
PELATIHAN PPGD DAN PENANGANAN SNAKE BITE DI PUSKESMAS TIKUNG
Berdasarkan lokasi Puskesmas Tikung
berada di tepi jalan raya propinsi yang
menghubungkan antara Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Mojokerto mengakibatkan
sering terjadi kecelakaan lalu lintas. Selain lokasi yang rawan kecelakaan
wilayah Puskesmas Tikung banyak sawah dan telaga sehingga banyak ditemukan ular
berbisa yang membahayakan apabila mengigit manusia. Gigitan ular dapat
menjadikan masalah kegawatadaruratan medis yang dapat mengancam manusia. Bisa
ular mampu menganggu perdarahan, fungsi ginjal, serta merusak jaringan lokal
yang menyebabkan kecacatan permanen hingga amputasi ( pemotongan anggota
tubuh).
Pelayanan Tindakan pada Gawat Darurat menjadi
solusi terpilih untuk memberi bantuan kepada seseorang dengan kriteria gawat
darurat dengan pelayanan yang cepat dan tepat. Suatu system yang baik akan
tercermin pada waktu tanggap (respon
time) sesaat setelah cedera terjadi. Pertolongan atau penangganan pertama
merupakan tindakan yang diberikan terhadap korban dengan tujuan mencegah
keadaan bertambah buruk sebelum si korban mendapatkan perawatan dari tenaga
medis resmi. Pertolongan ini harus diberikan secara cepat dan tepat karena
penangganan yang salah akan berakibat buruk , cacat tubuh,bahkan kematian.
Puskesmas Tikung sebagai fasilitas
kesehatan tingkat pertama yang memberikan
pelayanan kegawat daruratan perlu dan wajib melalukan refres atau
pelatihan PPGD dan penanganan snake bite untuk meningkatkan pengetahuan untuk
dapat memberikan pelayanan secara cepat dan tepat kepada masyarakat.
Pelatih atau narasumber Pada Pelatihan PPGD dan Penanganan snake bite di Puskesmas Tikung kali ini dari Rumah Sakit Muhamadiyah Lamongan. Salah satu Rumah sakit rujukan Puskesmas Tikung.