• HOME
  • PROFIL
    Visi & Misi Struktur Organisasi Tentang Kami Galeri
  • KONTAK KAMI
  • Profil Dinas
    Peta Distribusi Ternak Dan Produk Asal Hewan Proses Bisnis Inovasi OMBAK SIPETRA
  • Layanan Dinas
  • Sakip

Kategori

DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

INSEMINASI BUATAN PADA SAPI

Posted By Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan | 01 April 2021| Dilihat 2223x
 Inseminasi Buatan pada sapi (kawin suntik) adalah  suatu cara atau teknik untuk memasukkan mani (spermatozoa atau semen) yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut ‘insemination gun‘.Tujuan Inseminasi Buatana) Memperbaiki mutu genetika ternak;b) Tidak mengharuskan pejantan unggul untuk dibawa ketempat yang dibutuhkan sehingga mengurangi biaya ;c) Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam jangka waktu yang lebih lama;d) Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur;e) Mencegah penularan / penyebaran penyakit kelamin.Keuntungan IBa) Menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan;b) Dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik;c) Mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding);d) Dengan peralatan dan teknologi yang baik spermatozoa dapat simpan dalam jangka waktu yang lama;e) Semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian walaupun pejantan telah mati;f) Menghindari kecelakaan yang sering terjadi pada saat perkawinan karena fisik pejantan terlalu besar;g) Menghindari ternak dari penularan penyakit terutama penyakit yang ditularkan dengan hubungan kelamin.Kerugian IB Apabila identifikasi birahi (estrus) dan waktu pelaksanaan IB tidak tepat maka tidak akan terjadi terjadi kebuntingan;Akan terjadi kesulitan kelahiran (distokia), apabila semen beku yang digunakan berasal dari pejantan dengan breed / turunan yang besar dan diinseminasikan pada sapi betina keturunan / breed kecil; Bisa terjadi kawin sedarah (inbreeding) apabila menggunakan semen beku dari pejantan yang sama dalam jangka waktu yang lama; Dapat menyebabkan menurunnya sifat-sifat genetik yang jelek apabila pejantan donor tidak dipantau sifat genetiknya dengan baik (tidak melalui suatu progeny test).
Selengkapnya

Kategori

  • Berita (92)
  • Agenda (2)
  • Informasi (17)
  • Lainnya (1)

Postingan Terbaru

  • Pelaksanaan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) di Sekretariat SPR Sambeng SUMBER BAROKAH

    05 Juni 2023
  • Minimalisir Kerugian Ekonomi Akibat Kematian Ternak, Disnakeswan Lamongan Laksanakan Sosialisasi Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Hewan

    10 Mei 2023
  • Peta Populasi Sapi Potong Kabupaten Lamongan

    04 Mei 2023
  • Pelaksanaan Halal Bihalal 1444 H. Disnakeswan Lamongan

    03 Mei 2023

Arsip Bulanan

  • Juni 2023 (1)
  • Mei 2023 (3)
  • April 2023 (5)
  • Maret 2023 (11)
  • Februari 2023 (11)
  • Januari 2023 (1)
  • November 2022 (7)
  • Oktober 2022 (5)
  • September 2022 (3)
  • Agustus 2022 (8)
  • Juli 2022 (3)
  • Juni 2022 (7)
  • Mei 2022 (3)
  • April 2022 (2)
  • Maret 2022 (2)
  • Februari 2022 (2)
  • Januari 2022 (2)
  • September 2021 (1)
  • Agustus 2021 (6)
  • Juli 2021 (4)
  • Juni 2021 (1)
  • April 2021 (2)
  • Maret 2021 (7)
  • Februari 2021 (15)

Ikuti Kami

Info Kami

E-mail
dpkh@lamongankab.go.id

Tabel Pengunjung

Hari Ini 0
Kemarin 0
Minggu Ini 0
Minggu Lalu 0
Bulan Ini 0
Bulan Lalu 0
Tahun Ini 0
Semua 0
© Pemerintah Kabupaten Lamongan 2019