DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN

Arsip Artikel

Sugeng Ambal Warsa Pak Yes

Sugeng Ambal Warsa Bapak e WongLamongan @yuhronur_yes.Semoga di usia baru panjenengan yg ke 55 ini selalu diberkahi kesehatan, dilimpahkan rahmat-Nya, serta jiwa yang baru untuk semakin membangun Lamongan menuju kejayaan. Aamiin🙏🏻Cuaca panas paling enak minum esSambil bersantai di kapal lihat hiuSelamat ulang tahun pak YESSemoga memiliki jiwa muda selalu

Selengkapnya
3 Makanan Khas Paciran Lamongan, Nomor 2 Hidangan Favorit Para Wali

Makanan khas Paciran, menu yang tidak boleh dilewatkan ketika berkunjung ke Kabupaten Lamongan. Kecamatan Paciran tak hanya menyimpan destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi namun juga kuliner yang wajib dicicipi.Makanan khas Paciran menjadi salah kuliner yang tak boleh dilewatkan bagi wisatawan yang datang ke Wisata Bahari Lamongan (WBL) maupun berziarah ke Wisata Religi seperti di Makam Sunan Drajat, Sunan Sendangduwur dan Maulana Ishaq. Kuliner daerah Paciran mungkin tak bisa ditemui di tempat lain.Beritajatim.com merangkum 3 makanan khas Paciran yang perlu anda cicipi saat berkunjung ke Lamongan. Dijamin, para penikmat kuliner akan ketagihan dan merasakan kenikmatan setelah mencoba ketiga makanan berikut ini :1. Makanan Khas Paciran Lamongan : Rujak PaciranKepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lamongan, Siti Rubikah menyampaikan bahwa Rujak Paciran ini berbeda dengan rujak-rujak lain pada umumnya. Menurutnya, rujak ini memiliki racikan yang begitu khas.“Jika rujak lain ada rasa manis dan pedas saja, tapi Rujak Paciran memiliki rasa dan racikan yang khas, yakni ada rasa asin yang berasal dari petis ikan,” ujar Rubikah, Rabu (11/1/2023).Rubikah menyebut, petis ikan itu diproduksi oleh penduduk lokal yang juga mayoritas bermatapencaharian sebagai nelayan. “Petis itu berasal dari sisa air rebusan ikan yang direbus lagi dan diaduk sampai mengental,” katanya.Oleh karena rasa dan racikannya yang khas, tutur Rubikah, Rujak Paciran sangat legendaris dan digemari oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, baik masyarakat lokal maupun mereka yang datang dari luar daerah.Salah satunya seperti rujak “Mak Tas” yang berlokasi di Jalan Raya Paciran, Kecamatan Paciran, Lamongan. Selain menjual rujak, di warung rujak Mak Tas ini juga menyediakan bumbu atau sambal rujak.“Rujak di warung Mak Tas Paciran ini dijual dengan harga Rp5 ribu per porsinya. Sedangkan untuk harga sambal atau bumbunya dijual dengan harga Rp15 ribu sampai Rp20 ribu per wadah. Tingkat pedasnya pun disesuaikan dengan selera, mulai dari level 0 sampai 5,” terangnya.2. Makanan Khas Paciran Lamongan : JumbrekMakanan khas Paciran lainnya yang tak kalah legendaris adalah Jumbrek. Jumbrek ini telah ada sejak abad antara 15 dan 16 Masehi, serta menjadi suguhan yang dihidangkan kepada para tamu saat berkunjung ke rumah wali atau sunan.“Jumbrek telah ada sejak abad ke 15-16 Masehi. Sejak dulu, Pulau Jawa bagian pesisir utara kerap jadi salah satu sasaran dakwah para wali. Jumbrek menjadi hidangan favorit kala itu,” kata Rubikah.Selain menjadi hidangan para wali, Rubikah menerangkan, Jumbrek juga menjadi salah satu makanan tradisional yang selalu ada dalam acara tradisi sedekah bumi yang digelar di kawasan setempat.Lebih lanjut Rubikah mengungkapkan, Jumbrek terbuat dari bahan-bahan seperti tepung beras, santan kelapa dan gula merah siwalan yang sangat khas. Ia menegaskan, Jumbrek sangat cocok dijadikan sebagai oleh-oleh saat berkunjung ke Paciran Lamongan.Bagi para pengunjung yang ingin menikmati Jumbrek, bisa langsung membelinya di warung-warung yang berada di sepanjang jalan raya Paciran. Jumbrek dijual dengan harga Rp20 ribu-Rp30 ribu per ikatnya.“Jika musim nangka tiba, pembuatan Jumbrek biasanya juga dicampur dengan potongan nangka untuk menambah cita rasa yang beragam. Kemudian dibungkus dengan daun lontar yang dibentuk kerucut lalu dikukus,” imbuhnya.3. Makanan Khas Paciran Lamongan : Keripik Ikan SundukMakanan khas Paciran berikutnya adalah Keripik Ikan Sunduk, yang juga sangat cocok dijadikan bingkisan buah tangan untuk keluarga atau sahabat di rumah. Keripik ini berbahan dasar seafood ikan sunduk, yang akan sangat disayangkan jika anda melewatkannya.“Keripik Ikan Sunduk ini menjadi salah satu camilan yang paling diburu oleh pengunjung saat ke Paciran Lamongan. Keripik ini menjadi favorit karena memiliki daya tahan yang lebih lama dan harganya pun cukup terjangkau,” papar Rubikah.Menurut Rubikah, ikan sunduk sangat mudah ditemui di kawasan perairan Paciran Lamongan. Ikan sunduk memiliki bentuk mirip dengan ikan tenggiri atau kakap, yang juga menjadi salah satu ikan hasil tangkapan dari para nelayan setempat.Bagi Anda yang penasaran untuk mencicipi Keripik Ikan Sunduk ini bisa datang ke pasar tradisional atau toko oleh-oleh di Paciran. Produknya bermacam-macam dan dikemas dengan ukuran kecil, sedang dan besar. Ada juga yang dijual kiloan.“Harga Keripik Ikan Sunduk ini menyesuaikan jenis dan ukurannya. Untuk ukuran 150 gram biasanya dijual dengan harga Rp20 ribu. Keripik ini sangat rekomended dijadikan sebagai oleh-oleh buat kerabat dekat maupun teman-teman di rumah,” tutupnya.Sumber : beritajatim.com

Selengkapnya
3 Minuman Khas Lamongan, Dijamin Ketagihan

Bagi sebagian orang, kuliner kerap menjadi salah satu alasan untuk berkunjung ke daerah tertentu. Bahkan, banyak orang yang rela datang jauh-jauh ke luar kota hanya untuk mencicipi makanan atau minuman favoritnya.Nah, kalau Anda berkunjung ke Kabupaten Lamongan, maka anda akan disuguhkan beragam kuliner menarik dan bisa membuat lidah Anda bergoyang, tak terkecuali minuman khas Lamongan yang dijamin bikin anda ketagihan.Berikut adalah tiga minuman khas Lamongan yang berhasil dirangkum oleh beritajatim.com. Ketiga jenis minuman yang segar ini juga mungkin saja sangat jarang dijumpai di daerah lainnya. Selain itu, penikmatnya juga dijamin ketagihan, apakah anda berani mencobanya?1. Minuman Khas Lamongan: LegenLegen adalah minuman tradisional yang banyak ditemukan di wilayah Pantura Lamongan, utamanya di Kecamatan Paciran. Legen merupakan minuman yang terbuat dari bunga pohon siwalan jenis betina. Bunga tersebut berbentuk sulur.Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan, Siti Rubikah, sulur bunga pohon siwalan atau pohon lontar itu dipotong sedikit demi sedikit untuk disadap getahnya. Getah ini lalu ditampung pada sebuah tabung yang bernama bumbung, terbuat dari potongan bambu satu ruas.“Nama ‘legen’ berasal dari kata dasar ‘legi’ (Bahasa Jawa), yang berarti manis. Sesuai dengan rasa legen itu sendiri,” ujar Rubikah, Minggu (8/1/2023).Mengenai waktu penyadapannya, Rubikah menjelaskan, biasanya berlangsung selama semalam, yang dimulai pada sore hari.Bumbung sebagai wadah penyadapannya itu ditaruh tepat pada bawah bunga pohon siwalan, yang diletakkan oleh petani dengan cara memanjat.“Satu manggar bunga biasanya menghasilkan 3 sampai 6 tabung legen. Minuman tradisional ini dijual dengan harga Rp5.000 per gelasnya. Banyak ditemukan di warung-warung yang berada di sepanjang jalan raya Paciran,” katanya.2. Minuman Khas Lamongan: Es Dawet SiwalanSalah satu minuman khas Lamongan yang sangat populer dan begitu dikenal masyarakat adalah es dawet siwalan. Es ini berisikan buah dari pohon siwalan yang dipotong-potong dalam bentuk kecil.“Es dawet siwalan ini juga minuman khas Lamongan yang banyak diburu oleh masyarakat, karena termasuk jarang ditemui di tempat lain. Di Lamongan, es dawet siwalan ini banyak ditemukan di kawasan Pantura Lamongan,” tutur Rubikah.Kemudian untuk pembuatannya, Rubikah menjelaskan, es dawet ini menggunakan santan dan sirup gula merah. Rasa es dawet siwalan ini sangat khas, yakni manis, legit, gurih dan segar.“Es dawet ini tersedia di warung-warung pinggir jalan, khususnya di Kecamatan Paciran. Warungnya merupakan bangunan terbuka yang terbuat dari kayu. Es dawet siwalan dijual dengan harga Rp5.000 per gelasnya,” sebutnya.3. Minuman khas Lamongan: Es BatilMungkin bagi pembaca, nama es batil ini begitu unik. Disebut es batil karena memang berisikan batil, makanan yang mirip dengan roti dan terbuat dari tepung beras dan ragi. Es ini begitu laris dan ramai diburu oleh para penikmatnya.“Es batil ini sangat enak dan segar. Batil ini skilas mirip roti, terbuat dari tepung beras dan ragi. Batil sebetulnya juga enak jika dimakan secara langsung. Tapi di sini, batil diiris-iris lalu dicampur dengan es dan sirup gula. Es ini juga bisa disebut dengan dawet batil,” papar Rubikah.Bagi para pecinta kuliner yang penasaran dan tak sabar untuk mencicipi es dawet batil ini, bisa langsung datang ke warung Ibu Bayanah, yang berlokasi di Desa Bulubrangsi, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan. Harganya cukup terjangkau, hanya Rp6 ribu per porsinya.Lebih lanjut, selain berisi batil, es ini juga berisikan buah siwalan yang dipotong-potong kecil mirip dadu. Terdapat juga kacang hijau, dawet hijau, serta agar-agar yang diparut, lalu dicampur santan dan es batu.“Warung Bu Bayanah yang menjual es batil ini selalu ramai diserbu pengunjung. Berdiri sejak tahun 1990. Es seperti ini sangat jarang ditemukan di tempat lain. Rasanya begitu segar dan dijamin penikmatnya bakal pengen beli lagi,” tandasnya.Sumber : beritajatim.com

Selengkapnya
Implement Study Sentra Ekonomi Kreatif Batik Tanjung Bumi

Sobat Disparbud, kemarin Selasa (10 Januari 2023) kita berkesempatan untuk Implement Study Sentra Ekonomi Kreatif Batik Tanjung Bumi, Bangkalan tepatnya di @zulpahbatiktanjungbumiKebutulan Lamongan telah memiliki Sentra Batik Sendang, Paciran dan Tenun Ikat Parengan, Maduran. Keduanya merupakan produk fesyen unggulan Lamongan yang telah merambah pangsa pasar nasional maupun internasional. Bahkan, sentra tenun ikat Parengan telah menempatkan Ds. Parengan sebagai salah satu Desa Devisa Provinsi Jawa Timur, dengan nilai ekspor pada tahun 2021 mencapai lebih dari 17 Miliar Rupiah.Satu yang membedakan, di Tanjung Bumi teknik pewarnaan batik telah menggunakan pewarna alami (ecodyeing) dari bahan kayu mahoni, jolawe dan sejenisnya.Semoga, Lamongan ke depan juga bisa mengembangkan konsep serupa, industri ekonomi kreatif yang ramah lingkungan.Ayo Cah, mari bergerak bersama memajukan Lamongan.

Selengkapnya
Jalan Sehat HUT KORPRI

Jalan sehat yang di selenggarakan di alun-alun Kota Lamongan untuk memperingati puncak HUT KORPRI ke 51, diberangkatkan oleh bapak bupati Yuhronur Efendi acara jalan sehat berlangsung tertib dan meriahBukan hanya sekedar jalan sehat namun di sana juga tersedia berbagai tenat dari para UMKM se Lamongan yang menyajikan makan-makan yg siap memanjakan perut

Selengkapnya
Punya Daya Tarik Tinggi, Seni dan Budaya Lamongan Akan Difilmkan

Beragamnya seni dan  budaya di Lamongan memikat hati Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Jakarta. Bahkan, berrniat diproduksi menjadi sebuah film semi dokumenter. Judulnya pun sudah dipersiapkan,  Land Of Blessing.Rencana ini akan menjadi pilot project festival audio visual KSBN. Proyek ini penggarapan filmnya direncanakan tahun ini dan diperkirakan memakan waktu 5 - 7 hari. Tim. Produksi dipimpin Alfian Empu Krisna dengan sutradara Adi Surya Abdy.Menurut Adi Surya Abdy,  alasan memilih Lamongan sebagai salah satu dari 37 film yang akan digarap, karena besarnya potensi kekuatan budaya di Lamongan belum terpotret secara utuh untuk diilustrasikan menjadi sebuah cerita.   "Saya belum pernah melihat film tentang Lamongan secara utuh dari sudut pandang dokumenter. Kalau video tarian di YouTube banyak dan tarian Lamongan ini kuat. Kita ingin membuat tarian ini menjadi ilustrasi apa yang ingin kita ceritakan, menjadi senyawa dengan adegan-adegan menari yang ingin kita tampilkan," kata Adi Surya Abdy saat menjadi pembicara acara Obah Bareng Lamongan, di Pendapa Lokatantra Pemkab Lamongan, Jum'at 6 Januari 2023.Adi Surya juga menjelaskan rencana durasi penyajian film dokumenter sekitar  40 menit. Tetapi, isinya cukup lengkap. Yakni merangkum secara garis besar seni budaya, tradisi, sejarah, dan human interest Lamongan."Tantangannya, bagaimana bercerita tentang sejarah Lamongan, tapi dibuat dan disajikan untuk generasi saat ini hingga membuat mereka suka. Untuk itu dibutuhkan kredibilitas yang betul-betul perfect," imbuhnya.Ditambahkan produser Alfian Empu Krisna, sebelum memasuki produksi, didahului hunting dengan mengeksplor seluruh wilayah Lamongan selama satu bulan. Selain itu, talen yang akan berperan pada film secara keseluruhan akan diisi seniman dan masyarakat Lamongan. "Talen akan full orang Lamongan agar cerita dapat tersampaikan originalitasnya. Kalau tim produksi, dari Jakarta kita serahkan kepada sutradara," tandasnya.Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengapresiasi usaha besar tim KSBN untuk mengubah sebuah cerita menjadi karya sinematografi. Ia juga senang dan bangga, karena akhirnya akan bisa melihat sebuah karya yang memang  hanya bisa diangkat menjadi sebuah sinematografi film."Artinya, rohnya tarian Mayang Madu, Tari Boran bagaimana makam Sunan Drajat, yang kadang tidak diketahui kasat mata nanti akan bisa kita rasakan valuenya melalui film dokumenter itu. Kita menyambut baik dan kita akan dorong dan membantu proyek ini bisa segera selesai," tuturnya.Diketahui, acara Obah Bareng yang mengambil tema Goods News From Lamongan. Diikuti sebanyak 80 konten kreator LA (Lamongan Asli). Tujuannya untuk menjalin sinergitas dan menggelorakan semangat kolaborasi dengan seluruh stakeholder. Sumber : ngopibareng.id

Selengkapnya