Kategori berita

PR Yak-Yuk Lamongan Kedepan, Sebagai Duta Wisata
Untuk melengkapi materi dan menambah wawasan terkait visi dan misinya, para finalis Yak Yuk Lamongan 2023 berkunjung ke rumah dinas Bupati Lamongan.Difasilitasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan, 30 finalis Yak Yuk Lamongan berkesempatan untuk berbincang secara khusus dengan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, Jumat (29/9/202).Momen anjangsana, Yak Yuk dengan Bupati Lamongan dikemas secara santai. Seraya menikmati pemandangan sore di halaman Pendopo Lokatantra Lamongan, para finalis Yak Yuk berbincang -bincang dengan Bupati Lamongan.Tentunya para finalis Yak Yuk pingin mengenal lebih dekat dengan Bupati Lamongan, termasuk program-program yang dicanangkan oleh Pemkab Lamongan.Yang jelas tentunya, Yak Yuk Lamongan bersinergi dengan dalam mewujudkan program Pemkab Lamongan, khususnya sebagai duta wisata.Kedatangan para finalis Yak Yuk Lamongan, mendapat respon baik dan hangat dari Bupati yang akrab dipanggil Pak Yes. Dalam percakapanya, Bupati Lamongan memaparkan terkait program-program dari Pemkab Lamongan.Dimana dalam merealisasikan progtam tersebut tak lepas dari peran serta elemen masyarakat. Kepada awak media, Bupati Lamongan mengakui senang dengan kedatangan finalis Yak Yuk Lamongan.“Yang jelas mereka semua bersinergi dengan Pemkab Lamongan, dan pingin tahu lebih detail terkait program Pemerintahan Kab Lamongan. Tadi kami juga menyampaikan pada mereka semua tentang program prioritas, yang perlu support dan peran masyarakat, ” kata Bupati Lamongan.“Terkait Yak Yuk Lamongan ini nantinya sebagai duta wisata. Kami berharap Yak Yuk Lamongan mampu bisa turut serta mensukseskan apa yang menjadikan program-program Pemkab Lamongan, khususnya pariwisata.Kami yakin Yak Yuk Lamongan merupakan salah satu duta pilihan, bisa turut serta meningkatkan dan mengangkat pariwisata, untuk capaian Lamongan yang semakin Megilan,” kata Bupati Yes, pada awak media.Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lamongan, Siti Rubikah, mengatakan agenda bincang-bincang tersebut memang sengaja diagendakan, sebelum grand final pada tanggal 5 Oktober mendatang.“Hari ini agenda kita adalah bincang-bincang dengan Pak Bupati. Masudnya adalah untuk mengenal lebih jauh Pak Bupati, berikut program-programnya, ” kata Rubikah.“Selain mengenal lebih dekat sosok Pak Yes, perbincangan tersebut juga bertujuan untuk menggali lebih dalam terkait program prioritas yang telah dicanangkan Pak Yes. Khususnya program di sektor pariwisata.‘ Kami berharap ke depannya Yak Yuk Lamongan bisa turut berpartisipasi dalam mendukung perkembangan wisata yang dimiliki Kabupaten Lamongan.Dengan mempromosikan semua potensi yang dimiliki Kab Lamongan, mulai dari wisata budaya, alam maupun wisata kulinernya,” pungkas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Lamongan.Sumber : tabloidsuksesinasional.com
Selengkapnya
Disparbud Lamongan Gelar Aksi Beach Clean Up Day
Dalam rangka Hari Pariwisata Dunia tahun 2023, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabuapten Lamongan mengadakan kegiatan Beach Clean Up Day di Pantai Putri Klayar Paciran Lamongan Sabtu (30/09/2023). Kegiatan yang juga bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan WCD Lamongan berfokus pada membersihkan pantai dan juga penanaman pohon mangrove serta peberian edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya kebersihan di area pariwisata.Kepala Disparbud Lamongan Situ Rubikah mengatakan bahwa aksi ini meruapakan pengingat bahwa sampah yang kita bawa adalah tanggung jawab kita masing – masing. “Kita memulai dari kita sendiri bahwa sampah itu menjadi tanggung jawab bersama,” katanya.Acara yang turut dihadiri oleh komunitas pecinta lingkungan, dan juga masyarakat Desa Sidokelar berlangsung sangat ramai dan menarik antusias dari berbagai kalangan termasuk anak – anak siswa TK dan SD yang juga turut membantu membersihkan pantai.Ia berharap kegiatan yang serupa akan terus berlanjut tiap tahunnya sebab kebersihan dari wisata pantai adalah kebersihan dari lingkungan tersebut demi menarik wisatawan baru dan wisatawan lama. Sebab sesuai dengan target dari Disparbud Lamongan Siti Rubikah ingin angka kunjungan wisatawan terus meningkat.“Bahwa wisata ini adalah yang paling utama supaya wisatawan dapat kembali ke pantai yang bersih dan indah, dan kami berharap sesuai target kami untuk meningkatkan angka kunjungan,” ujarnya.Sumber : rri.co.id
Selengkapnya
Festival Layang-Layang Naga Vol.2 Tingkat Provinsi Resmi Dibuka
Festival layang-layang naga yang kedua di Kabupaten Lamongan resmi dibuka oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Minggu (24/9) di Lapangan Desa Laren Kecamatan Laren Lamongan.Kegiatan yang dilaksanakan untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-78 ini digelar tingkat Provinsi se Jawa Timur.“Kegiatan yang sudah berlangsung kedua kalinya di Kabupaten Lamongan ini telah mengalami penyempurnaan. Karena tahun lalu digelar tingkat keresidenan saja, pada tahun ini meningkat jadi tingkat Provinsi Jawa Timur,” tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes.Masuk sebagai agenda rutin di kalender event Lamongan, festival layang-layang juga dimaksudkan untuk memperkenalkan ragam potensi kuliner, wisata, dan lainnya yang dimiliki Kota Soto.“Hadirnya peserta dari seluruh penjuru Nusantara ke Laren untuk mengikuti festival layang-layang ini harus kita jadikan momen untuk memperkenalkan potensi yang kita miliki,” ungkap Pak Yes.Antusias pelayang seluruh Jawa Timur ini, dibuktikan dengan 32 peserta (berbentuk kelompok) yang turut serta mengikuti festival layang-layang sore hari ini. Dari seluruh peserta, terdapat peserta paling jauh yakni peserta dari Kabupaten Tulungagung.“Festival yang kedua ini cukup menarik antusias para pelayang di Jawa Timur. Disini sistemnya kelompok, setiap kelompoknya beranggota 5 orang. Masing-masing tim akan berkoordinasi agar bisa menerbangkan layang-layang naga hasil kreasi mereka,” terang Ketua Panitia festival layang-layang naga Muhammad Azam Aliful Aslam.Selanjutnya Azam juga menjelaskan kriteria penilaian pada festival layang-layang kedua ini, dari segi bentuk harus berupa naga yang dikreasikan masing-masing kelompok, dan untuk ukurannya bebas.Adapun penilaian bawah yang melihat kontruksi, harmonisasi warna, dan tingkat kesulitan serta orisinil karya. Lalu pada penilaian atas akan dinilai kestabilan layang-layang saat terbang dan posisi layang-layang saat diterbangkan.“Untuk alur pelaksanaan lomba dan kriteria penilaian sudah kita sampaikan kepada seluruh peserta sejak sebelum festival diadakan. Yang kita bebaskan ialah ukuran, namun rata-rata membuat layang-layang dengan ukuran diameter 50 M sampai dengan 90 M. Kesempatan penerbangan kami memberikan 3 kali kesempatan kepada seluruh peserta,” jelas Azam.Dilaksanakan selama satu hari, festival layang-layang naga kedua di Laren akan mengambil 3 juara dan 5 juara harapan.Sumber : tabloidsuksesinasional.com
Selengkapnya
Festival Keleman 2023
Hallo sobat disparbud, bagi pecinta budaya maupun masyarakat luar yuk datang dan ramaikan Festival Keleman 2023 di Taman Wisata dan Perkemahan Bumi Moronyamplung.
Selengkapnya
Keunikan Festival Keleman di Moronyamplung Lamongan
Salah satu kearifan lokal masih bertahan di Lamongan, yakni keleman. Keleman berasal dari kata kelem dalam dalam bahasa Jawa artinya menggenang.Sempat vakum setahun, Festival Keleman kembali digelar dengan lebih meriah. Tradisi keleman adalah tradisi petani di Desa Moronyamplung, Kecamatan Kembangbahu, yang memiliki arti menggenangi sawah dengan air yang cukup pada pagi atau petang."Tradisi keleman adalah tradisi turun temurun yang kami lakukan sebagai upaya masyarakat dalam mengelola lahan persawahan agar tanah menjadi subur," kata Kepala Desa Moronyamplung Sri Rahayu di sela-sela acara Festival Keleman 2023, Sabtu (16/9/2023).Sri menuturkan, keleman adalah salah satu tradisi yang terus dilakukan untuk mempertahankan kearifan lokal agar tetap lestari hingga ke anak cucu kelak. Keleman, papar Sri, adalah ungkapan rasa syukur dari para petani kepada Tuhan dengan harapan agar tanaman padi mereka bisa dijauhkan dari gangguan hama dan penyakit serta agar nantinya bisa menghasilkan produksi yang maksimal yang penuh dengan keberkahan."Bangga rasanya, tradisi dan hasil kreasi masyarakat Desa Moronyamplung ini akan menjadi bagian agenda rutin Pemkab Lamongan dan masuk dalam kalender tahunan Pariwisata Ramah dan Terintegrasi atau Ramasinta Lamongan," ujarnya.Tahun ini, dalam Festival Keleman sebanyak 20 gunungan hasil bumi diarak warga dari desa menuju ke lokasi Bumi Perkemahan Moronyamplung. Antusias warga tampak saat membawa arak-arakan sejauh lebih kurang 1,5 km mengelilingi desa.Tidak hanya gunungan hasil bumi, tersedia juga 20 tumpeng yang berasal dari masing-masing RT. Ikut pula diarak hewan ternak warga seperti sapi yang juga dihias sedemikian rupa dan dibawa ke lokasi keleman."Semua ini sebagai wujud syukur masyarakat kepada Tuhan atas tersedianya air bersih, kesuburan tanah, serta hasil panen yang melimpah," imbuhnya.Meski baru terselenggara tahun 2021 dan 2023, tradisi unik masyarakat untuk ungkapkan rasa syukur kepada Tuhan tersebut mendapat sambutan baik dari Pemerintah Kabupaten Lamongan. Sri mengungkapkan rasa bahagianya, tradisi dan hasil kreasi masyarakat Moronyamplung akan menjadi bagian agenda rutin Pemkab Lamongan."Kami ucapkan terima kasih dan harapan kami festival keleman ini bisa dilanjutkan di tahun-tahun depan dan tidak hanya diikuti oleh masyarakat Moronyamplung saja, tapi juga bisa masyarakat dari luar," tandasnya.Festival ini diharapkan tidak hanya menjadi sekedar tradisi, melainkan mengungkit perekonomian masyarakat dengan berbagai kegiatan yang menarik wisatawan. Festival Keleman yang berasal dari Desa Moronyamplung ini, menurut Bupati Lamongan Yuhronur Effendi, diagendakan masuk kalender tahunan Pariwisata Ramah dan Terintegrasi (Ramasinta) Lamongan."Keinginan kita semua, supaya festival ini bisa menggerakkan kehidupan ekonomi dan menggairahkan masyarakat untuk terus bersemangat dalam membangun, terima kasih dan mudah-mudahan ini akan terus semakin baik dari tahun ke tahun yang akan datang," kata Bupati Lamongan.Dari pantauan detikJatim, ribuan wisatawan lokal dan masyarakat yang hadir di Festival Keleman ini tidak hanya menikmati jamuan tumpeng gratis, tapi juga hiburan. Beragam hiburan tersaji dalam festival ini, mulai dari kirab budaya, atraksi tari kolosal Majapahit, Wayang kulit, Banjari, hingga Jaran Goledhoger.Sumber : detik.com
Selengkapnya
Festival Keleman, Pengungkit Perekonomian Masyarakat
Festival Keleman yang berasal dari Desa Moronyamplung, Kecamatan Kembangbahu, Lamongan diagendakan masuk kalender tahunan Ramasinta (Pariwisata Ramah dan Terintegrasi) Kabupaten Lamongan.Meski baru terselenggara dua kali yakni pada tahun 2021 dan 2023, tradisi unik masyarakat untuk ungkapkan rasa syukur kepada Tuhan tersebut mendapat sambutan baik dari Pemerintah Kabupaten Lamongan.Kelaman yang berasal dari bahasa jawa “Kelem” yang artinya menggenang sawah dengan air yang cukup pada pagi atau petang menjadi upaya masyarakat setempat dalam mengelola lahan persawahan agar tanah menjadi subur.Dikatakan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, saat membuka dan turut serta mengikuti Festival Keleman 2 di Perkemahan Bumi Moronyamplung, Sabtu (16/9/2023), diiharapkan festival ini tidak hanya menjadi sekedar tradisi masyarakat setempat, melainkan dapat mengungkit perekonomian masyarakat dengan berbagai kegiatan yang menarik wisatawan.“Keinginan kita semua, supaya festival ini bisa menggerakkan kehidupan ekonomi, dan gairahkan masyarakat untuk terus bersemangat dalam membangun, terima kasih dan mudah-mudahan ini akan terus semakin baik dari tahun ke tahun yang akan datang,” kata Pak Yes sapaan akrab Bupati Lamongan.Tak hanya itu, festival yang dibalut arak-arakan sebanyak 20 gunungan dengan menempuh jarak sejauh 1,5 km mengelilingi desa dan tersedianya 20 tumpengan dari masing-masing RT menjadi wujud syukur masyarakat kepada Tuhan atas tersedianya air bersih, kesuburan tanah, serta hasil panen yang melimpah.Kepala Desa Moronyamplung, Sri Rahayu, mengungkapkan rasa bahagianya, tradisi dan hasil kreasi masyarakat Moronyamplung akan menjadi bagian agenda rutin Pemkab Lamongan.“Ini semua tidak terlepas dari bimbingan Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Pariwisata Lamongan, kami ucapkan terima kasih dan harapan kami festival keleman ini bisa dilanjutkan di tahun-tahun depan dan tidak hanya diikuti oleh masyarakat Moronyamplung saja, tapi juga bisa masyarakat dari luar,” tandasnya.Para wisatawan atau masyarakat yang hadir tidak hanya dapat menikmati jamuan tumpeng secara gratis, mereka akan dijamu dengan berbagai hiburan mulai dari kirab budaya, atraksi tari kolosal Majapahit, Wayang kulit, Banjari, hingga Jaran Goledhoger.Sumber : tabloidsuksesinasional.com
Selengkapnya