DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

MENGINGAT KEMBALI SEJARAH DHRAMA WANITA PERSATUAN – HUT DHARMA WANITA PERSATUAN KE-24

LAMONGAN - Dharma Wanita adalah organisasi yang beranggotakan istri Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya anggota keluarga PNS demi mencapai kesejahteraan nasional. Berdiri sejak 5 Agustus 1974, dan Dharma Wanita disahkan pada tanggal 7 Agustus 1999.

Seperti dikutip dari laman resminya, organisasi Dharma Wanita didirikan pertama kali pada tanggal 5 Agustus 1974 di masa Orde Baru, oleh Ketua Dewan Pembina KORPRI (Korps Pegawai Republik Indonesia) Amir Machmud, atas prakarsa Ibu Negara Ibu Tien Soeharto.

Pada saat itu, Dharma Wanita beranggotakan para Istri Pegawai Republik Indonesia, Anggota ABRI yang dikaryakan dan Pegawai BUMN. Kemudian pada tahun 1998, yakni pada masa Reformasi, organisasi Dharma Wanita melakukan perubahan mendasar. Dharma Wanita tidak lagi bermuatan politik dari pemerintah dan menjadi organisasi sosial kemasyarakatan yang netral dari politik, Independen dan Demokrasi. Nama Dharma Wanita kemudian diubah menjadi Dharma Wanita Persatuan (DWP).

Selanjutnya, Dharma Wanita Persatuan disahkan pada tanggal 7 Desember 1999. Pada Munas Luar Biasa (Munaslub) yang digelar pada 6-7 Desember 1999, seluruh rancangan Anggaran Dasar disahkan dan menetapkan Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan terpilih, Ny. Dr. Nila F.

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun atau HUT ke-24 Dharma Wanita Persatuan (DWP) pada tanggal 7 Desember 2023, diusung tema "Peran Strategis Perempuan Dalam Pembangunan Berkelanjutan dalam Suasana Penuh Kebersamaan".

Bersama tema tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lamongan, Bapak M. Zamroni, S.Sos., M.Si bersama dengan Ketua DWP Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lamongan, Ibu Nurcahya Forin Zamroni dan seluruh keluarga besar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lamongan mengucapkan “DIRGAHAYU DHARMA WANITA PERSATUAN” Ke-24 Tahun.

Semoga seluruh Anggota DWP di Indonesia dapat menjadi pelopor perempuan dalam pembangunan berkelanjutan dalam suasana harmonisasi kebersamaan.