BAGIAN PROTOKOL DAN KOMUNIKASI PIMPINAN

Menduniakan Potensi Khas Pantura Lamongan, Festival Nasi Muduk dan Sendagagung Batik Carnival diselenggarakan

Tak hanya tersohor dengan kuliner soto, nasi boran maupun tahu campurnya yang khas, Lamongan masih memiliki beragam kuliner yang sangat mengugah selera. Bahkan setiap wilayah memiliki kuliner khas yang dapat menjadi potensi unggulan.


Untuk menonjolkan dan mempromosikan potensi yang dimiliki tersebut berbagai strategi dan cara unik ditempuh, seperti halnya masyarakat Desa Sendangagung Kecamatan Paciran, untuk mempromosikan potensi kuliner dan hasil kerajinan menggelar Festival Sego Muduk dan Sendangagung Batik Carnival yang dibuka langsung Bupati Lamongan Yuhronur Efendi di Lapangan Watungkal Edupark Sendangagung, Kamis (27/10).


Kuliner yang hanya bisa ditemukan di wilayah pantura terutama Desa Sendangaung dan Desa Sendangduwur Kecamatan Paciran ini memiliki kekhasan yakni berupa nasi muduk (nasi dicampur rempah dengan warna agak kekuningan) yang memiliki cita rasa legit, gurih dan pedas. 


Dilengkapi dengan urap latoh berbahan dasar rumput laut dan oseng peda yang dipadukan dengan rempah-rempah menambah lezat dan gurihnya nasi muduk. Tak cukup di situ nasi muduk juga dikelilingi oleh berbagai lauk pauk hasil sari laut pantura, ada ikan pindang, ikan asin, cumi hitam, penyek udang dan tidak lupa sambal muduk yang terbuat dari bawang merah, bawang putih, cabai rawit dan bawang daun yang semua bahannya diiris dan ditumis menambah kelezatan nasi muduk khas Pantura Lamongan ini.


Tak hanya menyelenggarakan Festival Sego Muduk, warga Desa Sendangagung juga menggelar Sendangagung Batik Carnival yang menampilkan mahakarya beragam motif khas batik Sendang yang dibalut dalam parade busana yang diikuti sebanyak 80 peserta dari masing-masing RT di Desa Sendangagung.


Melihat antusiasme masyarakat yang hadir dalam festival tersebut, Pak Yes mengaku bangga dan berharap melalui gelaran festival ini dapat menunjukkan kepada dunia bahwa Desa Sendangagung memiliki peradaban yang luar biasa. 


"Luar biasa, bangga, terharu bisa menghadiri Festival Sego Muduk dan Sendangagung Batik Carnival. Melalui gelaran ini kita kenalkan kepada dunia bahwa di sini ada Sego Muduk dan Batik Watungkal, batik motif baru hasil karya masyarakat Sendangagung. Untuk itu kita tunjukkan kepada masyarakat dunia bahwa di Sendangagung ini ada peradaban yang luar biasa, baik kulinernya, seni batiknya dan kegiatan masyarakat lainnya di desa ini," ucap Pak Yes.


Kedepan, Pak Yes berharap festival ini menjadi acara tahunan, dimana selain mempromosikan potensi desa juga meningkatkan kunjungan wisatawan sehingga dapat meningkatkan perekonomian. "Luar biasa dan menjadi harapan kita semua bahwa festival ini bisa dijadikan kegiatan tahunan bahkan lebih menggilaan lagi," imbuhnya.