Melihat Lebih Dekat Indahnya Toleransi di Desa Pancasila

Posted By Kecamatan Turi | 07 Juni 2022

Turi - Toleransi di Desa Balun, Kecamatan Turi, Lamongan terpupuk dengan baik. Desa ini dikenal masyarakat dengan sebutan Desa Pancasila .Diketahui, desa ini didiami pemeluk agama Islam, Hindu, dan Kristen yang rumah ibadahnya berdampingan. Sebutan sebagai Desa Pancasila memang sudah lama disematkan ke desa yang hanya berjarak sekitar 4 km dari pusat kota Lamongan ini

"Sebutan sebagai Desa Pancasila ini bermula ketika banyak mahasiswa dan peneliti yang datang ke desa ini dan menyebutnya sebagai Desa Pancasila karena rukunnya 3 umat berbeda agama di sini," kata salah seorang warga Desa Balun, Sutrisno, Selasa (7/6/2022). Sementara itu, Kepala Desa Balun, Kusyairi mengatakan, ada 3 agama yang hidup berdampingan di desanya, yaitu Islam, Kristen dan Hindu. Rumah ibadah ketiga umat beragama ini pun berdampingan dan hanya dipisahkan lapangan dan jalan desa .

Pada hari Selasa, tanggal 7 Juni 2022 ba'da Maghrib, telah dilaksanakan Peresmian Menara Masjid NU "Miftahul Huda" desa Balun yg di resmikan langsung oleh Bupati Lamongan, yang didampingi Kadin  Perumahan dan Kawasan Permukiman Edy Yunan Achmadi yang bertempat di halaman Masjid Desa Balun. Setelah acara peresmian selesai rombongan Bupati beserta Camat, Kapolsek,Danramil juga diikuti tokoh Masyarakat dan warga sekitar beranjak menuju ke GKJW dalam rangka Sarasehan dengan tema "Merajut Kebhinekaan dari Desa Menuju Nusantara Jaya" . Dalam acara tersebut ditayangkan tayangan Selayang Pandang mengenai Desa Pancasila tersebut, dihadiri juga oleh tokoh Kristen dari Jakarta, yaitu Bapak Imanuel beserta tim .

Kusyairi mengungkapkan, nama Desa Balun diambil dari nama seorang tokoh yang dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Mbah Alun, yang akhirnya menjadi Balun. Hingga kini, makam Mbah Alun kerap didatangi banyak peziarah. Toleransi antar-umat beragama di desa ini tak hanya nampak dalam keseharian saja, namun dalam struktur organisasi desa juga tetap mengakomodir peran masing-masing pemeluk agama. Perwakilan lintas agama di kelembagaan desa ini, menurut Kusyairi, dilakukan secara proporsional dan semua warga ikut berperan di dalamnya.

Kekaguman akan tingginya toleransi di desa ini juga diungkapkan oleh Bupati Lamongan Yuhronur Effendi. Menurut Pak Yes, sapaan akrabnya, Desa Balun merupakan desa yang mampu dan berhasil secara alamiah melestarikan nila-nilai keberagaman dan bisa menjadikannya harmonisasi sosial. "Desa Balun ini adalah salah satu desa yang mampu berhasil secara alamiah bisa melestarikan nilai-nilai keberagaman. Itu bisa menjadikan harmonisasi sosial yang sangat luar biasa, dan dilaksanakan dalam keseharian tanpa rekayasa apapun. Inilah sesungguhnya Desa Pancasila, yang mampu merajut kebhinekaan dari berbagai perbedaan," pungkas Pak Yes.