BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN, DAN PENGEMBANGAN DAERAH

Kategori informasi

DESKRIPSI SINGKAT LAMONGAN

Kabupaten Lamongan memiliki luas wilayah ±1.752,21 km2 atau setara dengan 175.221 Ha atau ±3.67% dari luas wilayah Provinsi Jawa Timur. Mempunyai panjang garis pantai sepanjang 47 km dan dilewati oleh Sungai Bengawan Solo sepanjang ±68 Km. Kabupaten Lamongan terdiri dari 27 Kecamatan dengan rincian sebanyak 462 Desa dan 12 Kelurahan.Secara astronomis, Kabupaten Lamongan terletak pada koordinat 6º51’54’’-7º23’6’’ Lintang Selatan dan berada di antara 112º4’41’’-112º33’12’’ Bujur Timur. Selanjutnya jika dilihat berdasarkan wilayah administrasi, Kabupaten Lamongan memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:a.     Sebelah Utara, berbatasan dengan Laut Jawab.    Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro dan Tuban.c.     Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Jombang dan Mojokertod.    Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten GresikDaratan Kabupaten Lamongan dibelah oleh Sungai Bengawan Solo dan secara garis besar daratannya dibedakan menjadi 3 karakteristik sebagai berikut:a.    Bagian Selatan dan Utara, adalah daerah pegunungan kapur berbatuan yang memiliki tingkat kesuburan yang sedang. Kawasan ini meliputi Kecamatan Mantup, Sambeng, Ngimbang, Bluluk, Sukorame, Modo, Brondong, Paciran dan Solokorob.    Bagian Tengah-Selatan, adalah dataran rendah yang relatif subur dan membentang mulai dari Kecamatan Kedungpring, Babat, Sukodadi, Pucuk, Lamongan, Deket, Tikung, Sarirejo, Kembangbahu dan Sugioc.    Bagian Tengah-Utara, adalah daerah Bonorowo yang merupakan daerah produktif akan tetapi termasuk dalam kawasan yang rawan banjir. Kawasan ini mencakup Kecamatan Sekaran, Maduran, Laren, Karanggeneng, Kalitengah, Turi, Karangbinangun dan Glagah Sebagian besar wilayah di Kabupaten Lamongan digunakan sebagai kawasan Peruntukanlainnya seluas 4.877 Ha. Kemudian juga terdapat kawasan hutan produksi seluas 31.437,57 Ha, sedangkan luas kawasan untuk permukiman adalah 30.263 Ha.Link Vidio Deskripsi Kabupaten Lamongan Klik di bawah ini https://youtu.be/3SWKJ10DyXs

Selengkapnya
INCOME PER KAPITA

Indikator tingkat kemakmuran penduduk di suatu daerah/ wilayah dapat dilihat dari nilai PDRB per kapita, yang merupakan hasil bagi antara nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi dengan jumlah penduduk dan jumlah penduduk di suatu daerah/ wilayah. PDRB per kapita menggambarkan nilai PDRB yang diterima oleh setiap penduduk Lamongan. PDRB per kapita diperoleh dengan cara membagi nilai PDRB atas dasar harga berlaku dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.Pengendalian pertumbuhan penduduk serta peningkatan potensi sumber daya alam dan faktor-faktor produksi menjadi mutlak dibutuhkan, guna menjaga dan meningkatkan kesejahteraan penduduk.Selama kurun waktu lima tahun terakhir, nilai PDRB per kapita Lamongan selalu mengalami kenaikan. Namun pada tahun 2020, PDRB per kapita mengalami penurunan karena adanya pandemi Covid 19. Akan tetapi pada tahun 2021 ini kembali meningkat dibandingkan dengan tahun 2020. PDRB per kapita Lamongan tahun 2017 sebesar Rp. 28,84 juta; tahun 2018 sebesar Rp. 31,31 juta; tahun 2019 sebesar Rp. 33,11 juta; tahun 2020 sebesar Rp. 29,22 juta; dan tahun 2021 sebesar 30,27 juta. Angka-angka ini hanya bisa digunakan sebagai indikasi awal bahwa terjadi peningkatan pendapatan di masyarakat, belum bisa dijadikan sebagai gambaran atau ukuran peningkatan kemakmuran masyarakat Lamongan, karena penyebaran pendapatan di setiap strata ekonomi masih belum bisa diukur, serta adanya pengaruh inflasi sangat dominan dalam pembentukan PDRB.Inflasi menggambarkan kenaikan harga barang secara umum. Tingginya laju inflasi berdampak pada penurunan daya beli masyarakat dan menghambat investasi produktif yang  menyebabkan terhambatnya pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2019 mencapai angka fluktuatif tertinggi pada tahun 2017 yaitu sebesar persentase 3,12 %. Sedangkan pada tahun 2019 mencapai angka 1,86%, Persentase inflasi Kabupaten Lamongan selalu dibawah Provinsi Jawa Timur dan Nasional. Tahun  2019 inflasi Jawa Timur mencapai 2,12 % dan Nasional mencapai 2,78 %. Inflasi di Kabupaten Lamongan tahun 2021 sebesar 1,76 persen, kondisi ini terkoreksi positif dibandingkan inflasi tahun 2020 sebesar 1,88 persen.Lamongan tahun 2021 sebesar 1,76 persen, kondisi ini terkoreksi positif dibandingkan inflasi tahun 2020 sebesar 1,88 persen. Kabupaten Lamongan melakukan sejumlah langkah seperti melakukan operasi pasar untuk menekan inflasi, pengembangan perekonomian berbasis desa dan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan kelancaran distribusi.

Selengkapnya
PERTUMBUHAN EKONOMI LAMONGAN

Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan ekonomi fiskal yang terjadi di suatu daerah,seperti pertambahan jumlah industri, pertambahanproduksi sektor-sektor ekonomi, pertambahan jumlah fasilitas infrastruktur (sekolah, jalan, rumah sakit dan fasilitas umum), pertambahan produksikegiatan-kegiatan ekonomi yang sudah ada dan perkembangan-perkembangan lainnya. Pertumbuhan ekonomi yang dihitung dari PDRB atas dasar harga konstan merupakan rata-rata tertimbang dari tingkatsektoralnya, artinya apabila sebuah sector mempunyai peranan paling penting dan pertumbuhannya lambat, maka halini dapat mengakibatkan terhambatnya tingkat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.Sebaliknya, apabila sebuah sector mempunyai peranan penting dan pertumbuhannya tinggi, maka sector tersebut dapat menjadi lokomotif yang menarik pertumbuhan ekonomi suatu daerah sehingga total pertumbuhan ekonomi menjadi besar. Dengan kata lain, gejolak sekecil apapun pada sektor yang memiliki kontribusi terbesar terhadap PDRB akan sangat berpengaruh terhadap pergerakan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) KabupatenLamonganterus mengalami peningkatan dalam lima tahunterakhir. Padatahun 2016 PDRB ADHB Kabupaten Lamongan sebesar Rp.31.707.260.000.000,-menjadiRp. 39.169.590.000.000,-padatahun 2020 terjadipeningkatansebesar 23,54 persen. Sedangkan PDRB ADHK jugamengalamipertumbuhandimanapadatahun 2016 sebesarRp.23.623.790.000.000,-menjadiRp. 26.972.650.000.000,-padatahun 2020 ataumeningkatsebesar 14,18 persen. Akan tetapipadatahun 2020 terjadi pandemic sehingga berdampak terhadap perlambatan perekonomian akibat dari menurunnya kinerja lapangan usaha terutama Industri Pengolahan,PerdaganganBesardanEceran,Reparasi Mobil danSepeda Motor,Transportasi dan Pergudangan dan Penyediaan Akomodasidan Makan Minum.Perkembanganperekonomian yang terjadi di Kabupaten Lamongan yang ditunjukan oleh peningkatan PDRB baik Atas Dasar Harga Berlaku(ADHB) maupun Atas Dasar Harga Konstan (ADHK), telah memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomianJawaTimur. Kontribusi tersebut terus meningkat dimana pada tahun 2016 sebesar 1,7 persen terhadap perekonomian JawaTimur menjadi 2,11 persen pada tahun 2020.PDRB atas dasar harga konstan menggambarkan struktur perekonomian suatu wilayah, yang mana jika dilihat dari dataPDRB, 4 sektor terbesar pembentuk PDRBKabupaten Lamongan Tahun 2019 adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar Rp.8.519.446.900.000,- dengan presentase sebesar 30,75%. Terbesar kedua adalah sektor pedagangan besar dan eceran, reparasimobil dan sepedamotor sebesar Rp. 5.176.003.500.000,- dengan presentase 20,56%. Sektor konstruksisebesarRp.2.926.121.800.000,- dengan presentase 11,51% dan Sektor industri sebesar Rp. 2.851.540.600.000,- dengan presentase 10,51%. Pertumbuhan ekonomiKabupaten Lamongan dari tahun 2016 hingga 2020 mengalami trend yang melambat. Tahun 2016 Pertumbuhan ekonomisebesar 5,86%,secara berurutan turun 2017 sebesar 5,50%, 2018 sebesar 5,44%, 2019 sebesar 5,43% dan pada tahun 2020 terjadi kontraksi sebesar 2,65% yang disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19. Covid-19 telah memberikan dampak terhadap pelemahan ekonomi internasional,nasionaldan regional, diantaranya adalah penurunan kinerja ekspor-impor yang telah memberikan pengaruh yang besar terhadap perekonomian Kabupaten Lamongan.KLIK LINK DI BAWAH INI VIDIO PERTUMBUHAN EKONOMIhttps://youtu.be/mIhs2GZlJ34

Selengkapnya
SINERGITAS CSR UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

tahukah kamu kalau CSR atau Corporate Social Responsibility merupakan salah satu tanggung jawab yang harus dilakukan oleh perusahaan terhadap lingkungan sekitarnya.Senin, 14 Desember 2021, Bappeda Lamongan mengadakan acara Forum CSR yang dihadiri oleh 56 perusahaan yang ada di Kabupaten Lamongan. Tujuannya adalah untuk menjalin koordinasi dan sinergitas agar program CSR dapat tersalurkan dengan baik dan tepat sasaran demi mencapai pembangunan berkelanjutan.Rencananya di tahun 2022 bakal diadakan gerakan bersama dalam rangka penyaluran bantuan dalam bentuk Bulan CSR Lamongan (BCL).

Selengkapnya
FORUM LAMONGAN INKLUSIF

Reposted from @lamongan_yes...Forum Lamongan inklusiPemerintah Kabupaten Lamongan memberi ruang seluas-luasnya kepada para penyandang disabilitas di Kabupaten Lamongan untuk menyalurkan berbagai inovasi dan kreatifitas untuk bersinergi membangun Kejayaan Lamongan yang Berkeadilan.

Selengkapnya