BAGIAN PROTOKOL DAN KOMUNIKASI PIMPINAN

Arsip Artikel

Tangani PMK Secara Mandiri, Lamongan Gelar Lokakarya dan Simulasi Pengobatan PMK

Merebaknya penyakit mulut dan kuku atau PMK yang menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kerbau, kambing, domba dan babi masih menjadi momok bagi para peternak khususnya di Kabupaten Lamongan. Sejak kasus pertama dilaporkan pada 1 Mei 2022 di Desa Balungwangi Kecamatan Tikung, berbagai unsur instansi bersinergi dalam menangani PMK. Mulai dari pemberlakuan penutupan sementara pasar hewan sehingga percepatan vaksinasi terhadap hewan ternak untuk mengendalikan penularan. Tak hanya upaya penanganan dan pengendalian semata, Pemerintah Kabupaten Lamongan bersama TNI dan Polri juga menggelar Lokakarya dan Simulasi Pengobatan PMK Pada Sapi yang dibuka langsung oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi di Pendopo Lokatantra, Senin (25/7) dan turut dihadiri Dahlan Iskan (Founder Harian Disway) dan drh Indro Cahyono (Penemu Obat PMK). Dalam sambutannya, Pak Yes mengungkapkan bahwa sampai saat ini kasus PMK sudah menyebar di 26 kecamatan (160 desa) dan satu-satunya kecamatan yang tidak ada laporan yaitu Karangbinangun. Meski demikian penyebaran PKM di Lamongan masih dapat dikendalikan.“Kami terus berupaya bersama TNI dan Polri untuk menanggulangi virus PMK ini. Alhamdulillah dengan berbagai upaya yang telah dilakukan kasus PMK di Lamongan masih dapat dikendalikan. Ini terbukti dari populasi hewan berkuku belah yang terus meningkat, seperti sapi potong populasinya mencapai 117.889 ekor,” tutur Bupati Yes. Melalui lokakarya yang turut dihadiri para peternak di penjuru Kabupaten Lamongan ini, Bupati Yes berharap dapat semakin mengedukasi serta memberi pengetahuan lebih kepada masyarakat terkait upaya preventif menangani hewan yang terjangkit PMK. Lebih-lebih telah ditemukannya obat PMK menjadi jawaban atas ikhtiar bersama selama ini. “Terima kasih kepada seluruh pihak yang turut menggelar workshop ini guna memberi pengetahuan kepada masyarakat terkait menangani hewan yang terjangkit PMK,” imbuhnya. Menjadi narasumber lokakarya yang dimoderatori oleh Dahlan Iskan, drh Indro Cahyono menjelentrehkan berbagai cara dalam mencegah dan mengatasi PMK secara mandiri oleh para peternak. “Jika melihat ada tanda-tanda gejala PMK, masyarakat harus segera lapor ke petugas/dokter hewan sehingga dapat ditangani secara baik. Selain itu, masyarakat juga bisa mengatasi secara mandiri, melalui pemberian salep anti PMK di area mulut dan lidah serta menyemprot desinfektan yang mengandung ph rendah (asam) di bagian kuku, sementara untuk meningkatkan nafsu makannya, perlunya pemberian makanan yang bertekstur lembut seperti bubur yang mengandung vitamin A,C,E sapi yang dicampur 1 SDM minyak nabati,” tuturnya.  Dari hasil penelitian yang beliau peroleh pada dasarnya sapi yang tertular PMK akan sembuh pada hari ke 14 sejak pertama diketahui gejalanya, dan pada hari ke 21 sapi tersebut sudah kebal dan terbentuk antibodi, namun dengan catatan sapi tersebut tetap mau makan dan minum. Untuk itu perlunya memberi makanan yang lembut sangat dianjurkan untuk menghindari sapi kembung. “Banyak laporan sapi mati karena PMK, bisa jadi bukan virus PMK nya yang mengakibatkan kematian tetapi cara penangannya, untuk itu pentingnya memberikan bubur sapi sebagai sumber nutrisi dan vitamin untuk menaikkan antibodi di minggu pertama terinfeksi. Baru nanti setelah minggu kedua diberi campuran rumput cacah dan menyesuaikan makanan seperti biasanya setelah dinyatakan sembuh,” ucapnya.Dalam kesempatan itu, penemu obat PMK itu juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Lamongan atas keberaniannya menyatakan adanya PMK di wilayahnya. Sehingga langsung dilakukan penanganan dan pengendalian secara maksimal.

Selengkapnya
Wisata Edukasi Kalitengah, Embrio Desa Wisata Integritas di Lamongan

Tak perlu jauh-jauh ke kota sebelah atau bahkan ke luar negeri untuk bisa merasakan wisata edukasi yang bernuansa pedesaan. Di Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan, wisatawan dapat merasakan pengalaman berharga melalui wana Wisata Edukasi Kalitengah (WEK) yang ditawarkan.Bersama perangkat desa dan jajaran Pemkab Lamongan, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi merasakan exsperience itu. Mula-mula Pak Yes, sapaan akrab Bupati Lamongan, beserta pengunjung diajak ke showroom kopiah untuk melihat langsung hasil kerajinan beragam kopiah di Desa Pengangsalan. Puas dengan mengetahui beragam kopiah, Pak Yes kemudian diajak untuk mengunjungi Stasiun Kuliner Canditunggal Kalitengah (SKCK) di Desa Canditunggal yang menawarkan berbagai macam sajian kuliner yang menggugah selera.Tak hanya berburu kopiah dan kuliner, bagi wisatawan yang berkunjung ke WEK bisa melanjutkan perjalanan ke wisata Kelompok Asuhan Mandiri (Asman) Pemanfaatan Taman Obat Tradisional Keluarga (Toga) Keningkir di Desa Buntungan.Belum puas berkeliling desa, wisatawan juga bisa mengunjungi pertanian hidroponik di Desa Kediren dan dilanjutkan ke Desa Cluring untuk melihat langsung proses pengasapan telur asin sabiq bejo.“Wisata Edukasi Kalitengah ini sesuatu yang luar biasa, ini bisa menjadi contoh kecamatan-kecamatan lain. Apalagi ini sudah terangkai tinggal bagaimana kita mempromosikan dan menarasikan untuk mengajak orang berkunjung kesini,” tutur Pak Yes saat Melaunching WEK di Pendopo Kecamatan Kalitengah, Minggu (24/7).Dengan berbagai pembinaan, Pak Yes yakin WEK akan diminati masyarakat. Bahkan WEK menjadi embrio desa wisata integritas di Lamongan.“Wisata ini berangkai, dari satu titik ke titik lain dan sudah legend. Saya yakin dengan banyak sentuhan akan menjadi wisata yang diminati masyarakat. Termasuk kopiah Desa Pengangsalan, bisa jadi kopiah yang saya beli di Madinah dari sini. Inilah pentingnya membuat narasi, sehingga kalau orang tidak menggunakan kopiah dari Pengangsalan tidak cocok,” ujarnya.Agar WEK terus berkembang, Pak Yes memerintahkan agar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan memberikan pembinaan sehingga bisa menjadi contoh desa wisata lainnya.“Ini menjadi embrio yang sangat luar biasa, untuk tidak berhenti mempromosikan dan memelihara wisata ini menjadi jujukan wisata berantai. Disparbud untuk terus membina bahkan saya juga terus mendorong agar desa-desa di Lamongan menjadi desa mandiri,” pungkas Pak Yes.

Selengkapnya
Lamongan Jadi Pilot Project Remittance Bank Jatim

Sehari setelah dinobatkan menjadi juara 1 nasional Penghargaan Nirwasita Tantra 2021 kategori Pemerintah Daerah Tingkat Kabupaten Besar dari Kementrian Lingkungan Hidup, kali ini, Kamis (21/7), Kabupaten Lamongan didapuk menjadi pilot project remittance oleh Bank Jatim.Remittance merupakan layanan perbankan untuk mengirimkan uang dalam bentuk valuta asing dari luar negeri ke dalam negeri maupun sebaliknya. Sehingga proses transfer uang yang dilakukan pekerja asing ke penerima di negara asalnya terjamin aman, lancar dan real time.Direktur Komersial dan Korporasi Bank Jatim, Edi Masrianto saat Soft Launching Jconnect Remittance di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan mengungkapkan, dipilihnya Kabupaten Lamongan sebagai pilot project remittance Bank Jatim tidak lain karena Lamongan memiliki potensi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dengan trend recorde baik. Untuk mempertahankan hal tersebut Ia berpesan agar para migran worker tetap melewati prosedur yang benar, karena worker legal tentu mendapatkan banyak manfaat.“Bismillah, niat mulia untuk mensejahterakan keluarga, mengangkat derajat keluarga harus didukung dengan prosedur pengiriman uang yang lancar pula. Untuk itu Bank Jatim hadir membantu teman-teman mengirim uang dari Malaysia ke indonesia. Karena mengirim uang antar negara tidak semudah seperti kita mengirim antar sesama di Indonesia,” ucapnya.Edi juga menyarankan untuk membuka dua rekening, atas nama diri sendiri dan keluarga. Sehingga PMI cukup mentransfer uang ke rekening atas nama dirinya dan Bank Jatim akan mendebet uang untuk keluarga sesuai akad yg sudah ditentukan. Sehingga para PMI setelah pulang merantau masih tetap menikmati jerih payahnya selama ini.Mendengar hal itu, Bupati Yes mengucapkan apresiasi atas kepercayaan Bank Jatim kepada Kabupaten Lamongan dalam penyelenggaraan soft launching remittance untuk kepentingan PMI khususnya yang berada di wilayah Lamongan yang ada di negara Malaysia. Dimana 2.436 orang dari 4.368 total PMI Lamongan bekerja disana. “Dengan kehadiran Bank Jatim dengan layanan remittance, secara real time uang yang dikirimkan para pekerja migran dapat diterima dengan lengkap, aman, lancar dan barokah,” ucap Bupati YES.Dihadapan seluruh PMI yang hadir, Bupati yang baru saja menerima peringkat pertama nasional Penghargaan Green Leadership dari Kementrian Lingkungan Hidup tersebut memberi motivasi agar para PMI yang akan hijrah ke luar negeri untuk tetap semangat. Dengan kesungguhan dan kerja keras, Beliau yakin para PMI Lamongan akan mendapatkan kesuksesan.Dalam kesempatan itu, Bupati Yes juga mengajak masyarakat Kabupaten Lamongan untuk peduli lingkungan terutama penghijauan lingkungan sekitar.“Kemarin Lamongan baru saja memborong penghargaan, ada 3 penghargaan yakni peringkat pertama nasional Penghargaan Green Leadership (pemimpin yang peduli terhadap lingkungan hijau), juara 1 nasional Penghargaan Nirwasita Tantra 2021 kategori Pemerintah Daerah Tingkat Kabupaten Besar untuk Pemkab Lamongan serta peringkat 1 nasional Penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra tahun 2021 kategori DPRD tingkat Kabupaten Besar atas supportnya dalam bentuk Perda yang mendukung penghijauan lingkungan,” imbuhnya.Kegiatan yang diikuti para PMI tersebut juga turut dihadiri Kasi Penyiapan, Penetapan dan Pemasyarakatan Program Disnakertrans Jatim Wahyu Krisdianto, Pimpinan Cabang Bank Jatim Lamongan Sigit Tri Atmojo serta kepala OPD Pemkab Lamongan.

Selengkapnya
Green Leadership Untuk Lamongan

Lamongan - Prokopim, Menghadapi permasalahan lingkungan hidup yang terus terjadi akibat kepadatan penduduk juga industrialisasi yang terus bertambah di Lamongan, terdapat 4 isu prioritas lingkungan hidup yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan, yakni pengelolaan sampah dan limbah B3 medis covid-19 yang belum optimal, penanganan banjir dan kekeringan, terjadinya penurunan kualitas air permukaan, juga adanya alih fungsi lahan dan berkurangnya area resapan.Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengungkapkan bahwa Pemkab Lamongan telah mengeluarkan berbagai kebijakan juga memunculkan inovasi-inovasi luar biasa sebagai usaha penyelesaiasn isu prioritas. Dalam penanganan sampah dan limbah, Pemkab Lamongan memiliki inovasi Samtaku (Sampahku Tanggungjawabku) yang telah berhasil menyumbang pengurangan sampah menjadi 52,3 ton/hari dari yang sebelumnya 20,92 ton/hari, dan menambah nilai ekonomi sampah menjadi naik 500 juta- 1 milyar/tahun. Hingga menjadikan Lamongan sebagai rujukan studi tiru dari beberapa kabupaten lain di Indonesia.“Dalam hal limbah ini, selain Samtaku kami juga melakukan optimalisasi program kampung iklim, optimalisasi program adiwiyata di setiap sekolah, kampanye pengurangan sampah plastik, dan program Green and Clean. Juga untuk limbah medis dan B3 yang meningkat karena covid, kami telah melakukan terobosan dengan pembangunan RS Covid-19 yang dilengkapi dengan fasilitas pengelolaan limbah medis,” terang Pak Yes.Terkait banjir dan kekeringan, Pemkab Lamongan telah melakukan penanganan yang serius dengan membuat beberapa kebijakan sebagai bentuk komitmen dan penanganan banjir serta kekeringan, melalui berbagai keputusan yang dikeluarkan Bupati Lamongan terkait status tanggap darurat bencana hingga forum koordinasipengurangan resiko bencana. Selain itu juga normalisasi waduk, pengembangan desa tangguh bencana, hingga pengembangan tim reaksi cepat tanggap bencana.“Yang paling penting saat ini masyarakat bisa merasakan kehadiran pemerintah daerah yang begitu cepat dalam menangani banjir dan kekeringan sehingga tidak berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi masyarakat,” kata Pak Yes.Selain itu, juga berhasil menjaga kualitas air permukaan dengan berbagai kebijakan dan inovasi, salah satunya menggunakan inovasi onlimo untuk pemantauan kualitas air secara kontinu. hasilnya, nilai indeks kualitas air meningkat dari 66,67 di tahun 2019 menjadi 68,18 di tahun 2020. Begitu pula terkait alih fungsi lahan dan berkurangnya area resapan, melalui berbagai kegiatan diantaranya kegiatan penghijauan, lamongan green school, konservasi kawasan pesisir, hingga pembangunan taman tematik, Lamongan berhasil meningkatkan nilai IKTL (Indeks Kualitas Tutupan Lahan) nya dari  57,67% menjadi 58,91%.Melalui usaha dan inovasi yang dilakukan oleh Pemkab Lamongan berkolaborasi dengan pihak terkait baik itu DPRD Lamongan, Dinas Lingkungan Hidup Lamongan, kader lingkungan, juga kader RT yang guyub, Rabu (20/7) Pemkab Lamongan memperoleh peringkat 1 nasional Penghargaan Nirwasita Tantra 2021, Kategori Pemerintahan Daerah Tingkat Kabupaten Besar dari Kementerian Lingkungan Hidup. Selain itu, Bupati Yes juga menerima peringkat pertama nasional Penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra tahun 2021 kategori Pemerintah Daerah Tingkat Kabupaten Besar.“Ini merupakan amanat bagi kami untuk tetap mempertahankan komitmen dan kepedulian untuk menjaga lingkungan hidup. Kami berkomitmen untuk terus menjaga kelestarian lingkungan hidup tidak hanya untuk saat ini tetapi hingga anak cucu kita nanti,” imbuh Pak Yes.Tidak hanya Pemkab Lamongan, Ketua DPRD Kabupaten Lamongan juga memperoleh peringkat 1 nasional Penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra tahun 2021 kategori DPRD tingkat Kabupaten Besar.Nirwasita Tantra merupakan penghargaan pemerintah kepada kepala daerah yang dalam kepemimpinannya berhasil merumuskan dan menerapkan kebijakan sesuai prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan sehingga mampu memperbaiki kualitas lingkungan hidup, yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (dir/prokopim)

Selengkapnya
Ratakan Pembangunan Infrastruktur, Bupati Yes Realisasikan Program Super Prioritas Jamula dan Dana Dusun

Pemerataan infrastruktur terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Lamongan agar masyarakat dapat menikmati Pembangunan Daerah. Melalui sentuhan program super prioritas Jamula (Jalan Mulus dan Alus Lamongan) dan bantuan Dana Dusun menjadi langkah nyata kehadiran pemerintah memberi aksesibilitas kepada masyarakat.Diungkapkan Bupati Yes saat melakukan peninjauan pembangunan jalan ruas Soko-Dagang, Selasa (19/7), ada 21 ruas jalan dari 41 ruas jalan program Jamula yang sudah mulai dikerjakan pembangunannya termasuk ruas jalan Soko-Dagang sepanjang 2.850 meter.“Ada 21 ruas jalan dari 41 ruas jalan program Jamula yang telah dikerjakan. Baik sudah di cor maupun proses peninggian kontruksi menggunakan agregat kelas A. Bagi ruas jalan yang belum dikerjakan lebih lanjut nanti tetap akan lakukan perbaikan InsyaAllah merata semuanya. Kita berupaya terus agar masyarakat menikmati Pembangunan Daerah,” ucap Bupati Yes.Menjadi salah satu dari tiga ruas jalan yang sudah di cor menggunakan konstruksi Rigit Beton Fs 45 dengan ketebalan 20 cm, pembangunan ruas jalan Soko-Dagang sepanjang 2.850 meter dengan tiga titik spot (Desa Soko sepanjang 2.350 meter, Desa Margoanyar 100 meter dan Desa Wedoro sepanjang 150 meter dan 350 meter) dengan nilai kontrak sebesar Rp. 7,026 miliar. Sementara dua ruas lainnya yang telah di cor yakni ruas jalan Laren-Blimbing dan gendongkulon-Plaosan.Tidak hanya program Jamula, program dana dusun yang menjadi program super prioritas Bupati Yes juga telah direalisasikan.Pada kesempatan tersebut Bupati Yes berkesempatan melakukan sidak pembangunan infrastruktur hasil penyaluran dana dusun di beberapa titik lokasi seperti di Desa Ngagklikrejo Desa Soko, masyarakat gotong royong melakukan pembangunan jalan poros desa.Hal sama juga terlihat di Dusun Duduk Lor Desa Duduk Lor Kecamatan Glagah, masyarakat melakukan normalisasi saluran irigasi tersier memanfaatkan dana dusun.“Saya telah melihat dari beberapa tempat dan laporan dari camat bahwa pelaksanaan program dana dusun ini disambut baik oleh masyarakat. Bahkan seperti yang kita lihat tadi dana yang awalnya 35 juta hanya bisa bangun Jalan sepanjang 1 KM dengan swadaya masyarakat bisa sampai 2 KM,” tutur Bupati Yes.Melalui dukungan infrastruktur yang baik itu, Bupati Yes berharap dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Lamongan.“Menjadi salah satu program prioritas jamula maupun dana dusun ini diharapkan dusun-dusun bisa menikmati pembangunan daerah,” imbuhnya.Pada tahun ini Pemerintah Kabupaten Lamongan telah menganggarkan Rp. 200 miliar untuk perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan dengan rincian Rp. 150 miliar dana untuk pembangunan 41 ruas jalan sepanjang 44,54 KM dan 21 jembatan dan Rp. 50 miliar dana untuk pembebasan lahan pembangunan ringroad Utara. Serta anggaran Rp 50,085 milyar untuk disalurkan kepada 1.431 dusun dengan besaran Rp. 35 juta untuk setiap dusun. 

Selengkapnya
Optimalkan Pembangunan, Pak Yes Telepon 3 Kadis Perbaiki Soko-Dagang

Lamongan - Prokopim, Tidak ingin setengah-setengah dalam perbaikan infrastruktur Lamongan, saat melakukan sidak peningkatan ruas jalan Soko-Dagang Selasa (19/7), Bupati Lamongan Yuhronur Efendi meminta untuk benar-benar dilakukan perbaikan maksimal di ruas jalan tersebut. Pada saat itu pula, beliau langsung  menghubungi 3 kepala dinas terkait untuk sesegera mungkin melakukan perbaikan di area ruas jalan Soko-Dagang.Mulanya Pak Yes menghubungi Kepala Dinas Perkim (Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya) Lamongan Edy Yunan Achmadi, beliau memerintahkan untuk segera melakukan penanganan terhadap gapura perbatasan dan taman yang menurut beliau sudah sangat tidak layak."Nemen iki, gapuro e wes jamuren, dilamponi pisan. Ben agustusan iso melu agustusan iki gapuroe, lek perlu ditambahi lampu. Tamane wes gak koyok taman iki, wes koyok sawah. (Parah ini, gapuranya sudah berjamur, dikasih lampu sekalian. Biar agustusan besok bisa ikut menyemarakkan, bila perlu ditambahi lampu. Tamannya juga sudah tidak seperti taman, seperti sawah)," ucap Pak Yes dalam sambungan teleponnya bersama Kadis Perkim Edy Yunan Achmadi.Tidak berhenti di situ, Pak Yes lantas lanjut menghubungi Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Lamongan Muhammad Jupri. Dalam sambungannya, Pak Yes memerintahkan Kadis PU SDA Lamongan untuk merapikan saluran air yang tertutup dedaunan, guna memperlancar pembuangan air."Pak Jupri, iku kan ono bego nang Duduk Lor, engko ojo oleh mule sek, termasuk nang perbatasan Glagah - Gresik iki, kiri kanane kan salurane wes ketutup iki, ketutup klorak-klorak. Nah iku salurane sampean rapikno. (Pak Jupri, itu kan ada ekskavator di daerah Duduk Lor, nanti jangan boleh pulang dulu, termasuk di perbatasan Glagah - Gresik ini, kiri kanannya kan saluran airnya/gorong-gorongnya sudah tertutup, tertutup dedaunan. Nah itu salurannya tolong dirapikan)," instruksi Pak Yes pada Kadis PU SDA Lamongan Muhammad Jupri.Setelah memutus sambungan teleponnya bersama Kadis PU SDA, Pak Yes langsung membuat sambungan telepon dengan Kepala Dinas Perhubungan Lamongan MS. Heru Widi. Dalam sambungan tersebut, Pak Yes menugaskan Kadishub untuk memasang lampu-lampu jalan juga memperbaiki lampu yang sudah rusak diarea ruas jalan Soko-Dagang."Pak Heru, aku di Soko-Dagang Glagah cedek gapuro perbatasan iki. Kan lampune mati kabeh, nah lampu-lampu jalan iki sampean padangi, ben agustusan byar kabeh. (Pak Heru, saya di Soko-Dagang Glagah dekat gapura perbatasan ini. Kan lampunya padam semua, nah lampu-lampu jalan ini tolong diperbaiki, biar agustusan bisa terang semua)," kata Pak Yes menugaskan kepada Kadishub Lamongan MS. Heru Widi.Adanya percepatan dan optimalisasi pembangunan infrastuktur Lamongan ini, diharapkan akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lamongan kedepannya. (dir/prokopim)

Selengkapnya