DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN

POTENSI BUAH LOKAL YANG DI DUKUNG MELALUI PETIK MELON ORGANIK DI DESA KEMBANGAN KECAMATAN SEKARAN

POTENSI BUAH LOKAL YANG DI DUKUNG MELALUI PETIK MELON ORGANIK DI DESA KEMBANGAN KECAMATAN SEKARAN

Kabupaten sebagai sentra produksi pangan sudah biasa, seiring dengan perkembangannya komoditas hortikultura mulai dilirik dan dikembangkan di lamongan, mulai dari semangka,melon,bawang merah,pisang dll.konsep yang diusung juga beragam ada pertanian di lahan sawah atau tegal dan yang up to date adalah konsep dengan penggunaan green house/screen house

Melon salah satu komoditas hortikultura yang tergolong sayuran buah semusim menjadi pilihan dalam pengembangan hortikultura baik di lahan sawah dan lahan pekarangan. Melon (cucumis melo) termasuk dalam suku timun-timunan. Masih satu kerabat dengan semangka, blewah dan timun suri. Melon tumbuh merambat tetapi tidak bisa memanjat. Bila tidak ditopang, tanaman ini akan tumbuh menjalar di atas permukaan tanah.

Luas tanam tanaman melon kab. Lamongan tahun 2022 mencapai 174 hektare, luas panen 133 hektare, produksi mencapai 6.672 kuintal 167 ton, dengan rata-rata produktivitas 50,17 ton/ha,dengan harga rata-rata sekarang 5.000/kg harga jual petani, terdapat di kecamatan sukorame, sambeng, bluluk, sugio, sekaran dan maduran serta karenggeneng. Kecamatan sekaran tepatnya di desa kembangan juga mulai mengembangkan komoditas melon dengan menggunakan screen house/green house dengan panjang 336  m2, dengan varietas fuji sawah yang dengan 752 lubang tanam mampu menghasilkan ratarata 1,8 kg/lubang melon/, sehingga produksi yang dihasilkan 1.350 kg. Varietas ini mampu berbuah /ditanam 2 kali sehingga bisa berproduksi 2 kali. Di desa kembangan ini melon dibudidayakan full dengan organik artinya perlakuan pupuk, pestisida menggunakan pupuk organi dan agen hayati serta sejenisnya. Rasa buah melon ini manis dengan kadar gula 15-16%. 

Mendengar penjelasan dan hasil pantauan secara langsung di lapangan, Pak Yes sangat mengapresiasi atas upaya milenial Lamongan khususnya pemuda Desa Kembangan yang berhasil menanam Buah Melon dengan sistem organik ini. Meski belum sepenuhnya menggunakan pupuk organik, namun mampu memangkas kadar yang seharusnya tinggi menjadi lebih rendah.

"Ini milenial berhasil menanam melon organik dan Saya datang langsung kesini sekaligus mengabarkan kepada masyarakat luas bahwa disini telah berhasil menanam melon organik dengan jenis yang baik sehingga dapat di kembangkan di tempat lain. Selain itu juga bisa menjadi kluster-kluster agro wisata di Lamongan," ucap Pak Yes. Sebagai bagian untuk memperkuat hilirisasi program diatas maka dibentuklah jaringan pertanian nasional sampai di tingkat kabupaten untuk mendorong munculnya petani-petani milenial yang berusaha mulai dari hulu sampai hilir. Tentunya hal diatas menjadi satu potensi yang bisa juga dikembangkan di Kabupaten Lamongan