Mengenal Syekh Hisamuddin alias Sunan Deket, Aulia Penyebar Islam di Lamongan

Lamongan dikenal memiliki banyak makam aulia yang hingga kini masih banyak dikunjungi oleh peziarah. Salah satunya adalah makam Syekh Hisamudin di Desa Deket Wetan, Kecamatan Deket.
Makam Syekh Hisamuddin berada di sekitar pemukiman warga dan berbatasan dengan rel kereta api di bagian utaranya atau dari pertigaan Deket ke arah timur kurang lebih 500 meter yang terletak di sisi sebelah selatan jalan poros nasional Lamongan-Gresik. Syekh Hisamuddin merupakan putera Sunan Ampel Surabaya dari istri kedua bernama Dewi Karimah binti Ki Kembang Kuning.

"Beliau juga merupakan ipar Sunan Giri atas pernikahan dengan saudara tua Raden Hisamuddin yang bernama Dewi Murtasiyah," kata Kadisparbud Lamongan Siti Rubikah, Kamis (26/1/2023).

Syekh Hisamuddin melakukan dakwah agama Islam di seputaran Deket, Lamongan hingga wafat dan dimakamkan di Deket Wetan. Syekh Hisamuddin juga dikenal dengan sebutan Sunan Deket atau Sunan Lamongan.

"Makam Syekh Hisamuddin ini sendiri merupakan salah satu bukti dari jejak dari peradaban Islam yang ada di Lamongan," ujarnya.

Untuk masuk area makam ini, pengunjung tidak dikenakan biaya, namun bagi pengunjung yang ingin beramal bisa langsung memasukkan infaq di kotak yang sudah disediakan. Di tempat ini anda dijamin akan mendapat ketenangan.

Pasalnya, lokasi makam yang rindang dengan pepohonan selain kian menambah asri dan teduh ketika berada di kompleks makam ini, juga semakin membuat kita betah untuk berlama-lama di lokasi wisata religi yang satu ini. Tidak hanya itu, batu-batu dan pohon berukuran besar peninggalan dari masa lalu juga banyak ditemukan di kompleks makam ini.

"Tempatnya teduh, sejuk, dan rimbun, kebersihannya juga terjaga dan cocok juga sebagai lokasi wisata religi keluarga sambil mengenalkan sejarah Islam ke anak-anak," jelas Andri, salah seorang peziarah.

Karena diyakini sebagai ulama dan memiliki karomah, makam Syekh Hisamuddin dianggap keramat sehingga banyak yang datang dengan tujuan untuk ngalap berkah. Kondisi makam juga masih sangat baik dan terawat, meski fasilitas yang ada masih minim termasuk juga minim pedagang makanan. Keotentikan tempat ini juga masih terjaga, jalan setapak dan bangunan yang ada di sekitar makam pun sangat orisinil.

"Tiga tahun lalu ramai pengunjung, tapi karena keterbatasan lahan parkir dan pandemi, angka kunjungan jumlahnya menurun," aku sang juru kunci pesarean, Choiri.

Selain dikenal sebagai Sunan Deket, Syekh Hisamuddin juga dikenal sebagai penasihat Bupati pertama Lamongan, Tumenggung Surajaya atau Rangga Hadi atau Mbah Lamong. Syekh Hisyamuddin juga dikenal dengan sebutan Mbah Sinuwun
"Syekh Hisamuddin ini dulunya adalah penasihat Mbah Lamong, bupati pertama Lamongan," kata salah seorang warga Deket, Huda, Rabu (4/1/2023).

Perihal dari mana sebutan Mbah Sinuwun itu, Huda mengatakan julukan tersebut konon juga berasal dari sang Bupati pertama Lamongan tersebut. Sinuwun, menurut warga, adalah panggilan dari Mbah Lamong kepada Syekh Hisamuddin. Lambat laun, julukan inipun diikuti oleh semua orang dan berlanjut hingga saat ini.

"Syekh Hisamuddin disebut sebagai Mbah Sinuwun karena dulu saat menjadi penasihat, Mbah Lamong yang adalah bupati pertama Lamongan memanggil Syekh Hisamuddin dengan panggilan sinuwun," ujarnya.

Kebiasaan warga sekitar dengan makam, menurut Huda, juga terlihat hingga saat ini terutama setiap kamis malam Jumat. Di hari itu, warga yang punya hajat datang ke lokasi makam kirim doa dan membawa tumpeng ke makam untuk dimakan bersama usai berkirim doa.

Selain pengunjung atau peziarah lokal, makam Syeh Hisamuddin juga kerap menjadi jujugan ngalap berkah peziarah dari luar Lamongan.

"Keberadaan Sunan Deket ini juga berkaitan dengan penamaan sejumlah desa-desa yang ada di sekitarnya, terutama yang ada di wilayah tenggara Lamongan," imbuhnya.

Lokasi di mana makam Mbah Sinuwun berada masih banyak ditemukan sebaran benda-benda cagar budaya. Tinggalan tersebut berupa batu bata kuno dan pecahan keramik.
Pemerhati budaya dari Lamongan Supriyo mengungkapkan, lokasi makam Mbah Sinuwun memang bisa dibilang sangat luas dan tidak hanya terpusat pada makamnya saja. Di lokasi inipun, aku Priyo, banyak ditemukan sebaran benda-benda cagar budaya.

"Ada banyak temuan di lokasi makam Mbah Sinuwun ini," kata Supriyo, Kamis (26/1/2023).

Temuan benda-benda purbakala tersebut, rinci pria yang juga Ketua Lesbumi Lamongan Lamongan ini, berupa pecahan batu bata kuno yang jumlahnya cukup banyak. Temuan batu bata kuno ini, menurut Priyo, sebarannya tidak hanya di sekitar makam tapi hingga ke sisi selatan makam.

"Kompleks makam Mbah Sinuwun ini kan sebenarnya memang luas dan temuan batu bata ini tidak hanya di sekitar makam tapi ada juga di sebelah selatan," ujarnya.

Selain batu bata kuno, terang Priyo, temuan lain yang ada di kompleks makam Sunan Deket atau Mbah Sinuwun ini adalah pecahan keramik kuno. Seperti halnya batu bata, tambah Priyo, sebaran pecahan keramik kuno juga banyak ditemukan di pesarean yang berada di Desa Deket Wetan ini. Pecahan keramik asing di makam Mbah Hisyamudin dan sebaran reruntuhan batubata kunonya juga padat dan luas.

"Pecahan keramik yang ada ini di makam ini juga banyak, yang dimungkinkan berasal dari masa Majapahit," ungkap Priyo.

Hanya saja, Priyo menyebut, belum ada kesimpulan apakah benar batu bata kuno dan pecahan keramik yang ada di kompleks makam ini benar-benar berasal masa Majapahit. Pasalnya, tandas Priyo, hingga saat ini belum ada penelitian lebih jauh terkait keberadaan makam yang jaraknya dari jalan poros nasional Lamongan-Babat kurang dari 1 km tersebut.

"Belum ada penelitian lebih lanjut terkait temuan-temuan tersebut," jelasnya.

Dengan temuan-temuan ini, Priyo berharap agar masyarakat Lamongan lebih bisa menjaga dan merawat benda-benda sejarah tersebut.

"Agar jejak-jejak sejarah ini tidak hilang dan kita bisa ikut menikmati sejarah tersebut," pungkasnya.

Sumber : detik.com

 disparbud
 4548
 27-Januari-2023

Kontak


Jl. Sunan Giri No.1, Tumenggungan, Kec. Lamongan, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur 62215, Indonesia

web :

1. lamongankab.go.id


Play Store :

disparbud@lamongankab.go.id
(0322) 311919

Pengunjung

Hari Ini 0
Kemarin 0
Minggu Ini 0
Minggu Lalu 0
Bulan Ini 0
Bulan Lalu 0
Tahun Ini 0
Semua 0
#LamonganMegilan
© Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan 2023
Theme system: west