DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN DAERAH

TINGKATKAN INDEKS LITERASI MASYARAKAT, DINAS ARPUSDA GANDENG PERPUSNAS GELAR PILM

Dalam Rangka Mendukung Visi Presiden Republik Indonesia Tahun 2020-2024 mewujudkan Sumber Daya Manusia Unggul untuk Indonesia Maju, Literasi menjadi faktor esensial dalam upaya membangun masyarakat berpengetahuan berpengetahuan, inovatif, kreatif dam berkarakter. Literasi yang kuat mampu mendorong manusia pada kegiatan produktif yng memberikan manfaat sosial, ekonomi dan kesejahteraan.

Perpustakaan Nasional RI dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lamongan berkolaborasi menyelenggarakan acara Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) dengan tema Transformasi Perpustakaan Untuk Peningkatan  Budaya Literasi Digital dan Optimalisasi Potensi Kuliner Daerah Menuju Kejayaan Lamongan pada hari Rabu, 28 September 2022. Acara yang digelar di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan ini disertai dengan diselenggarakannya Festival Kuliner Lamongan, dalam festival tersebut menyediakan 1000 porsi berbagai macam makanan khas Lamongan, termasuk Soto Lamongan, yang dapat dinikmati secara gratis.

Turut hadir dalam kegiatan, Ofy Sofiana selaku Sekretaris Utama Perpusnas RI, Anggota Komisi X DPR RI, Prof. Dr. Zainuddin Maliki, M.Si., Bupati Lamongan, Dr. H. Yuhronur Efendi, MBA., Bunda Literasi Kabupaten Lamongan, Hj. Anis Kartika Yuhronur Efendi, S.Kep, Ners., unsur akademisi Guru Besar dan Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Ir. Maftuch, M.Si, unsur pegiat literasi dan pengusaha kuliner lamongan, Ihsan serta sejumlah pejabat penting lainnya.

“Terlaksananya kegiatan Peningkatan Indeks Literasi masyarakat di Kabupaten Lamongan ini diharapkan dapat meningkatkan kegemaran membaca dan peningkatan indeks literasi masyarakat, khususnya di Kabupaten Lamongan sehingga transformasi perpustakaan sebagai pusat ilmu pengetahuan, pusat kebudayaan dan pusat kegiatan masyarakat dan pusat kegiatan masyarakat dapat terwujud. Kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat Kabupaten Lamongan Tahun 2022 dilaksanakan dalam serangkaian agenda Festival Kuliner Lamongan, Pengukuhan Bunda literasi Kabupaten Lamongan, penandatangan nota kesepahaman serta talkshow peningkatan indeks literasi masyarakat,” ungkap Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lamongan.

“Kami mengucapkan terima Kasih yang sedalam-dalamnya kepada Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, bapak Muhammad Syarif Bando, MM beserta jajarannya yang telah memberikan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) pengembangan gedung layanan perpustakaan sejumlah 1 milyar rupiah pada tahun 2019 dan bantuan DAK untuk  sarana prasarana sejumlah 500 juta pada tahun 2020. Sehingga saat ini, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan memiliki gedung pusat layanan perpustakaan umum yang representatif yang menjadi kebanggaan Kabupaten Lamongan serta tahun 2022 kami juga memperoleh bantuan 2 paket Pojok Baca Digital (POCADI) serta berkesempatan menyelenggarakan kegiatan peningkatan indeks literasi masyarakat (PILM) di Kabupaten Lamongan.” ungkap Kepala Dinas dan Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lamongan.

Bupati Lamongan, Dr. H. Yuhronur Efendi, MBA selain membuka kegiatan juga turut menjadi narasumber menyampaikan materi terkait literasi kuliner. Pada kesempatan tersebut beliau menyampaikan bahwa salah satu bentuk literasi yakni literasi budaya sebagai pondasi dan identitas karakter bangsa, harus terus dikenalkan kepada generasi masa depan. Memiliki berbagai jenis budaya, salah satu kekuatan budaya Lamongan yang tidak kalah terkenal dan mendunia adalah kulinernya. "Meski kuliner Lamongan sudah dijumpai di seantero Indonesia bahkan di luar negeri, di era digitalisasi ini Pemerintah Kabupaten Lamongan akan terus menguatkan literasi di bidang kuliner kepada pelaku UMKM, agar memiliki nilai tambah dan daya saing," ungkapnya.

Dalam sambutannya Ofy mengungkapkan ada 5 tingkatan literasi untuk mewujudkan SDM unggul. "Tingkatan pertama adalah baca, tulis, hitung, sains; kemudian yang kedua adalah akses kepada bacaan yang terjangkau dan bermutu; kemudian memahami apa makna tersirat dan tersurat; keempat memiliki mental yang kuat karakter yang tangguh; dan yang kelima intinya adalah memiliki kecakapan ilmu pengetahuan dan keterampilan, sehingga bisa diimplementasikan untuk menciptakan barang dan jasa," ungkap Ofy.

Selain itu, Ofy juga menerangkan ada dua isu penting yang strategis di bidang perpustakaan yaitu peningkatan SDM dan transformasi digital yang juga sejalan dengan visi dan misi Presiden RI saat ini yaitu Joko Widodo, yang menekankan peningkatan dan perluasan akses digital untuk mempercepat terwujudnya SDM yang unggul dan menguasai IPTEK. Serta mendukung salah satu tujuan pembangunan nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Percepatan pembangunan dengan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing. Oleh sebab itu pembentukan SDM ini memang menjadi salah satu tujuan pembangunan yang diarahkan dalam perpustakaan.” tutur Ofy dalam sambutannya.

Sekretaris Utama Perpusnas RI, Ofy juga menegaskan dalam sambutannya bahwa sektor kuliner dan perpustakaan diharapkan mampu melakukan kolaborasi-sinergi menciptakan industri kuliner yang khas Kabupaten Lamongan dan berkualitas. Dengan perpustakaan sebagai episentrum ilmu pengetahuan memiliki peran krusial bagi kemajuan masyarakat, maka kebutuhan perpustakaan tidak sekedar tempat untuk membaca. Perpustakaan harus meningkatkan perannya sebagai agent of change. Bertransformasi meningkatkan layanannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat berbasis inklusi sosial. 

“Membentuk potensi atau membangun potensi di wilayah untuk bisa mandiri dan sejahtera inilah salah satu contohnya, yang berhasil diwujudkan, dan ada peran perpustakaan di dalamnya.” tutur Ofy saat menjelaskan tentang transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Perpustakaan menjangkau masyarakat yang diaplikasikan melalui program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial merupakan bagian dari upaya meminimalisir jumlah masyarakat yang tidak bekerja (jobless) untuk didorong kreatif, berinovasi, meluaskan kemampuan (soft skill) dalam berbagai ilmu-ilmu terapan yang bisa segera dipraktikkan secara mandiri tanpa harus menggantungkan kepada pihak lain. Ofy juga menjelaskan bahwa kompetisi di masa depan ditentukan oleh 3 faktor yaitu belajar, berkarya dan berkolaborasi.

Pada kesempatan yang sama, Komisi X DPR RI, Zainuddin Maliki menyatakan bahwa kondisi literasi di Indonesia mesti harus diperbaiki terutama pada sisi hulu. Dari sisi hulu, peran negara eksekutif, legislatif, dan yudikatif, termasuk TNI-Polri dibutuhkan dalam membuat kebijakan untuk mengatasi persoalan distribusi dan produksi buku yang belum ideal.

“Komisi X sebagai salah satu mitra Perpustakaan Nasional terus bekerja keras meningkatkan literasi, termasuk enam literasi dasar dari UNESCO,” tambah Maliki.

Acara Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat Kabupaten Lamongan ini juga diikuti dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Perpustakaan Nasional RI dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan. Selain dengan Pemerintah Daerah, ada enam perguruan tinggi yang juga menandatangani Nota Kesepahaman dengan Perpustakaan Nasional RI, yakni : Universitas Islam Lamongan, Universitas Muhammadiyah Lamongan, Universitas Islam Darul Ulum Lamongan, Institut Agama Islam Tarbitatut Tholabah, Institut Pesantren Sunan Drajat Lamongan dan Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Paciran.