Berita 15 Oktober 2021
Government dynamic atau pemerintahan yang dinamis merupakan pemerintahan yang adaptebel, yang bisa beradaptasi dengan lingkungan yang sedang berubah. Hal tersebut disampaikan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi ketika melaunching Onlimo dan Aplikasi Sipola, Jum’at (15/10) di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan.
“Senangsekali saya hari ini bisa hadir di tengah seluruh karyawan Dinas Lingkungan Hidup, lebih senang lagi hari ini saya akan melaunching Onlimo dan Sipola. ini sesuatu yang sangat luar biasa , karena kemarin seperti yang saya sampaikan, kita bergerak menuju government dynamic, pemerintahan yang dinamis, yakni pemerintahan yang adaptebel, yang bisa beradaptasi dengan lingkungan yang sedang berubah, kita sudah terbiasa dengan digitalisasi,” kata Pak Yes.
Digitalisasi pelayanan publik ini sebagaimana yang tercanangkan dalam 11 program kerja bupati dan wakil bupati Lamongan, Pak Yes mengatakan bahwa penggunaan aplikasi ini merupakan wujud implementasi dari digitalisasi layanan.
“Saya canangkan dalam 11 program saya dan Pak Yai Rouf, salah satunya adalah layanan publik. nah, termasuk ini adalah implementasi dari apa yang akan kita kembangkan kedepannya, yakni digitalisasi layanan publik. Ini keniscayaan, harus kita lakukan. Saya menyambut baik, menyambut gembira aplikasi ini, beberapa kegiatan lain, dan inovasi-inovasi yang dikembangkan Dinas Lingkungan Hidup ini,” tambah Pak Yes.
Pemerintah Kabupaten Lamongan memiliki tanggung Jawab Perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup melalui upaya menjaga Kualitas Badan air agar sesuai peruntukannya. Untuk mendukung Program tersebut Pemkab Lamongan melalui Dinas Lingkungan Hidup membangun terobosan bernama ‘Onlimo’ untuk memantau kualitas air secara kontinyu, otomatis, dan online yang ditempatkan di Desa Parengan Kecamatan Maduran, juga Aplikasi Sipola (Smart identification Pohon Lamongan) sebagai upaya menjaga keanekaragaman Hayati di Kabupaten Lamongan.
Onlimo adalah sistem yang mampu menyajikan data kualitas air secara real time dan kontinyu selama 24 jam. Onlimo terdiri dari Unit Sensor otomatis yang dilengkapi alat pembersih sensor mampu menganalisa 11 parameter kualitas air (BOD, COD, DO, pH, Nitrate, (TSS), (TDS),Conductivity, Salinity, Turbidity, Ammonium), Data logger dan telemetri system untuk menyimpan data dan sensor, Sumber energy berupa panel surya, dan pusat data yang terdiri dari PC dan smart TV.
“Onlimo alat yang dipasang di Bengawan Solo. Dengan alat ini kita bisa secara real time melihat 11 parameter uji kualitas air. Lat ini juga terkoneksi dengan KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), sehingga mereka bisa tahu kondisi air di Bengawan Solo secara real time,” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lamongan, Anang Taufik.
Selain itu, Aplikasi Sipola yang difungsikan untuk mengidentifikasi jenis pohon, manfaat, dan jumlahnya di Lamongan, didukung dengan sistem penamaan pohon dengan barcode. Hal tersebut akan memudahkan identifikasi jenis dan jumlah tanaman yang ada di Kabupaten Lamongan. Sementara SIPOLA dipasang di Alun –alun Lamongan, kedepannya akan dikembangkan di taman kota lainnya.
Tidak hanya itu, Pemkab Lamongan dan Dinas Lingkungan Hidup juga memasang informasi kualitas udara ambien di 16 titik, salah satunya di Alun-alun Lamongan sebagai titik uji untuk mengetahui kualitas udara di Kabupaten Lamongan.