mengutip dari web BMKG Cuaca ekstrem masih mengancam sebagian besar wilayah Indonesia hingga
Februari mendatang. Masyarakat diminta waspada dan siap-siaga akan
potensi terjadinya bencana hidrometeorologi."Cuaca ekstrem ini
dapat terjadi selama periode puncak musim hujan yaitu di bulan Januari
dan Februari. Potensi hujan lebat hingga sangat lebat, angin kencang,
dan gelombang tinggi masih memiliki peluang yang tinggi terjadi di
sebagian besar wilayah Indonesia," ungkap Kepala BMKG Dwikorita
Karnawati di Jakarta, Jum'at (12/1/2024).Dwikorita menerangkan,
sedikitnya terdapat tiga penyebab terjadinya cuaca ekstrem ini. Pertama,
Monsun Asia yang menunjukkan aktifitas cukup signifikan dalam beberapa
hari terakhir. Kondisi ini berpotensi dapat disertai adanya fenomena
seruakan dingin yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan
di sebagian besar wilayah Indonesia.Kedua, kata Dwikorita, adanya
daerah tekanan rendah yang terpantau di sekitar Laut Timor, Teluk
Carpentaria dan di Samudra Hindia barat Sumatra yang dapat memicu
terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan kecepatan angin di wilayah
Indonesia bagian barat dan selatan ekuator, serta dapat meningkatkan
potensi pertumbuhan awan hujan dan angin kencang di Sumatera, Jawa, Nusa
Tenggara, dan Sulawesi bagian selatan, serta berdampak pada peningkatan
gelombang tinggi di perairan sekitarnya.Dan, ketiga yaitu
aktifitas gelombang atmosfer masih menunjukkan kondisi yang signifikan
dalam meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan potensi cuaca ekstrem
dalam sepekan kedepan, yaitu fenomena Madden Julian Oscillation (MJO)
yang terbentuk bersamaan dengan aktifnya gelombang Rossby Ekuatorial.
Kondisi tersebut dapat meningkatkan aktivitas konvektif serta
pembentukan pola sirkulasi siklonik di wilayah Indonesia.di Kabupaten Lamongan sendiri sudah memasuki Musim Hujan dengan intensitas Sedang hingga Tinggi dengan disertai Angin dan Petir, sampai pertengahan bulan januari terdapat 4 Kejadian Bencana yang terjadi antara lain kejadian Bencana Ekstrem yang mengakibatkan Pohon Tumbang di beberapa Wilayah Kecamatan dan Tanggul Jebol.diharapkan masyarakat mewaspadai adanya potensi bencana yang dapat membahayakan diri serta memantau kondisi cuaca melaui media sosial atau media cetak dan elektronik
Selengkapnya