Arsip Artikel

Cangkrukan Kebangsaan di Desa Banjarwati
Pada hari Senin (31/10), dilaksanakan kegiatan Cangkrukan Kebangsaan yang bertempat di Balai Desa Banjarwati, Kecamatan Paciran. Kegiatan ini merupakan kegiatan SOSIS (Sosialisasi Sinkronisasi) ketiga yang bertemakan Cangkrukan Kebangsaan. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan di masyarakat. Hadir kembali sebagai narasumber adalah Yanuar Yudha Prasetya, anggota Komisi A DPRD Kabupaten Lamongan. Dalam penyampaiannya, Yanuar menekankan pentingnya memperkuat rasa nasionalisme masyarakat melalui penerapan nilai-nilai luhur yang termaktub dalam Pancasila. Yanuar juga mengingatkan kepada masyarakat yang hadir agar mampu memanfaatkan teknologi. Terlebih, era industri 4.0 telah menawarkan berbagai kemudahan, terutama dalam berwirausaha. Menurut Yanuar, mereka yang ingin berwirausaha harus tidak ragu mengeluarkan anggaran untuk mempromosikan produknya. Yanuar juga bisa memfasilitasi masyarakat Desa Banjarwati yang ingin berwirausaha dengan menghadirkan pakar yang paham di bidangnya.
Selengkapnya
Bakesbangpol Gelar Sosialisasi Tingkatkan Kewaspadaan Dini Masyarakat di Desa Tunggul
Pada hari Senin (31/10) dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Deteksi Dini dan Penanganan Konflik oleh Bakesbangpol Kab. Lamongan yang bertempat di SDN Tunggul Desa Tunggul Kecamatan Paciran. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan SOSIS (Sosialisasi dan Sinkronisasi) Deteksi Dini dan Penanganan Konflik yang ditujukan ke desa-desa. Choirul Umami, Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Bakesbangpol Kab. Lamongan, menjelaskan bahwa masyarakat berperan penting dalam menjaga lingkungan tempat tinggal dan memutus mata rantai persebaran radikalisme dan terorisme. Deteksi dini tidak akan berjalan apabila masyarakatnya abai terhadap perilaku mencurigakan yang terjadi di lingkungannya. H.M. Nurul Huda, anggota DPRD Komisi A, hadir sebagai narasumber. Dalam penyampaiannya, Nurul Huda menjelaskan bahwa deteksi dini harus terus menerus dilakukan. Pencegahan dini yang baik akan membentuk benteng yang melindungi kehidupan masyarakat dari ancaman radikalisme dan ekstremisme. Selain itu, Nurul Huda juga menekankan pentingnya menjaga keharmonisan kehidupan sosial masyarakat dan meningkatkan toleransi antar sesama. Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan pemahaman akan pentingnya peningkatan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat dan berkoordinasi dengan seluruh lapisan masyarakat serta jajaran Pemerintahan dalam lingkungan sekitar agar kita bisa lebih peduli dalam menjaga dan berperan aktif dalam menciptakan kestabilan wilayah maupun kondusifitas lingkungan tempat tinggal dari berbagai permasalahan khususnya dari permasalahan radikalisme, ekstremisme dan terorisme.
Selengkapnya
Sejarah Sumpah Pemuda dan Makna di Dalamnya
Tanggal 28 Oktober adalah hari bersejarah bagi masyarakat Indonesia. Kita memperingatinya sebagai Hari Sumpah Pemuda. Hari di mana para pemuda berikrar untuk bersatu dalam satu bangsa, tanah air, dan bahasa yang sama. Sumpah Pemuda dicetuskan dalam Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Namun sebelum itu, para pemuda sudah terlebih dahulu mengupayakan persatuan melalui Kerapatan Besar Pemuda (Kongres Pemuda I) yang dilaksanakan pada 30 April sampai 2 Mei 1926 di Batavia. Tujuan diselenggarakannya Kongres Pemuda I adalah untuk menyamakan persepsi antar berbagai organisasi kepemudaan di Indonesia sehingga terwujud dasar pokok lahirnya persatuan Indonesia yang sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia (Abdul Rahman, et al., 2008). Namun, Kongres Pemuda I tidak membuahkan hasil setelah Ketua Kongres, Muhammad Tabrani, tidak sepakat dengan Mohammad Yamin terkait penggunaan istilah bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan. Menurutnya, kalau tanah air dan bangsa bernama Indonesia, maka bahasa juga harus disebut bahasa Indonesia. Meski demikian, Kongres Pemuda I sudah menunjukkan adanya pemahaman satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda Setelah Kongres Pemuda I selesai, beberapa pertemuan diadakan untuk membahas lebih lanjut terkait tindak lanjut dari Kongres Pemuda I. Setelah dua tahun, para pemuda yang dimotori PPPI (Persatuan Pemuda Pelajar Indonesia) mengadakan beberapa rapat yang dihadiri oleh perwakilan dari beberapa organisasi pemuda. Dari rapat tersebut menghasilkan keputusan bahwa Kongres Pemuda II akan dilaksanakan pada Oktober 1928 dengan susunan panitia sebagai berikut: Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI) Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java) Sekretaris : Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond) Bendahara : Amir Sjarifoeddin (Jong Bataks Bond) Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond) Pembantu II : R. Katjasoengkana (Pemoeda Indonesia) Pembantu III : R.C.L. Senduk (Jong Celebes) Pembantu IV : Johannes Leimena (Jong Ambon) Pembantu V : Mohamad Rocjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi) Kongres Pemuda II dilangsungkan selama dua hari pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 yang terbagi dalam tiga kali rapat yang masing-masing rapat dilaksanakan di gedung yang berbeda. Rapat pertama dilaksanakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Sabtu 27 Oktober 1928. Dalam rapat tersebut, Mohammad Yamin menguraikan tentang arti penting persatuan untuk kebangsaan. Menurutnya terdapat beberapa faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia, yaitu persamaan kultur, bahasa, dan hukum adat. Rapat kedua terjadi pada Minggu, 28 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop membahas masalah pendidikan. Anak-anak harus dididik untuk memiliki karakter yang baik dan cinta tanah air. Anak-anak juga harus diberikan pelajaran merdeka tanpa melalui perintah ataupun pemaksaan. Harus ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Rapat ketiga dilaksanakan di gedung Indonesische Clubgebouw Kramat pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada rapat ketiga dijelaskan pentingnya gerakan kepanduan bagi persatuan bangsa. Kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Dalam rapat ketiga ini, sebelum rumusan hasil kongres dibacakan, terlebih dahulu diperdengarkan lagu ciptaan Wage Rudolf Supratman, yakni Indonesia Raya yang nantinya akan menjadi lagu kebangsaan Indonesia setelah merdeka. Setelahnya, putusan kongres dibacakan dan diikuti oleh seluruh peserta, sebuah putusan yang kita kenal sebagai Sumpah Pemuda. Adapun ikrar Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut: Pertama Kami, putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia Kedua Kami, putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia Ketiga Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia Makna Sumpah Pemuda Tidak diragukan bahwa peristiwa Sumpah Pemuda memiliki arti penting bagi pergerakan nasional Indonesia ke depannya. Mengutip Mahda Ahdiyat dalam Gelombang Semangat Sumpah Pemuda (2021), masing-masing poin dalam Sumpah Pemuda memiliki makna sebagai berikut: Sumpah Pemuda menyatukan para pemuda dan seluruh rakyat Indonesia untuk membela tumpah darah yang satu, yakni tanah air Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote. Meskipun terdiri atas ribuan pulau yang dipisahkan oleh laut, tapi pada hakikatnya adalah satu. Sumpah Pemuda menyatukan para pemuda dan seluruh rakyat Indonesia untuk menjadi bangsa yang berdaulat dan bersatu yaitu bangsa Indonesia. Sebagai bangsa yang besar dan majemuk, bangsa Indonesia telah melalui berbagai terpaan zaman melalui persatuan. Sumpah Pemuda menyatukan para pemuda dan seluruh rakyat Indonesia untuk berbahasa satu, yakni bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia menjadi bahasa yang mempersatukan suku ras, dan etnis yang berbeda tanpa menghapuskan bahasa ibu masing-masing. Bahasa Indonesia juga selalu berkembang melalui penyerapan kosakata dari bahasa-bahasa daerah yang memperkaya kosakatanya. Momen peringatan Sumpah Pemuda ini hendaknya dijadikan sebagai inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk bersatu dan memaknai perbedaan sebagai keunikan alih-alih untuk memecah dan menjadi sumber konflik. Dengan persatuan, generasi muda dapat membawa negeri ini ke arah yang lebih baik. Referensi: Abdul Rahman, M., Darmansyah, Suswadi, Wiyadi, S.S., Misman, 2008. Sumpah Pemuda: Latar Sejarah dan Pengaruhnya bagi Pergerakan Nasional. Jakarta: Museum Sumpah Pemuda. Ahdiyat, M., 2021. Gelombang Semangat Sumpah Pemuda. Dalam: Hayat, ed. 2021. Menggali Pondasi Karakter Bangsa dengan Semangat Sumpah Pemuda. Malang: Unisma Press. Mohon kesediaannya meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner berikut agar kualitas konten materi menjadi lebih baik. Terima kasih.
Selengkapnya
Bakesbangpol Gelar Sosialisasi Sukseskan Pemilu 2024, Sasar Generasi Muda
Bakesbangpol menggelar kegiatan sosialisasi bertajuk Sosialisasi Gerakan Kemitraan Bersama Ormas Sipil dan Perguruan Tinggi dengan tema Sinergi Peningkatan Partisipasi Politik untuk Sukses Pemilu Serentak Tahun 2024. pada Kamis (27/10). Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Grand Mahkota Hotel tersebut, Bakesbangpol menggandeng Ketua Bawaslu dan KPU Kabupaten Lamongan sebagai narasumber. Untuk peserta berasal dari ormas, perwakilan mahasiswa, dan siswa SMA/K di Kabupaten Lamongan.Dalam sambutannya, Kepala Bakesbangpol Kabupaten Lamongan, Dianto Hari Wibowo, Dianto mengemukakan bahwa Lamongan memiliki catatan penanganan konflik yang sangat baik di Jawa Timur. Saat ini pun kondisi sosial masyarakat Kabupaten Lamongan masih kondusif sehingga perlu menjaga kekondusifan ini dalam menghadapi gelaran pesta demokrasi yang akan datang.Dianto juga berharap bahwa sinergi antar elemen dapat tercipta melalui kegiatan ini. Bersama-sama saling memberikan masukan positif dan berpartisipasi aktif dalam menyukseskan Pemilu 2024. Ketua Bawaslu Kabupaten Lamongan, Miftakhul Badar, dalam penyampaiannya mengingatkan kepada peserta terkait potensi pelanggaran dalam pemilu yang meliputi pelanggaran hukum, administratif, tindak pidana, kode etik. Selain itu, pemetaan kerawanan dalam pemilu meliputi SARA. Hal ini harus menjadi perhatian karena tren pemilu sebelumnya kental akan penggunaan isu SARA dan hoaks, sehingga memunculkan konflik di mana-mana. Harapannya, Kabupaten Lamongan dalam pemilu mendatang tidak terpengaruh dengan isu-isu yang mengancam kondusifitas wilayah.Kegiatan Sosialisasi Gerakan Kemitraan Bersama Ormas Sipil dan Perguruan Tinggi dengan tema Sinergi Peningkatan Partisipasi Politik untuk Sukses Pemilu Serentak Tahun 2024 oleh Bakesbangpol Lamongan bertujuan agar kualitas demokrasi di Lamongan dan Indonesia terus ditingkatkan menuju demokrasi substansial,demokrasi yang mengemban amanat rakyat dengan bersama rakyat, KPU dan BAWASLU tegakkan keadilan pemilu.
Selengkapnya
Gelaran Cangkrukan Kebangsaan di Desa Sukosongo
Pada hari Rabu (26/10), dilaksanakan kegiatan Cangkrukan Kebangsaan yang bertempat di Balai Desa Sukosongo, Kecamatan Kembangbahu. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan di masyarakat. Kegiatan ini merupakan kegiatan kedua SOSIS (Sosialisasi Sinkronisasi) Wawasan Kebangsaan Bakesbangpol Kabupaten Lamongan yang diadakan di desa-desa. SOSIS minggu ini menghadirkan Suhartono, anggota Komisi A DPRD Kabupaten Lamongan, sebagai narasumber. Dalam penyampaiannya, Suhartono menekankan pentingnya meneladani para pahlawan yang telah berjuang untuk memerdekakan Indonesia yang bisa dilakukan melalui usaha untuk mengenali, mencintai, memiliki, dan membela tanah airErlina Marhaeni, Kabid Ideologi, Wasbang, dan Ketahanan Ekososbudag Bakesbangpol Lamongan, sebelum menutup acara berpesan agar meningkatkan pemahaman dan kewaspadaan akan ancaman seperti narkoba, pergaulan bebas, dan radikalisme yang mengincar generasi muda sehingga para peserta dapat mengawasi dan memperhatikan anak-anak mereka.
Selengkapnya
Sasar Mahasiswa, Bakesbangpol Gelar Sosialisasi P4GN
Bakesbangpol Kabupaten Lamongan kembali mengadakan kegiatan Sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) pada Selasa (25/10). Kali ini, kegiatan bertempat di Grand Mahkota Hotel Lamongan yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kabupaten Lamongan. Dalam sambutannya, Kaban Kesbangpol Lamongan, Dianto Hari Wibowo, menyampaikan harapannya kepada mahasiswa peserta selaku generasi muda. Sebagai generasi yang akan menjadi bagian dari Generasi Emas 2045, penting untuk menjaga generasi muda Indonesia dari bahaya narkoba. Untuk mencapai hal tersebut, generasi muda secara jasmani dan rohani harus sehat, salah satunya adalah dengan menjauhi narkoba. Dianto juga berharap agar selepas kegiatan, para peserta dapat menjadi agen antinarkoba sehingga bisa berperan dalam menyadarkan keluarga dan lingkungan agar terhindar dari hal-hal negatif yang berpotensi ditimbulkan akibat dari penyalahgunaan narkoba. Kepala BNNK Gresik, AKBP Kartono, didapuk menjadi narasumber. Dalam penyampaiannya, Kartono menjelaskan mengenai dampak negatif narkoba. Selain itu, Kartono juga menjelaskan mengenai bagaimana narkoba menjadi alat proxy war, yang mana narkoba diselundupkan dari luar negeri ke Indonesia untuk menghancurkan bangsa Indonesia. Karena itu, dibutuhkan kerja sama semua pihak agar strategi penanganan yang dilakukan oleh BNN dan Polri dapat berjalan lancar. Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama narasumber. Kegiatan berjalan aman, tertib, dan lancar.
Selengkapnya