DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN

Kategori berita

Ini Nama Pemenang Duta Wisata Yak Yuk Lamongan 2023

Muhammad Reza Ramdani dan Inez Tasya B berhasil dinobatkan sebagai Duta Wisata Yak Yuk Lamongan tahun 2023. Keduanya mampu menorehkan prestasi di Grand Final yang berlangsung di Sport Center Lamongan (SCL), pada Kamis (5/10/2023) malam.Yak Reza yang masih menempuh pendidikan di MAN 1 Lamongan dan Yuk Inez yang tercatat sebagai mahasiswi Universitas Airlangga (Unair) ini berhak mewakili Lamongan dalam ajang Pemilihan Duta Wisata Raka Raki tingkat Provinsi Jawa Timur mendatang.Kemeriahan agenda rutin tahunan ini tak lepas dari kerja sama antara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan bekerjasama dengan Paguyuban Duta Wisata Yak Yuk Lamongan dan sejumlah sponsor seperti Ababil Group, Bank Jatim, Traveloky, MS Glow dan lainnya. Wakil Bupati Lamongan KH Abdul Rouf mengatakan, pemilihan Duta Wisata Yak Yuk Lamongan merupakan representasi perwujudan Ramasinta. Karena, menurutnya, event ini bisa menggerakkan perekonomian dengan hadirnya seni budaya dan pelaku ekonomi kreatif. "Pariwisata yang Ramah dan Terintegrasi (Ramasinta), satu dari 11 program prioritas Kabupaten Lamongan. Hadirnya keramahan dan integrasi sumber daya menjadi event yang mampu menjadi daya tarik para wisatawan dalam dan luar negeri. Sehingga berdampak positif pada pendapatan daerah dan perekonomian masyarakat," kata Kiai Rouf. Sebagai informasi, Paguyuban Duta Wisata Yak Yuk Lamongan 2023 telah menerima 1 (satu) unit mobil dari pendiri Ababil Group Achmad Shandy sebagai kendaraan yang dipergunakan untuk menjalankan tugasnya membantu Pemerintah Kabupaten Lamongan untuk mempromosikan potensi Kota Soto. Sementara itu, Kepala Disparbud Lamongan Siti Rubikah menyampaikan, Pemilihan Duta Wisata Yak Yuk Lamongan 2023 mengambil tema Spirit of Ramasinta. Dan, menurutnya, event ini merupakan agenda rutin tahunan yang mendapatkan support dari Pemerintah Kabupaten Lamongan (Pemkab Lamongan). "Seperti tahun-tahun sebelumnya, bahwa malam ini telah dilaksanakan Grand Final Duta Wisata Yak Yuk Lamongan. Dan event ini merupakan agenda tahunan mendapat support dari Pemkab Lamongan," kata Rubikah. Sebelum sampai di Puncak Grand Final, Rubikah menyampaikan, 30 (tiga puluh) finalis Yak Yuk Lamongan 2023 ini telah melewati beberapa tahapan yang harus dilalui. "Diantaranya, pendaftaran, seleksi administrasi, test wawancara, test bakat dan test kompetensi hingga diperoleh 30 finalis. Kemudian mereka menjalani karantina," ujarnya. Ketiga puluh finalis Duta Wisata Yak Yuk Lamongan tersebut, Rubikah menjelaskan, selama menjalani karantina juga dinilai beberapa aspek. "Kemudian 30 finalis tersebut nilainya diakumulasi dari awal hingga diperoleh tujuh finalis," ucapnya.Lebih lanjut, Rubikah mengemukakan, tujuh finalis Duta Wisata Yak Yuk Lamongan tersebut mendapatkan penilaian dari 3 (tiga) dewan juri, antara lain Helmy Kahaf (pemilik Kahaf Brothers, Sekolah Public Speaking Surabaya Jawa Timur), Melisa Wulan Purnama (Putri Indonesia Jawa Timur 2020) dan Sutadi (Dosen Universitas Darul Ulum Lamongan). "Ketujuh finalis pada tahapan Focus Group Discussion (FGD) diberikan pilihan pertanyaan mengenai WBL, Pantai Kutang dan  Sunan Sendang Duwur. Sedangkan Yuk mengenai Sunan Drajad, Wego dan Mazola," katanya. Dari tujuh finalis tersebut setelah dinilai dewan juri, Rubikah menyampaikan, diperoleh tiga finalis. Antara lain, untuk Yak Muhammad Reza Ramdani, Sarullah Adi Prayoga, Muhammad Adam Putra. Sedangkan Yuk, yakni Inez Tasya B, Lamalief Maghobbi R dan Firda Aulia. "Setelah diberikan penilaian dari dewan juri, akhirnya Yak Reza dan Yuk Inez harus meneruskan tongkat estafet Yak Yuk tahun sebelumnya. Sedangkan Wakil I, Yak  Adam dan Yuk Lamalief serta Wakil II, Yak Yoga dan Yuk Firda," ujarnya. Dari ketiga puluh finalis Duta Wisata Yak Yuk tersebut juga dipilih beberapa kategori. Rubikah menyebutkan, Yak Yuk Persahabatan, Favorite, Berbakat dan Berbusana Terbaik. "Untuk Yak Yuk Persahabatan diraih oleh Yak Fuji dan Yuk Nindya. Favorite diraih Yak Arif dan Yuk Stephaney. Berbakat, Yak Jantaka dan Yuk Veronicha. Sedangkan Busana terbaik, Yak Ardhan dan Yuk Salsabila," ucapnya. Rubikah menuturkan, dari ketujuh kategori pemenang Duta Wisata Yak Yuk Lamongan 2023 tersebut memiliki tugas untuk membantu Pemkab Lamongan melalui dinasnya. "Setelah malam ini tugas pemenang dari tujuh kategori Duta Wisata Yak Yuk Lamongan tersebut harus membantu kita untuk mempromosikan potensi yang dimiliki Lamongan. Baik itu pariwisata maupun sektor lainnya," tutur Rubikah.Sumber : timesindonesia.co.id

Selengkapnya
Museum Drajad Lamongan Senang Dapat Mengisi Pameran Bersama

Demi meningkatkan ilmu dan wawasan terkait dunia sejarah, Pemkab Tuban menggelar pameran bersama Museum Kambang Putih Tuban 2023. Puncak penutupan digelar pada hari Rabu (04/10/2023) di Gedung Budaya Loka Tuban.Terdapat 8 museum yang mengisi menjadi peserta, salah satunya adalah Museum Sunan Drajad Lamongan yang dikelola oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan. Dewi salah satu staff museum menuturkan bahwa acara Pameran Museum Bersama adalah kegiatan yang sangat bagus sebab dapat menambah wawasan dan nilai edukasi.“Sangat bagus, karena dapat menambah wawasan dan edukasi kepada siswa – siswi yang ada di Tuban,” katanya.Selama pameran, Museum Sunan Drajad Lamongan memamerkan baermacam benda bersejarah, antara lain seperti replika kain batik mengkok, bothekan, jadug, dll. Selain itu juga terdapat bermacam gambar yang memperlihatkan gamelan khas. Menurutnya selama pameran berlangsung stand miliknya termasuk sukses, sebab menarik ratusan pengunjung.Dewi berharap kegiatan seperti ini sering diadakan lagi sebab menjadi sarana mempromosikan museum ke banyak orang. “Pastinya memang harus diadakan lagi karena salah satu sarana memperkenalkan museum pada generasi muda,” tuturnya.Sementara itu Erni salah satu Guru SD yang menjadi pembina mengungkapkan apresiasi atas diadakannya pameran bersama, karena acara tersebut sangat mendukung proses belajar siswa – siswinya. Ia menginginkan pameran museum seperti ini sering diadakan dan memiliki lebih banyak peserta pameran“Terima kasih, bagi kami ini sangat mendukung pembelajaran karena sebelumnya kami sudah mengadakan kunjungan ke museum untuk pembelajaran kontekstual sebab itu sangat dibutuhkan anak anak,” ungkapnya.Pameran Bersama Museum Kambang Putih Tuban 2023 ini diikuti oleh 8 museum antara lain dari Museum Kambang Putih Tuban, Museum Sunan Giri Gresik, Museum Islam KH. Hasyim Asyari Jombang, Museum Olahraga Surabaya, Museum RA Kartini Rembang, Museum Sunan Drajad Lamongan, Museum Rajekwesi Bojonegoro, Museum Bagawanta Bari Kediri.Sumber : rri.co.id

Selengkapnya
Drama Kolosal Kadet Soewoko Warnai HUT ke-78 TNI di Lamongan

Ada yang berbeda dengan perayaan HUT ke-78 TNI di Lamongan. Sebuah drama kolosal Kadet Soewoko, ikon pahlawan Lamongan yang disuguhkan dalam peringatan HUT TNI yang digelar di alun-alun kota Lamongan.Ya, drama kolosal dengan mengangkat kisah ikon pahlawan Lamongan Kadet Suwoko ini menjadi salah satu suguhan yang apik dan heroik dalam peringatan HUT TNI.Kiprah Kadet Soewoko yang patungnya berdiri gagah di tepi jalan poros Lamongan-Surabaya diharapkan bisa membangkitkan semangat pemuda-pemudi Lamongan untuk lebih cinta terhadap tanah air.Perjuangan Sang Kadet dalam drama kolosal yang dilakonkan oleh pemuda-pemudi Lamongan itu dimulai ketika Kadet Soewoko bersama pasukannya melawan pasukan Belanda di Desa Gumantuk yang kini masuk dalam wilayah Kecamatan Maduran."Kadet Soewoko dikenal karena peranannya yang menginspirasi kaum muda, khususnya yang membangkitkan semangat rakyat untuk melawan kembalinya penjajah Belanda," kata Komandan Kodim 0812 Lamongan Letkol Arm Ketut Wira Purbawan, Kamis (5/10/2023).Kisah heroik Kadet Soewoko itu kemudian diabadikan dengan dibangun patung Kadet Soewoko pada 1975 dan kata-kata terakhir dari sang kadet juga dipahatkan di patung tersebut. Selain itu, Kadet Soewoko juga diabadikan menjadi nama salah satu jalan di kota Lamongan."Pertunjukan ini bertujuan untuk mengenang jasa pahlawan perjuangan, terutama yang ada di Lamongan," ujarnya.Tidak hanya itu, anggota TNI di Lamongan juga menggelar pertunjukan hiburan untuk masyarakat berupa atraksi perguruan silat dalam demonstrasi bela diri.Pertunjukan untuk mengenang jasa pahlawan perjuangan di Lamongan ini ternyata menarik perhatian warga Lamongan. Tak sedikit dari warga yang menyaksikan berbagai atraksi dalam HUT ke-78 TNI itu dan mengabadikannya melalui kamera ponsel masing-masing.Wakil Bupati Lamongan Abdul Rouf yang hadir dalam peringatan tersebut menyampaikan pesan kepada TNI agar bersiaga untuk turut menyukseskan pesta demokrasi Pemilu Serentak 2024."Tahun depan kita akan menapaki tahun pemilu, TNI sebagai pengawal di bumi nusantara saya harap aktif untuk mengawal dan menjamin keberhasilan berlangsungnya pesta demokrasi," pesan Pak Bro, sapaan Abdul Rouf dalam sambutan yang ia sampaikan.Sumber : detik.com

Selengkapnya
Grand Final Yak Yuk Lamongan 2023

Candi Pataan relief e pundenNang Babat mangan Sego KalonganSesuk wengi bakal ono acara gedenYaiku Grand Final Yak Yuk LamonganAcara yang ditunggu-tunggu sudah tiba cah!,Dukung idolamu Finalis Yak Yuk Lamongan secara langsung padaGrand Final Pemilihan Duta Wisata Yak Yuk Lamongan Tahun 2023, bertempat di GOR SCL Lamongan. Open Gate dibuka pukul 19.00 WIB.Ajak rekan-rekan mu untuk turut serta menyaksikan Finalis Yak Yuk Lamongan, acara ini dimeriahkan oleh @anggacandraaa dan yang paling ditunggu-tunggu, ada Door Prize menarik yang akan diundi untuk para penonton!!!

Selengkapnya
Batik Lamongan Ada Sejak Abad 15 Lalu, Kini Mendunia dan Jadi Unggulan

Lamongan memiliki banyak potensi, selain kuliner, dan peninggalan benda bersejarah.Potensi lain adalah ekonomi kreatif yang terus berkembang di antaranya batik khas Lamongan yang sudah sejak lama terkenal dan unggulan.Ada motif singomengkok Drajat Paciran, serta batik tulis pada masa Sunan Sendang dengan corak pesisiran dan dominasi warna dasar putih, merah, hitam."Konon corak batik tersebut berasal dari warna kain batik kawung yang digunakan Mbok Rondo Mantingan saat datang ke Sendang Dhuwur," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disarbud), Siti Rubikah saat berbincang dengan SURYA mengenai batik khas Lamongan di hari Batik Nasional, Senin (2/10/2023).Menurutnya, batik khas Lamongan sudah ada sejak peradaban Islam berkembang di wilayah Pantura, baik pada masa Sunan Drajat dan masa Sunan Sendang.Diungkapkan, batik Sendang tergolong batik tulis yang menyimpan makna filosofis yang dalam dan mencerminkan jiwa masyarakat Lamongan.Batik Sendang, menurutnya, sudah ada sejak abad 15 lalu yang merupakan produk unggulan dari Desa Sendangduwur, Kecamatan Paciran."Batik Sendang dipelopori oleh Dewi Tilarsih, istri dari Raden Nur Rohmat atau Sunan Sendang," ungkapnya.Batik tulis Sendangagung bahkan kini semakin moncer setelah dua kali warga Sendangagung dari 22 RT menggelar Senandangagung Batik Carnival (SBC) yang mewajibkan para peserta menggunakan kearifan lokal, seperti pada Minggu (1/10/2023).Disebutkan, ada beberapa motif Batik Sendang diantaranya, motif burung slempang, motif gapuro tanjung kodok, motif paten, motif pethetan, motif gendang ceplik bandeng lele, tumbuh-tumbuhan bunga, kepiting rowo sisik nogo, kumbang dan sebagainya.Warna yang disuguhkan dalam Batik Sendang ini juga khas, melambangkan tiga alam berbeda yang dilalui oleh manusia.Tiga warna utama di Batik Sendang yang semua prosesnya masih manual ini, diantaranya adalah warna putih yang melambangkan alam garba atau alam kandungan, warna merah yang melambangkan alam dunia atau fana, serta warna hitam yang melambangkan alam akhirat atau alam baka."Proses pembuatan Batik Sendang ini masih manual, yaitu memakai canting sebagai alat untuk menuangkan malam di atas permukaan kain mori," ungkapnya.Batik Sendang ini menjadi salah satu identitas Lamongan yang sarat akan nilai kepribadian, harga diri, martabat dan kewibawaan.Perpaduan dari kedua motif batik yang terkenal di Lamongan ini, yaitu batik sendang dan batik singomengkok, telah ditetapkan dalam bentuk Busana Khas Lamongan (BKL) yang terpancang pada udeng dan sembong busana pria, serta jarit pada busana wanita.Hingga saat ini industri kreatif batik tulis sendang terus berkembang di Desa Sendangagung dan Desa Sendangdhuwur, Kecamatan Paciran.Desa ini menjadi salah satu sentra ekonomi kreatif di Lamongan yang terintegrasi dengan wisata religi makam Sunan Sendangdhuwur, dengan cagar budaya ikonik-nya Gapura Paduraksa Bersayap.Ditambahkan, Pemkab Lamongan terus berupaya untuk mengembangkan dan mengenalkan Batik Tulis Sendang ini agar bisa digandrungi oleh masyarakat luas agar semakin mampu bersaing dengan produk-produk batik dari daerah lainnya.Produk kreatif lain yang juga tak kalah terkenal adalah Tenun Ikat Tradisional Parengan yang mejadi salah satu produk ekonomi kreatif lain di Lamongan, tepatnya berada di Desa Parengan, Kecamatan Maduran.Tenun ikat parengan ini mulai berproduksi sejak era kolonial belanda, hingga berkembang dan dikenal masyarakat luas pada tahun 1965. Pada awal perkembangannya tenun ikat parengan hanya dipakai sebagai bahan utama pembuatan sarung."Seiring perkembangan zaman, tenun ikat Parengan telah menjadi produk fashion seperti kemeja, termasuk blazer dan lainnya," pungkas Rubikah.Sumber : surabaya.tribunnews.com

Selengkapnya
Sendangagung Kelola Potensi Lokal Untuk Persembahan Global

Festival Sego Muduk dan Batik Carnival Sendangagung kembali digelar, Minggu (1/10) di Watungkal Edupark Sendangagung.Sego Muduk merupakan makanan khas dari Desa Sendangagung Kecamatan Paciran, yangmana hingga kini masih dilestarikan menjadi sebuah potensi kuliner khas daerah pantura.“Saya sangat bangga festival Sego Muduk dapat direalisasikan menjadi event tahunan. Karena dengan diselenggarakannya festival ini akan mengenalkan potensi lokal Lamongan ke seluruh penjuru dunia,” tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat membuka festival Sego Muduk.Festival yang berlangsung selama dua hari berturut-turut ini, menyediakan 1.700 porsi Sego Muduk gratis untuk masyarakat yang hadir meramaikan.“Kami sudah sejak kemarin memulai kegiatan dengan melaksanakan bazar UMKM dan hari ini disusul festival Sego Muduk dan Batik Carnival,” terang Kepala Desa Sendangagung Panut Supodo.Selanjutnya Panut Supodo menjelaskan bahwa Sego Muduk yang dibagikan merupakan hasil olahan masyarakat setempat. Hal tersebut bertujuan agar menjaga keaslian rasa rempah-rempah yang menjadi bumbu utama Sego Muduk Sendangagung.Sedangkan didelegasikannya kegiatan pawai Batik Carnival merupakan salah satu upaya mempromosikan potensi batik khas Lamongan kepada generasi muda.Agar warisan leluhur yang kaya akan nilai budayanya tetap eksis.Pada kesempatan tersebut Bupati yang akrab disapa Pak Yes melakukan launching village branding“Sendangagung Rapakat”. Dengan branding terbaru diharapkan mampu menjadi Sendangagung menjadi desa yang memiliki identitas dan berdaya saing.Sumber : tabloidsuksesinasional.com

Selengkapnya