Arsip Artikel

Lamongan Tanamkan Jiwa Leadership dan Workaholic Sejak Dini
Peduli akan masa depan generasi muda, Lamongan memberikan bekal baik secara akademik maupun non akademik kepada anak-anak di Lamongan. Hal itu bertujuan untuk menciptakan generasi emas tahun 2045, yangmana para generasi muda siap karena dimasa mendatang akan memegang kendali menata Kabupaten Lamongan ini.Pemkab Lamongan melakukan berbagai upaya mulai dari memberikan fasilitasi dibidang pendidikan berupa beasiswa kepada siswa berprestasi maupun kurang mampu, mendukung kegiatan non akademik seperti pramuka, atletik, kesenian, dan lainnya yang dilakukan oleh anak-anak di Lamongan. Kini Pemkab Lamongan melakukan pengenalan profesi, yang dilakukan saat siswa-siswi SD Islam Ar Raudlah Miru Kecamatan Sekaran melakukan kunjungan dan pengenalan profesi, Kamis (29/9) di Gedung Sabha Dyaksa Kantor Pemerintah Kabupaten Lamongan Jl. KH. A. Dahlan No. 01 Lamongan.Hadir untuk menyambut kedatangan pelajar kelas 6 yang berjumlah 45 itu, Wakil Bupati Lamongan Abdul Rouf menyampaikan ketersediaan kantor Pemkab yang dijadikan wisata edukasi bagi para pelajar. Karena dengan melakukan kunjungan disana bisa menambah pengetahuan seputar profesi dan tupoksi pejabat di Lamongan."Kantor Pemkab ini boleh dijadikan wisata edukasi. Kalian berkeliling dan melihat untuk mengetahui profesi yang kami jalankan saat ini, sebagai pengetahuan dan bekal kalian saat kelak menempati kursi disini," tutur Pak Bro sapaan akrabnya.Selanjutnya Pak Bro juga menjelaskan bahwa dengan adanya kegiatan ini dipastikan bisa menanamkan jiwa leadership dan juga workaholic kepada anak-anak dan dapat dijadikan bekal dimasa mendatang."Melihat potensi yang dimiliki siswa-siswi dari penampilan membaca ayat suci, pidato bahasa Arab dan bahasa Inggris saya kagum. Akan tetapi akan menambah kualitas potensi akademiknya denga dikenalkan secara langsung melalui kegiatan ini," jelas Pak Bro.
Selengkapnya
Bunda Literasi, Fasilitator Literasi Anak
Tidak hanya sekedar menjadi kemampuan membaca menulis berhitung, literasi juga dapat menjadi sebuah standar pengukuran kualitas atau kemampuan seseorang dalam kehidupan bermasyarakat. Pasalnya dengan masyarakat yang berliterasi akan mudahkan seseorang dalam menerima, memahami, serta mengolah informasi yang di dapatkan. Di Lamongan sendiri Indeks Kegemaran Membaca (IKM) di tahun 2022 tercatat sebesar 70,90%, angka yang tergolong tinggi, namun meskipun demikian Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan, terus berupaya meningkatkan literasi masyarakat Lamongan, salah satunya dengan kegiatan peningkatan indeks literasi masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat di Lamongan, Rabu (28/9), di Pendopo Lokatantra.Kegiatan hasil kolaborasi antara Perpusda Lamongan dengan Perpusnas (Perpustakaan Nasional) RI, ini diharapkan dapat menjadi penggugah semangat Perpusda Lamongan untuk berupaya lebih baik lagi dalam meningkatkan literasi, minat baca serta membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Berdasarkan keunggulan kompetitif, perpustakaan menjadi salah satu pembangunan pembentukan SDM yang berkualitas dan berdaya saing dalam percepatan pembangunan perekonomian yang kokoh. Selain itu di bidang perpustakaan terdapat dua isu penting yang menjadi dasar strategi yakni peningkatan (SDM) dan transformasi dijital. Dalam transformasi digital Perpusda Lamongan telah merilis 1400 buku digital yang dapat di akses melalui aplikasi iLamongan.Selain itu, guna mempercepat terwujudnya SDM yang unggul dan menguasai, serta memiliki kemampuan kreativitas dan inovasi yang tinggi pada kesempatan tersebut Bupati Lamongan Yuhronur Efendi didampingi Sekretaris Utama Perpustakaan RI Ofy Sofiana, mengukuhkan bunda literasi kabupaten dan bunda literasi kecamatan se-kabupaten Lamongan.
Selengkapnya
Maintenance Eksekusi Kuliner Lamongan Gelar Literasi Kuliner
Menjadi daerah yang kaya akan potensi kulinernya, Lamongan terus berupaya menjaga eksistensi potensi yang dimiliki. Upaya yang dilakukan Lamongan ialah dengan menggelar rangkaian festival kuliner asli dari daerahnya. Setelah sukses menggelar festival soto, festival pindang, festival rajungan, kini Lamongan kembali menggelar festival kuliner Lamongan, Rabu (28/9) di halaman Pendopo Lokatantra Lamongan.Rangkaian festival kuliner yang diselenggarakan merupakan bentuk dari program menggencarkan literasi agar mampu mencapai peningkatan indeks literasi masyarakat dari angka 70,90% pada tahun 2021 untuk menuju kesejahteraan di Lamongan. Festival yang menyediakan 1.000 porsi makanan khas Lamongan serta jajanan khas Lamongan ini bagian dari literasi budaya. Pasalnya kuliner merupakan komponen dari budaya di Lamongan."Ini bentuk meningkatkan literasi di bidang budaya, karena kuliner itu bagian dari budaya di Lamongan. Sebagai daerah yang kaya akan potensi kuliner, kita akan terus menggelar festival kuliner untuk menjaga eksistensi potensi kita dan memperkenalkan kepada generasi muda bahwa kuliner itu punya dampak besar nantinya," tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat membuka Festival yang dimulai pukul 13.00 WIB.Menghadirkan 20 stand, literasi kuliner diyakini dapat mengungkit potensi kuliner di Lamongan. Karena pada kegiatan ini menghadirkan pelaku UMKM di bidang makanan, khususnya makanan khas Lamongan."Tidak hanya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lamongan, acara ini juga berdasarkan kontribusi dari OPD di Lamongan serta Kecamatan di Lamongan yang menyediakan makanan khas olahan dari pelaku UMKM Lamongan," terang orang nomor 1 di Kota Soto.
Selengkapnya
9 Raperda Kabupaten Lamongan Telah Disetujui
9 rancangan peraturan daerah yang terdiri dari 5 usulan Pemkab dan 4 usulan inisiatif telah disetujui pada rapat paripurna hari ke IV dalam rangka persetujuan rancangan peraturan daerah Kabupaten Lamongan tahap I, Rabu (28/9) di ruang rapat paripurna kantor DPRD Lamongan.Perda yang berisikan usulan tentang Raperda tentang retribusi penggunaan tenaga kerja asing, Raperda tentang penyelenggaraan perizinan, Raperda tentang perubahan atas perubahan peraturan daerah No 14 Tahun 2018 tentang pengelolaan barang milik daerah, Raperda tentang pencabutan peraturan daerah Kabupaten Lamongan No 9 Tahun 2011 tentang izin usaha jasa kontruksi di Kabupaten Lamongan, dan Raperda pencabutan peraturan daerah Kabupaten Lamongan No 16 Tahun 2018 tentang bangunan gedung itu telah melalui tahap penimbangan dari tim Raperda Pemerintah Kabupaten Lamongan, DPRD Kabupaten Lamongan, Pansus, dan 7 Fraksi yang telah memberikan pandangan, mulai dari penyampaian nota hingga rapat pansus dengan tim Raperda Pemkab Lamongan selama 2 hari mulai 26-27 September.Hadir dalam persetujuan Raperda Kabupaten Lamongan 2022 Bupati Lamongan Yuhronur Efendi memberikan arahan atas kelanjutan perda yang sudah ditetapkan oleh dewan Lamongan. "Kerja keras kita semua yang sudah menelaah usulan yang telah ditetapkan. Selanjutnya 8 usulan bersifat umum segera dilaporkan ke Gubernur Jawa Timur untuk difasilitasi dan 1 usulan tentang retribusi tenaga kerja asing akan kita sampaikan ke Gubernur Jatim, Menteri Keuangan RI, Menteri Dalam Negeri, Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan dicantumkan ke e-perda agar bisa dievaluasi bersama," tutur Pak Yes sapaan akrab orang nomor 1 di Lamongan itu.
Selengkapnya
Merdeka Belajar, Lamongan Berikan Literasi Kuliner Sejak Dini
Esensi merdeka belajar mulai diimplementasikan diseluruh lembaga pendidikan di Lamongan. Kurikulum merdeka belajar diyakini akan lebih optimal bagi peserta didik karena proses belajar dan mengajar dilengkapi dengan ragam intrakulikuler yang mampu mendalami dan menguatkan kompetensi siswa.Merdeka belajar juga menciptakan ruang inovasi luas bagi elemen pendidikan. Seperti yang dilakukan oleh SMP Negeri 3 Lamongan yakni memberikan literasi kuliner kepada siswa siswinya, dengan mengadakan business day, Selasa (27/9) di halaman SMP Negeri Lamongan. Dengan adanya business day mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan sejak dini bagi para siswa. Yang nantinya akan menjadi bekal siswa dimasa depan."Business day luar biasa inovasinya, SMP N 3 ini efektif sekali mengajarkan siswa dengan sistem yang asik. Kurikulum merdeka belajarnya sangat terlihat karena dengan kegiatan-kegiatan seperti ini bisa memberikan bekal kewirausahaan siswa dimasa depan," tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat membuka kegiatan yang diikuti seluruh siswa-siswi kelas VIII dan IX.Literasi kuliner merupakan virus baik yang bisa mengungkit kuliner Lamongan. Mengingat Lamongan merupakan Kabupaten yang kaya akan ragam kulinernya."Penularan virus kuliner itu dibutuhkan, karena kukiner itu harus terus diperkenalkan agar membangkitkan dan membanggakan," kata Pak Yes dalam kegiatan yang mengangkat tema kewirausahaan jajanan dan jajanan sehat itu.Sebagai sekolah yang dijadikan pusat pendidikan dan pelatihan, SMP Negeri 3 Lamongan juga berhasil meraih juara 2 kategori kantin sehat tingkat Provinsi tahun 2022. Sehingga pada kesempatan yang sama juga dilakukan peresmian kantin sehat sebagai wujud konsekuensi prestasi yang telah ditorehkan."Selain membekali siswa dengan jiwa kewirausahaan, kami juga membiasakan siswa untuk hidup sehat yakni dengan membangun kantin sehat," tutur Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Lamongan Hanafi Talib.
Selengkapnya
Program HCS Tingkatkan Indeks Kesehatan Masyarakat
Lamongan merupakan salah satu dari 4 Kabupaten di Jawa Timur yang ditunjuk sebagai wilayah prioritas penanggulangan kemiskinan ekstrem Jawa Timur. Upaya yang dilakukan untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem Jawa Timur diantaranya dengan program home care service (HCS). Di Lamongan sendiri HCS mulai digerakkan sejak 21 Juli 2021 dan per September 2022 ini tercatat 1834 jumlah KK rawan yang sudah dikunjungi dari 27 Kecamatan di Lamongan. Dengan adanya program HCS ini juga dipastikan dapat meningkatkan indeks kesehatan masyarakat di Lamongan, yangmana pada tahun ini indeks kesehatan masyarakat di Lamongan menduduki angka 0.88. Angka tersebut berasal dari indikator kesehatan masyarakat yang menyusun di antaranya epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan masyarakat.Dari indikator pelayanan kesehatan masyarakat salah satunya difokuskan pada program HCS yang memiliki fungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sasaran masyarakat yang layak mendapat HCS, tergolong menjadi 2 yakni keluarga miskin dan keluarga yang tidak mampu secara fisik untuk mengakses pelayanan kesehatan ke Puskesmas atau Rumah Sakit."HCS ini kan sistemnya kita jemput bola, jadi ada kategori sasaran kita. Pertama ialah keluarga miskin yang tidak mampu mengakses pelayanan kesehatan dan yang kedua ialah keluarga yang tidak mampu mengakses dengan alasan keterbatasan fisik, seperti lansia yang hidup sendiri atau disabilitas," tutur Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan (Yankes) Primer Dinkes Lamongan dr. Hilda saat ditemui di Dinkes Lamongan, Senin (26/09/2022).Program pelayanan di bidang kesehatan untuk masyarakat tersebut juga dijadikan program prioritas di Lamongan. Berkomitmen untuk memberikan kualitas pelayanan prima kepada masyarakat, Pemkab Lamongan melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan terus melakukan perbaikan kinerja pada program HCS, salah satunya dengan melakukan survei kepuasan pelayanan pada 20 Juni 2022 . Survei yang dilakukan langsung oleh tim dari Dinkes dalam kurun waktu 1 tahun sekali tersebut bertujuan untuk mengetahui respon masyarakat terhadap program HCS."Seperti tujuan utama dibentuknya HCS yakni melayani masyarakat kurang mampu yang membutuhkan pelayanan kesehatan, maka kami akan terus mengupayakan pemberian pelayanan terbaik. Tolok ukur kami salah satunya dengan mengadakan survey langsung kepada masyarakat. Kuisioner yang kami buat dikirimkan ke Penanggung Jawab Puskesmas se Kabupaten Lamongan," terang dr. Hilda.Dari survei yang telah dilakukan, hasil yang diperoleh angka 39,37% sangat puas, 50% puas, 10,6% cukup puas dari indikator kemudahan prosedur pelayanan HCS di Lamongan, hal itu menunjukkan dengan adanya HCS masyarakat terbantu untuk mengakses pelayanan kesehatan sesuai yang dibutuhkan. Disisi lain juga menggambarkan kinerja petugas HCS yang melayani warga, sarana dan prasarana yang diberikan, dan keramahan diterima dimasyakat. Suara masyarakat akan dijadikan evaluasi lebih baik lagi.Upaya pemaksimalan pelayanan juga dilakukan dengan mengadakan monitoring evaluasi (Monev) yang rutin dilaksanakan 2 kali dalam setahun. Monev tersebut diikuti oleh tim HCS dari semua Puskesmas di Lamongan yang terdiri dari Bidan Desa, Perawat Desa, Dokter Penanggung Jawab, Penanggung Jawab Programer HCS.
Selengkapnya