DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN

Arsip Artikel

PERESMIAN VERTICAL DRYER

PERESMIAN VERTICAL DRYERKepala Bidang Tanaman pangan Dinas KPP Lamongan Bu Devi Mei Isnaini meresmikan penggunaan mesin pengering padi atau Vertical Dryer untuk kelompok tani Mugo mulyo toan Ds. Tenggerejo Kec. Kedungpring (29/11/2023). Vertical Dryer ini dibangun dengan sumber Dana DAK TA. 2023. yang berkapasitas 10 Ton.Dengan mesin ini maka petani setempat tak perlu khawatir mengeringkan padinya saat musim hujan tiba. Kepala Bidang Tanaman pangan Dinas KPP Lamongan berharap dengan adanya mesin pengering padi yang baru diresmikan tersebut dapat meningkatkan produktifitas para petani sekaligus juga mempertahankan swasemda pangan Kabupaten Lamongan. Dengan diresmikan tersebut para petani akan tetap melakukan produksi 6 ton padi dan memakan waktu 15 jam dalam satu kali produksi. meskipun cuaca tidak menentu seperti sekrangKasitas Vertical Dryer yang ada di kelompok tani Mugo mulyo toan Ds. Tenggerejo Kec. Kedungpring sebesar 10 ton. Ketua kelompok tani Mugo mulyo toan mengatakan dengan adanya mesin pengering baru tersebut sangat membantu dalam proses pengolahan padi menjadi lebih cepat dan efektif.

Selengkapnya
AGRIBISNIS FESTIVAL MEMPERINGATI HARI PANGAN SEDUNIA

AGRIBISNIS FESTIVAL MEMPERINGATI HARI PANGAN SEDUNIASurabaya, 15 Nov 2023 tepatnya di Jatim Expo di Gelar Agribisnis Festival untuk memperingati Hari Pangan Sedunia. yang kali ini bertema "Water is Life, Water is Food".Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab.Lamongan ikut serta dalam memerikan Agribisnis Festival. Berbagai Produk pertanian dan Hasil olahannya dari petani-petani Lamongan di perkenalkan pada Festival Kali ini, mulai dari sayur-sayuran, Beras Nutrizinc, Sorghum dan Hasil olahannya serta berbagai macam minum herbal yang bersal dari olahan produk-produk pertanian.Bapak Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Prov Jawa Timur bersama Bapak Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab. Lamongan meninjauh langsung ke Stand Dinas KPP Lamongan.

Selengkapnya
AMANKAN MUSIM TANAM 2023/2024 DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN MELAKSANAKAN GERAKAN PENGENDALIAN SECARA RUTIN DI KABUPATEN LAMONGAN

AMANKAN MUSIM TANAM 2023/2024 DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN MELAKSANAKAN GERAKAN PENGENDALIAN SECARA RUTIN  DI KABUPATEN LAMONGANDalam rangka pemenuhan pangan nasional, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab. Lamongan terus melakukan pengawalan sedari awal dari serangan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan). Hal ini terus dilakukan terutama dalam upaya menghadapi perubahan iklim ekstrim seperti el nino saat ini.Salah satu bentuk pengawalan tersebut dilakukan melalui gerakan pengendalian (gerdal) OPT. Di awal memasuki musim tanam seperti saat ini, tikus merupakan hama yang harus diwaspadai dan dikendalikan, salah satunya dengan cara gropyokan. Tikus sawah (Rattus argentiventer) termasuk hewan yang cerdas karena mampu beradaptasi dengan lingkungan secara cepat, serta memiliki perilaku dan “jiwa sosial” yang tinggi. Selain itu, perkembangbiakan dan mobilitas tikus serta daya rusak pada tanaman padi yang cukup tinggi menyebabkan hama ini selalu menjadi ancaman pada pertanaman padi sepanjang tahun selama ada pertanaman. Potensi kehilangan hasil akibat serangan tikus sangat besar karena mereka menyerang tanaman sejak persemaian hingga menjelang panen, bahkan sampai di gudang/penyimpanan.Pada pagi ini (13/11), gerdal tikus dilaksanakan di Desa Klagensrempat Kecamatan Maduran. Gerdal dihadiri oleh tim dari Dinas KPP Kab.Lamongan, petugas Pengendali OPT (POPT), Penyuluh, dan anggota kelompok tani. Saat memberikan bimbingan teknis sebelum pelaksanaan gerdal, POPT Kabupaten Lamongan Bapak Mastur menerangkan bahwa pengendalian tikus tidak dapat dilakukan sendirian dan saat ini saja. “Hama tikus harus dikendalikan secara bersama-sama, serentak, di hamparan yang luas, dan berkelanjutan,”.Untuk selalu mengawal pertanaman mulai dari pra tanam sampai panen. Khusus untuk tikus, pengendalian harus dilakukan sejak sebelum tanam dan tidak diperbolehkan mengendalikan tikus dengan aliran listrik karena berbahaya. Untuk jangka panjang, pemanfaatan musuh alami seperti burung hantu dapat dilakukan untuk mengurangi populasi tikus di lahan persawahan serta memelihara kelestarian lingkungan.

Selengkapnya