Ngimbang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Sejarah yang panjang pada masa peradaban peradaban kolonial Belanda yang dimiliki Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Hal ini terbukti dengan adanya beberapa peninggalan bangunan pada masa kolonial Belanda.
Lawang Ireng salah satu bukti sejarah penginggalan, masa lalu penjara
dan sekarang dapat digunakan sebagai rumah dinas dan praktek Dokter,
berada di sekitar Pasar Sendang Rejo di depan Pukesmas Ngimbang.
Masyarakat sekitar memberi sebutan “Opas”. Polisi federal zaman
pemerintah Kolonial Belanda.
Sementara itu, sekolah dasar di Ngimbang dulunya merupakan
sekolah Belanja yang hanya sampai kelas 5. Ngimbang memiliki lokasi yang
strategis, bahkan semua akses jalan utama dari berbagai kota telah
dibangun sejak zaman Belanda. Peninggalan jalur kereta api nyata masih
tetap ada. Jalan Jombang – Tuban, Ngimbang – Sambeng, Ngimbang – Bluluk
dan, Pasinan ke Ngimbang. Ada juga rel kereta Api yang menghubungkan
Tuban – Jombang.
Salah satu tempat yang terkenal di Ngimbang yaitu “Omah Duwur”,
yang zaman dulu digunakan sebagai markas tentara Belanda. Omah Duwur
artinya rumah dengan bangunan yang tinggi. Terletak di desa Katar,
Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan.
Omah Duwur Ngimbang sudah berdiri sejak zaman Ratu Wihelmina yang
dilanjutkan oleh Ratu Yuliana, namun disaat Belanda Kalah tahun 1945
akhirnya diambil alih oleh Pasukan KBR.
Stasiun kereta api ada di Dusun Tapas Desa Sendang Rejo. stasiun
kereta tahun 1918 dengan rute Jombang – Babat. Pada tahun 1950 an baru
ada satu kendaran bermotor Opelet dan satu – satunya di Sendang Rejo,
milik Kepala Desa Suratman, generasi ke IV kepala Desa Sendangrejo.
Tahun 1960 – 1970 an mulai masuk angkutan umum bus, namanya bus maju.
Selengkapnya