selasa (5/7/2022).
Pap Smear adalah alat screening yang dapat membantu dokter dalam mendeteksi sel-sel abnormal dan kanker dengan cara mengambil sampel sel dari leher rahim.

Pap smear sendiri kerap direkomendasikan oleh dokter untuk tujuan: Memeriksa sel-sel abnormal Tes HPV yang mendeteksi DNA dari HPV untuk mengetahui keberadaannya Saat dilakukan Pap Smear maka akan dilakukan pemeriksaan panggul gienekologis. Dokter akan memasukkan alat yang disebut spekulum ke dalam vagina supaya mereka dapat memeriksa kondisi serviks. Nantinya, sampel sel serviks akan diambil menggunakan kuas atau spatula dan mengirimnya untuk diuji. Saat Pap Smear juga sebaiknya tidak dilakukan saat menstruasi apalagi jika kondisi menstruasi sedang deras. Hal ini karena dapat mempengaruhi hasil tes nantinya. Seseorang juga sebaiknya tidak memasukkan apapun ke dalam vagina sebagai upaya pembersihan sebelum tes dilakukan.



Rekomendasi seberapa sering seseorang perlu melakukan pap smear tergantung pada beberapa faktor yakni: Usia Riwayat kesehatan Paparan diethylstilbestrol (DES) saat dalam kandungan Status HIV Apakah seseorang tersebut memiliki kekebalan lemah Rekomendasi dari The United States Preventive Services Task Force (USPSTF) terkait dengan pelaksanaan pap smear adalah sebagai berikut: Wanita berusia 21-29 tahun melakukan tes  setiap 3 tahun. Wanita berusia 30-65 tahun melakukan tes setiap 3 tahun, atau tes HPV setiap 5 tahun, atau tes co-Pap dan HPV setiap 5 tahun. Wanita usia 65 tahun ke atas umumnya tak memerlukan adanya pap smear, meski demikian tergantung kondisi masing-masing karena faktor risiko setiap orang berbeda. Bagi mereka yang memiliki hasil tes abnormal di masa lalu dan aktif secara seksual dengan lebih dari satu pasangan kemungkinan perlu lebih sering melakukan tes. Bagi mereka yang telah melakukan histerektomi atau operasi pengangkatan rahim dan leher rahim akibat kanker maka Pap Smear tak lagi diperlukan, namun mereka tetap harus melakukan tes rutin.