Tani Ternak Sumber Rejeki Ds. Sumbersari Kec. Sambeng Raih Juara 1 Lomba Penilaian Manajemen Kelompok Agribisnis Peternakan

Posted By Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan | 25 Oktober 2022

Tani Ternak Sumber Rejeki Ds. Sumbersari Kec. Sambeng Raih Juara 1 Lomba Penilaian Manajemen Kelompok Agribisnis Peternakan Kategori Komoditas Sapi Potong Tingkat Provinsi Jawa Timur.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Tumur Ibu Khofifah Indar Parawansa.

Program yang digagas mulai tahun 2018 ini sekarang sudah menjadi sebuah smart ecosystem agribisnis. Melalui program ini, Kelompok Tani Ternak Sumber Rejeki yang menjadi pengelola Literasi berhasil berhasil meraih Juara I dalam Lomba Manajemen Agribisnis Peternakan Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2022.

Program ini sebelumnya bernama “Suri Insap” yang merupakan akronim dari “Sumbersari Industri Sapi”. Di awal pendampingan, Petrokimia Gresik memberikan solusi pengelolaan limbah pertanian menjadi pakan fermentasi atau silase. Ini merupakan jawaban untuk mengatasi masalah pembakaran limbah pertanian yang berdampak buruk bagi lingkungan.

Sekarang kelompok telah mampu mengolah limbah pertanian sebanyak 60 ton per tahun menjadi silase yang tidak hanya dimanfaatkan untuk ternak milik kelompok, tetapi juga dijual ke beberapa peternak sapi di wilayah Kabupaten Lamongan.

Kemudian, pengembangan mulai dilakukan pada tahun 2019 hingga 2020, dimana anggota kelompok mulai memanfaatkan limbah ternak yang selama ini menjadi momok lingkungan, menjadi media tanam. Kelompok ini sekarang memiliki merk dagang “Literasi” yang sudah dipatenkan untuk media tanam hasil produksinya.

Kelompok sekarang sudah mampu mengolah limbah peternakan sebanyak 504 ton per tahun. Produknya sudah dipasarkan di Lamongan, Jombang, Bojonegoro, Mojokerto, Gresik, Malang dan Tuban.

Media tanam “Literasi” juga diaplikasikan pada kebun percobaan yang memanfaatkan lahan tidur di sekitar kandang milik kelompok. Kebun ini ditanami berbagai tanaman hortikultura dan tanaman toga, seperti tomat, cabai, kunyit dan lain sebagainya.

Selain menjadi media tanam, limbah kotoran sapi juga diolah menjadi biogas sebagai bahan bakar kompor dan lampu untuk aktivitas operasional di kandang. Residu biogas cair kemudian dimanfaatkan menjadi akuakultur dan residu padat menjadi media budidaya cacing yang juga bernilai ekonomi, sehingga tidak menyisakan limbah yang terbuang sia-sia (zero waste).