DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN

SESUAI ARAHAN BAPAK BUPATI LAMONGAN, GERDAL WERENG BATANG COKLAT DILAKSANAKAN SEREMPAK DI KABUPATEN LAMONGAN

SESUAI ARAHAN BAPAK BUPATI LAMONGAN, GERDAL WERENG BATANG COKLAT DILAKSANAKAN SEREMPAK DI KABUPATEN LAMONGAN

Mengantisipasi meluasnya serangan hama Wereng batang coklat (WBC) dan penyakit kresek yang menyerang tanaman padi Di Kabupaten Lamongan. Sesuai arahan Bapak Bupati Lamongan hari ini diadakan Gerakan pengendalian (Gerdal) yang dilaksanakan di Seluruh Kecamatan di Kabupaten Lamongan. Gedal ini dilaksankan oleh Petugas Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) bersama Penyuluh Pertanian beserta anggota kelompok tani dan juga muspika kecamatan. (Lamongan, 11/07/2023)
Gerdal yang dilakukan degan menggunakan Agen Pengendali Hayati (APH) berupa Beauvaria bassiana merupakan cendawan entomopatogen yaitu cendawan yang dapat menimbulkan penyakit pada serangga dan PGPR atau Plant Growth Promoting Rhizobakteri adalah sejenis bakteri yang hidup di sekitar perakaran tanaman. Bakteri tersebut hidupnya secara berkoloni menyelimuti akar tanaman. Bagi tanaman keberadaan mikroorganisme ini akan sangat menguntungkan.
Kegiatan budidaya padi yang intensif berdampak pada serangan hama dan penyakit, terutama WBC dan kresek yang menyebabkan penurunan produksi padi . Adanya serangan WBC dan kresek dapat dipicu oleh tanam tidak serempak, penggunaan varietas yang sama secara terus-menerus serta penggunaan pestisida yang melebihi dosis aturan pakai. Tujuan pelaksanaan kegiatan Gerdal WBC dan kresek pada tanaman padi di Seluruh Kecamtan ini adalah mensosialisasikan aplikasi penggunaan pestisida secara bijaksana kepada petani agar memperoleh hasil optimal yaitu dengan cara aplikasi secara serentak dan melibatkan banyak orang (petani).
Tujuan yang kedua sebagai upaya mencegah penyebarluasan hama WBC yang menyerang tanaman padi di wilayah Kabupaten Lamongan. Manfaat yang diperoleh dalam kegiatan Gerdal OPT WBC adalah meningkatnya pengetahuan petani mengenai penggunaan pestisida berdasarkan prinsip 5 T yaitu tepat sasaran, tepat jenis, tepat waktu, tepat dosis, dan tepat cara aplikasi.
Gerakan pengendalian ini dilakukan untuk mencegah penyebaran yang lebih luas terutama bagi lahan yang berdekatan dengan lokasi serangan serta menyelamatkan tanaman padi yang baru terindikasi kena serangan ringan. Para petani diharapkan dapat mengawasi dan menjaga lahannya dengan serius serta segera menghubungi PPL jika mulai ada gejala serangan untuk mendapatkan pendampingan dan penanganan secara bersama-sama.