DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

SOSIALISASI PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING TERINTEGRASI, DESA KLAIASRI DAN DESA PUTER DUSUN MIRU KECAMATAN KEMBANGBAHU


Sebagai calon pengantin, tentu harus menyiapkan diri juga sebagai calon ibu. Berpeganglah prinsip bahwa anak yang sehat lahir dari ibu yang sehat. Ini artinya pasangan harus mempersiapkan kesehatan prima sebelum memasuki kehamilan nanti.

Nah, berikut ini adalah langkah-langkah pencegahan stunting untuk sebelum menikah.

1. Pastikan menikah di usia ideal :
Langkah pencegahan stunting yang paling utama adalah menikah pada usia ideal. Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), usia ideal menikah perempuan minimal 21 tahun, dan 25 tahun untuk laki-laki. Pernikahan usia dini meningkatkan risiko kelahiran bayi stunting.

2. Periksa status gizi:
Sebagai calon ibu,wajib memerhatikan status gizi sebelum menikah. Status gizi akan memengaruhi pertumbuhan janin saat memasuki masa kehamilan nanti. Status gizi yang kurang sebelum menikah dikhawatirkan bisa menyebabkan bayi lahir dengan BBLR, sehingga meningkatkan risiko stunting. Jadi, pastikan status gizi normal sebelum menikah.

3. Melakukan tes kesehatan:
Lakukan tes kesehatan minimal 3 bulan sebelum menikah. Biasanya, tes kesehatan sebelum menikah meliputi: pemeriksaan darah, tes penyakit menular seksual, hingga tes organ reproduksi. Tujuan tes kesehatan ini untuk mengetahui penyakit yang diderita oleh calon pengantin. Dengan begitu, pasangan bisa merencanakan kehamilan yang lebih sehat dan jauh dari risiko stunting.

4. Terapkan gaya hidup sehat:
Langkah pencegahan stunting berikutnya dengan menerapkan gaya hidup sehat. Ingat, anak yang sehat berawal dari ibu yang sehat. Untuk itu, berusahalah untuk mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang dan bervariasi setiap hari dan rutin olahraga. Jauhkan kebiasaan tidak sehat, seperti merokok. Hal itu karena paparan asap rokok dapat meningkatkan risiko stunting pada anak.

5. Perhatikan kebutuhan asam folat, zat besi, dan kalsium :
Ada beberapa nutrisi yang perlu mendapat perhatian lebih sebelum hamil, yakni asam folat, zat besi, dan kalsium. Asam folat dapat membantu mengurangi risiko cacat lahir pada otak dan sumsum tulang belakang (disebut cacat tabung saraf).

Itulah beberapa langkah pencegahan stunting pada fase pranikah yang perlu pasangan lakukan.



(Rabo, 23/08/2023) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Lamongan dan Perwakilan Anggota DPRD Kabupaten Lamongan Bapak dr. Sanditia Davis Saputra Fraksi Demokrat Anggota Komisi D mengadakan Kegiatan Sosialisasi Tentang Percepatan Pencegahan Stunting Terintegrasi yang dilaksanakan di 2 Tempat Desa Kaliasri dan Desa Puter Dusun Miru Kecamatan Kembangbahu.

Yuk kita bersama-sama untuk mensukseskan Kabupaten Lamongan Bebas dari Stunting!

#DPPKBKabLamongan
#BerencanaItuKeren
#PercepatanPenurunanStunting
#KabupatenLamonganCegahStunting
#CegahStuntingItuPenting