Kategori berita

Memaknai NIlai-Nilai Positif Hari Kebangkitan Nasional di Kala Pandemi Covid-19
Hari ini merupakan hari yang penuh makna dan nilai-nilai positif yang perlu kita terapkan sebagai penyemangat dalam hidup kita semua. Tanggal 20 Mei merupakan Hari Kebangkitan Nasional, sebuah hari di mana munculnya semangat nasionalisme, persatuan, kesatuan dan kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia secara seutuhnya dengan kebersamaan.Hari Kebangkitan Nasional diawali dengan lahirnya organisasi Budi Utomo, sebuah organisasi yang mengusung semangat pergerakan dan kemerdekaan. Sejak tahun 1908 itulah, sejarah bangsa Indonesia mulai memasuki babak baru yaitu masa pergerakan nasional. Masa pergerakan nasional merupakan masa di mana bangkitnya rasa semangat persatuan, kesatuan dan rasa nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Dr. Sutomo merupakan pencetus adanya gagasan perubahan akan perlunya sebuah pembaruan untuk mengubah kondisi saat itu. Dr. Sutomo dan rekan-rekannya mulai mendirikan sebuah organisasi yang bergerak di bidang ekonomi, dan budaya, keinginan beliau terinspirasi oleh gagasan dr. Wahidin Sudirohusodo yang ingin meningkatkan martabat rakyat dan bangsa Indonesia di mata dunia. Gagasan ini muncul karena melihat kondisi Bangsa Indonesia pada saat itu yang sangat memprihatinkan akibat kolonialisme Belanda, terutama dari segi pendidikan. Saat itu, rakyat Indonesia, terutama kaum pribumi rendah, tidak diperbolehkan untuk mengenyam pendidikan dan tidak mendapat informasi (tertutup dari dunia luar). Kondisi seperti ini dimanfaatkan Belanda untuk menjadikan rakyat Indonesia agar tetap patuh dan tunduk kepada Belanda. Hari Kebangkitan Nasional tahun ini mengusung semangat yang jauh lebih kuat, sesuai dengan slogan yang diusung kali ini, “BANGKIT! KITA BANGSA YANG TANGGUH!”. Slogan yang diusung pada Hari Kebangkitan Nasional kali ini diharapkan dapat memberikan suntikan semangat kepada seluruh masyarakat Indonesia yang sedang berjuang melawan pandemi Covid-19, sebuah pandemi yang telah mengubah dan merusak tatanan kehidupan masyarakat Indonesia dan bahkan masyarakat dunia. Tatanan kehidupan yang dahulunya terpola kini berubah total, tidak hanya aspek kesehatan saja yang mengalami keterpurukan tapi aspek ekonomi, politik, budaya, pendidikan, agama dan bahkan ketahanan nasional suatu negara. Pandemi Covid-19 sudah merusak tatanan kehidupan dunia hampir 1 tahun lebih lamanya. “Setahun lebih telah kita lalui hidup berdampingan dengan pandemi covid-19, berperang dan terus berjuang untuk melanjutkan kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Banyak sudah yang telah gugur dan kita korbankan dalam perjuangan kali ini, bukan hanya untuk kepentingan kemenangan semata, tetapi juga untuk kebebasan seluruh masyarakat Indonesia dan dunia agar bisa kembali hidup normal. Momen Kebangkitan Nasional kali ini menjadi titik tolak di mana persatuan dan kebersamaan kita dalam bernegara benar-benar dibutuhkan dalam meneruskan perjuangan agar keutuhan negara tetap bisa dijaga secara menyeluruh demi kesejahteraan rakyat dan seluruh bangsa Indonesia. Jadi kita benar-benar harus menunjukkan Kebesaran dan Ketangguhan Bangsa kita dalam memerangi pandemi Covid-19 ini”, ucap Bapak Hari Agus Santa P, S. Sos., MM. selaku Plt. Kaban Bakesbangpol Kabupaten Lamongan. Harapan yang sangat besar akan adanya perubahan untuk kembali dalam tatanan kehidupan yang normal tersirat dalam ucapan yang disampaikan beliau. Harapan yang menjadi doa bagi seluruh masyarakat Indonesia bahkan dunia menjadi semangat yang perlu diperjuangkan bersama untuk mewujudkan kembali kehidupan yang normal. Penulis: Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik
Selengkapnya
SEMPOA Masuk Top 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Lamongan (SINOLLA) Tahun 2021
Lamongan 7 Mei 2021, pada hari Jum’at pengumuman hasil kompetisi Inovasi Pelayanan Publik yang diadakan oleh Pemkab Lamongan telah diumumkan. Sebanyak 30 inovasi tentang pelayanan publik yang diajukan oleh tiap-tiap OPD berhasil dijaring sebagai langkah pertama dalam proses penyaringan lomba Inovasi Pelayanan Publik di Kabupaten Lamongan yang disingkat menjadi SINOLLA. SINOLLA sendiri merupakan salah satu gagasan Bapak Bupati Lamongan Dr. Yuhronur Effendi, MBA. Bapak Yuhronur sendiri memiliki target dalam memajukan infrastruktur dan pelayanan yang ada di Kabupaten Lamongan, yang diusung dalam 100 hari kerja beliau. Dalam upaya mewujudkan target besar yang beliau usung dibutuhkan banyak sekali support dari semua lapisan, baik dari pemerintahan daerah dan masyarakat Lamongan sendiri. Selain itu penjaringan masukan, kritik, dan inovasi juga sangat dibutuhkan dalam membantu kinerja 100 hari beliau. SINOLLA merupakan salah satu terobosan dalam menjaring inovasi dikalangan Pemerintahan Daerah yang diharapkan dapat mencetuskan berbagai terobosan-terobosan baru yang dapat menjadikan Kabupaten Lamongan ini menjadi daerah yang lebih maju dan modern yang siap bersaing dengan kota-kota besar di Indonesia.Bakesbangpol Lamongan menjadi salah satu OPD yang memberikan masukan inovativ dalam aspek pelayanan publik. SEMPOA merupakan inovasi yang diusung oleh Bakesbangpol Kabupaten Lamongan. Inovasi yang mengusung teknologi kekinian dalam pemantauan orang asing, baik yang bekerja (TKA) ataupun yang tinggal di wilayah Kabupaten Lamongan, SEMPOA sendiri merupakan singkatan dari “Sistem Elektronik Manajemen Pemantauan Orang Asing”. SEMPOA merupakan inovasi yang diusung dari salah satu program pokok di bidang Kewaspadaan Dini dan Kerja Sama Intelejen Bakesbangpol Lamongan tentang pengawasan orang asing. Pengawasan orang asing yang berada di Kabupaten Lamongan merupakan bentuk kerja sama Pemkab Lamongan, Bakesbangpol Kabupaten Lamongan, dan Disnaker Kabupaten Lamongan dengan pihak Imigrasi Jawa Timur dalam upaya menjaga kestabilan wilayah. Program SEMPOA yang diusung oleh Bakesbangpol Kabupaten Lamongan telah berhasil lolos dalam tahap seleksi pertama, dalam penyeleksian tahap pertama ini dijaring sebanyak 30 program inovasi yang merupakan program inovasi unggulan dari tiap-tiap OPD di Kabupaten Lamongan. Adapun hasil penjaringan inovasi yang berhasil lolos dalam tahap seleksi pertama ada sebanyak 30 inovasi, adapun daftar inovasinya sebagai berikut; Hari Agus Santa P., S.Sos. sebagai Plt. Kaban Bakesbangpol Kabupaten Lamongan menyambut keberhasilan ini dengan penuh apresiasi positif. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi acuan yang positif dalam melaksanakan program pemantauan orang asing yang menjadi salah satu program pokok Bidang Kewaspadaan Dini dan Kerja Sama Intelejen Bakesbangpol Lamongan, sehingga dapat menjalankan tugasnya dengan baik kedepannya.Penulis: Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik.
Selengkapnya
Kunjungan dan Silaturahmi Pemerintah Kabupaten Lamongan ke Yayasan Lingkar Perdamaian
Pada hari Senin, tanggal 5 April 2021 Pukul 09.22 WIB s.d Pukul 12.00 WIB, bertempat di Balai Desa Sedayulawas Kec. Brondong Kab. Lamongan telah dilaksanakan kegiatan Kunjungan Kerja Tim Sinergitas Antar Kementrian / Lembaga di Kab. Lamongan dengan penanggung jawab kegiatan Bpk. Untung Budiharto (Wakil Ketua Tim Pelaksana) yang diikuti sekitar 60 orang. Adapun peserta yang turut hadir dalam rangkaian agenda tersebut sebagai berikut, Dr. Ir. Slamet Soedarsono, MPP, QIA, CRMP, CGAP (Deputi Bid. Politik Hukum Ketahanan Keamanan Bappenas), Mayjen Untung Bidiharto (Sestama BNPT), Bambang Surono, Ak. MM (Sekretaris Tim Pelaksana Antar Kementrian / Lembaga), Dr. H. Yuhronur Efendi, MBA (Bupati Lamongan), AKBP Miko Indrayana , S.I.K. (Kapolres Lamongan), Letkol Inf Sidik Wiyono (Dandim 0812/Lamongan), Hari Agus Santa P, S.sos., MM (Plt. Kaban Kesbangpol Kab. Lamongan), Ir suryatmoko MM (Kepala Dinas Pemukiman, Perumahan Rakyat dan Cipta Karya Kab. Lamongan), Dianto Hari. W (Kabag Pemerintahan Setda Lamongan), Khowi, S.Sos.MM (Kabag Kerja Sama Setda Lamongan), Arif Bahtiyar (Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Lamongan), perwakilan Muspika Brondong, Haini Fika Wati (Kepala Desa Sedayulawas Kec. Brondong.), Perangkat Ds. Sedayulawas Kec. Brondong. Adapun rangkaian dan tujuan kegiatan ini diadakan adalah sebagai berikut, selain untuk kegiatan silaturahim langsung kelapisan masyarakat kegiatan ini juga berfungsi untuk memfilter kegiatan-kegiatan di masyarakat yang dapat mengancam keutuhan NKRI. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kepercayaan terhadap pemerintahan dan menjalin hubungan yang lebih dekat antara pemerintah dan masyarakat. Adapun pesan yang diselipkan dalam sambutan dari Bpk. Dr. H. Yuhronur Efendi, MBA selaku Bupati Lamongan sebagai berikut,” dinamika masyarakat Lamongan yang sedemikian beragam mendorong pemerintah dan masyarakat Lamongan untuk terus berupaya membina kerukunan dan toleransi antar maupun intern pemeluk agama di Kabupaten Lamongan. Selain itu kerukunan yang tercipta di Kabupaten Lamongan tak luput dari peran serta Pemerintah, Polres dan Kodim, serta dukungan seluruh elemen masyarakat salah satunya Ormas Yayasan Lingkar Perdamaian. Yayasan Lingkar Perdamaian berperan penting dalam proses deradikalisasi yang mana tidak hanya berhasil menarik ex. napiter kembali menjadi bagian NKRI, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan mereka, dengan berbagai program sinergitas yang telah dilaksanakan dan kehadiran TIM Sinergitas ini akan terus mendorong peningkatan keamanan dan ketertiban di Kabupaten Lamongan. Kerukunan umat beragama memang menjadi pondasi utama dalam menjaga keutuhan negara yang memiliki beragam perbedaan, rasa saling memiliki dan menghormati diperlukan dalam menjaga kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus kita jaga bersama demi generasi penerusnya. Bakesbangpol menjadi salah satu wadah utama dalam menjalankan peranan itu dikalangan masyarakat dan menjaga hubungan baik antara pemerintah daerah dengan masyarakatnya.Penulis: Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik.
Selengkapnya
Pelantikan DPC GMNI Kabupaten Lamongan
Pada hari Minggu, Tanggal 28 Maret 2021 Pukul 11.30 s.d 13.35 WIB. Bertempat di gedung KPRI Handayani Jl. KH. Ahmad Dahlan No.98a Jetis, Tlogo Anyar Kecamatan Lamongan Kab. Lamongan, telah dilaksanakan agenda Pelantikan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Lamongan dan Seminar Kebangsaan dengan tema "Mewujudkan Kehidupan Demokrasi di Kabupaten Lamongan". Adapun yang berperan sebagai penanggung jawab kegiatan tersebut adalah Sdr. Yogi Febrianto (Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Lamongan).Agenda tersebut dihadiri kurang lebih sekitar 100 orang dan undangan. Dalam agenda tersebut turut hadir sebagai undangan Sdr. Andy Firasadi (Anggota DPRD Prov Jatim), Bpk. Hari Agus Santa S,Sos. MM (Plt. Kaban Kesbangpol Kab. Lamongan), Kapten Inf Ahmad Mansur (Pasi Intel Kodim 0812/Lamongan), Ipda Sukarman (Kanit Satintelkam Polres Lamongan). Dalam agenda kegiatan tersebut, Bakesbangpol Kab. Lamongan yang diwakili moleh Bpk. Bpk. Hari Agus Santa S,Sos. MM selaku Plt. Kaban Kesbangpol Kab. Lamongan berpesan kepada Kepengurusan GMNI Lamongan, “dengan adanya pelantikan ini, merupakan langkah awal utuk melaksankan program - program GMNI kedepan dan diharapkan dapat menjadikan GMNI Lamongan khususnya menjadi contoh yang baik dalam bidang organisasi Mahasiswa dalam memberikan masukan dan percontohan dalam kehidupan bermasyarakat. GMNI merupakan mitra kerja kita dalam memberikan sumbangsih pemikiran - pemikiran yang berguna untuk kemajuan Kab. Lamongan kedepan, sehingga kami harapkan kelangsungan kerjasama yang baik antara Bakesbangpol Kab. Lamongan dengan GMNI Lamongan”. Hubungan dan kerja sama yang baik dengan tiap lapisan masyarakat, merupakan kunci utama dalam menciptakan kesuksesan untuk menciptakan kehidupan yang harmonis tanpa konflik di lingkungan masyarakat.Penulis: Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik.
Selengkapnya
Marak Isu SARA di Media Sosial, FKUB Kabupaten Lamongan Gencar Suarakan Toleransi
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lamongan KH. Masnur Arief, SH bersama Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Lamongan Hari Agus Santa Pramono S. Sos mengunjungi Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan yang biasa dikenal sebagai Desa Pancasila. Kunjungan tersebut bernuansa silaturahmi namun turut menyikapi hal yang penting yang sedang terjadi di waktu kini yaitu maraknya paham intoleran. Dalam sambutannya KH. Masnur Arief menyampaikan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan situs situs adu domba yang memainkan SARA sehingga merusak kerukunan dan toleransi yang sudah terbangun. "Kami memohon agar para tokoh agama menyampaikan di pidato-pidato agama masing-masing tentang pentingnya toleransi untuk menyikapi berita-berita dan info-info di media sosial yang mengadu domba ," ujarnya. Selain itu KH. Masnur Arief juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Desa Balun yang mampu menjaga kerukunan meskipun berbeda keyakinannya. "Saya sangat bangga sekali dengan Desa Balun karena toleransinya, dalam momen-momen lain pun juga saya sampaikan bahwa toleransi di Desa Balun bukan simbolis tetapi real terjadi di masyarakatnya, juga saya sampaikan tentang keberadaan rumah ibadah yang berdampingan," ujar KH. Masnur Arief. Meskipun hidup dalam kerukunan dan toleransi tinggi KH. Masnur Arief mengingatkan agar dalam bersosial tidak keluar dari batasan-batasan agama masing-masing. "Toleransi itu sangat penting tetapi harus tetap dalam koridor yang tepat, harus proporsional jangan sampai masuk di ranah ritual keagamaannya," ujarnya. "Jangan sampai kerukunan didramatisasi karena bisa saja dimainkan isunya sehingga dapat menjadikan perpecahan," tandasnya. Di momen yang sama Kepala Bakesbangpol Kabupaten Lamongan mengingatkan masyarakat agar dalam kehidupan sehari hari tetap disiplin mematuhi Protokol Kesehatan Covid-19 dan menerapkan PPKM Mikro atau Kampung Tangguh Semeru. "PPKM Mikro atau bisa juga Kampung Tangguh Semeru merupakan sebuah program penanganan Covid-19 sampai tingkat RT yang diharapkan dapat meminimalkan dampak pandemi sampai di tingkat bawah," ujar Hari Agus. "Pandemi Covid-19 ini jangan sampai mengakibatkan kerenggangan kerukunan di masyarakat, namun jadikanlah wabah ini sebagai motivasi semangat menjalin kerukunan antar sesama," Hari Agus menambahkan.Penulis : Bidang Ideologi, Wasbang dan Ketahanan Eksosbud dan Agama.
Selengkapnya
Ketua FKUB dan Bakesbangpol Kabupaten Lamongan Apresiasi Kerukunan Masyarakat Pelang
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lamongan KH. Masnur Arief, SH beri apresiasi kepada masyarakat Desa Pelang Kecamatan Kembangbahu Kabupaten Lamongan. Hal tersebut disampaikan dalam Focus Group Discussion (FGD) kerukunan dan toleransi antar umat beragama yang dilaksanakan di Balai Desa Pelang. Desa pelang sendiri memiliki masyarakat yang plural yaitu terdiri dari dua agama Islam dan Kristen. Dalam sambutannya KH. Masnur Arief menyampaikan Negeri ini bisa bersatu dan utuh syaratnya adalah rukun, kita harus mengorbankan kepentingan kelompok dan pribadi demi kepentingan yang lebih besar yaitu persatuan dan kesatuan dalam wadah NKRI. "Apresiasi kepada Masyarakat Desa Pelang karena Pembangunan Toleransi dan Kerukunan sangat positif," ujar KH. Masnur Arief. Dalam kegiatan tersebut turut hadir juga Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Lamongan Hari Agus Santa Pramono, S. Sos, Muspika Kecamatan Kembangbahu, serta para tokoh-tokoh agama setempat. Hari Agus menyampaikan bahwa situasi kerukunan di Kabupaten Lamongan cenderung kondusif namun tidak menutup kemungkinan terjadi gejolak-gejolak yang perlu diwaspadai bersama, untuk itu kegiatan FGD semacam ini akan dilaksanakan secara masif dengan lebih mengintensifkan wilayah yang plural. "Memang Desa Pelang ini terdapat dua agama, untuk itu kami ingin mengetahui secara langsung perkembangan situasi keagamaan di Desa Pelang," ujar Hari Agus. Sementara itu para tokoh agama Islam Desa Pelang memiliki harapan besar dalam menjaga kerukunan, mereka memiliki rencana di bulan Ramadan tahun ini, salat tarawih dilaksanakan dengan dua imam, imam yang pertama 8 rakaat dari Muhammadiyah dan yang kedua dilanjutkan dari Nahdlatul Ulama 12 rakaat. Gagasan tersebut pun sangat didukung oleh ketua FKUB, menurutnya hal seperti itu dapat meningkatkan toleransi dan kerukunan di masyarakat. Penulis : Bidang Ideologi, Wasbang dan Ketahanan Eksosbud dan Agama.
Selengkapnya