Arsip Artikel
Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2021
RDG KEMENDAGRI RI TENTANG PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILAPERUBAHAN JADWAL PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA
Selengkapnya
Memperingati Hari Jadi Lamongan Ke-452, Forkopimda Laksanakan Ziarah dan Tabur Bunga
Hari ini Selasa 24 Mei 2021, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah beserta para Kepala Organisasi Perangkat Daerah dan Tokoh Agama Lamongan melaksanakan kegiatan Ziarah dan Tabur Bunga di Pemakaman Leluhur Lamongan antara lain Makam Mbah Sabilan, Mbah Punuk (Mbah Tumenggung) dan Mbah Lamong (Tumenggung Surajaya) yang berada di Kelurahan Tumenggungan.Menurut Bapak Bupati Lamongan Dr. Yuhronur Efendi, MBA kegiatan tersebut bertujuan mengenang para leluhur Lamongan dan berharap dapat meneladani sikap para leluhur.“Kegiatan Ziarah Leluhur ini merupakan rangkaian dari kegiatan peringatan HJL untuk mengenang kembali sejarah dan mengenang para pendiri Kabupaten Lamongan,” ujarnya.“Kita berharap setelah kegiatan ini kita bisa memiliki semangat yang lebih tinggi untuk kejayaan Kabupaten Lamongan selain itu juga bisa meneladani sifat dan prilaku leluhur kita,” imbuhnya.Selain itu, beliau juga mengungkapkan bahwa keberadaan Kabupaten Lamongan tidak lepas dari jasa mbah lamong atau yang biasa dikenal dengan tumenggung Ronggo Hadi.“Kabupaten Lamongan tidak bisa lepas dari jasa mbah lamong (Ronggo Hadi) yang pandai membina daerah dan mahir menyebarkan agama islam, dari kata Mbah Lamongan lah kawasan ini di namakan Lamongan,” ujanya.Selain Mbah Lamong, Mbah Sabilan dan Mbah Punuk juga memiliki peran penting di Kabupaten Lamongan.Mbah Sabilan merupakan seorang patih dari bupati ketiga Lamongan, Raden Panji Puspa Kusuma, pada sekitar tahun 1640-1665 yang memiliki dua orang putra, yakni Raden Panji Laras dan Panji Liris.Cerita Mbah Sabilan terkait erat dengan tradisi di Lamongan bahwa calon pengantin perempuan yang melamar calon pengantin laki-laki. Dengan latar belakang kisah putri Adipati Wirasaba, Dewi Andanwangi dan Andansari, jatuh hati pada kedua putra Raden Panji Puspa Kusuma, yang melamar adalah pihak perempuan.Kedua putri ini melamar dengan diwajibkan untuk membawa hadiah dua buah genuk atau tempat air dari batu dan dua tikar. Kedua benda tersebut sebenarnya sebagai isyarat agar keduanya mau memeluk Islam. Genuk melambangkan tempat wudhu dan tikar untuk shalat. dan saat ini terdapat dua genuk di depan masjid agung lamongan sebagai pengingat cerita tersebut.Penulis : Bidang Ideologi Wasbang dan Ketahanan Eksosbudag
Selengkapnya
Memaknai NIlai-Nilai Positif Hari Kebangkitan Nasional di Kala Pandemi Covid-19
Hari ini merupakan hari yang penuh makna dan nilai-nilai positif yang perlu kita terapkan sebagai penyemangat dalam hidup kita semua. Tanggal 20 Mei merupakan Hari Kebangkitan Nasional, sebuah hari di mana munculnya semangat nasionalisme, persatuan, kesatuan dan kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia secara seutuhnya dengan kebersamaan.Hari Kebangkitan Nasional diawali dengan lahirnya organisasi Budi Utomo, sebuah organisasi yang mengusung semangat pergerakan dan kemerdekaan. Sejak tahun 1908 itulah, sejarah bangsa Indonesia mulai memasuki babak baru yaitu masa pergerakan nasional. Masa pergerakan nasional merupakan masa di mana bangkitnya rasa semangat persatuan, kesatuan dan rasa nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Dr. Sutomo merupakan pencetus adanya gagasan perubahan akan perlunya sebuah pembaruan untuk mengubah kondisi saat itu. Dr. Sutomo dan rekan-rekannya mulai mendirikan sebuah organisasi yang bergerak di bidang ekonomi, dan budaya, keinginan beliau terinspirasi oleh gagasan dr. Wahidin Sudirohusodo yang ingin meningkatkan martabat rakyat dan bangsa Indonesia di mata dunia. Gagasan ini muncul karena melihat kondisi Bangsa Indonesia pada saat itu yang sangat memprihatinkan akibat kolonialisme Belanda, terutama dari segi pendidikan. Saat itu, rakyat Indonesia, terutama kaum pribumi rendah, tidak diperbolehkan untuk mengenyam pendidikan dan tidak mendapat informasi (tertutup dari dunia luar). Kondisi seperti ini dimanfaatkan Belanda untuk menjadikan rakyat Indonesia agar tetap patuh dan tunduk kepada Belanda. Hari Kebangkitan Nasional tahun ini mengusung semangat yang jauh lebih kuat, sesuai dengan slogan yang diusung kali ini, “BANGKIT! KITA BANGSA YANG TANGGUH!”. Slogan yang diusung pada Hari Kebangkitan Nasional kali ini diharapkan dapat memberikan suntikan semangat kepada seluruh masyarakat Indonesia yang sedang berjuang melawan pandemi Covid-19, sebuah pandemi yang telah mengubah dan merusak tatanan kehidupan masyarakat Indonesia dan bahkan masyarakat dunia. Tatanan kehidupan yang dahulunya terpola kini berubah total, tidak hanya aspek kesehatan saja yang mengalami keterpurukan tapi aspek ekonomi, politik, budaya, pendidikan, agama dan bahkan ketahanan nasional suatu negara. Pandemi Covid-19 sudah merusak tatanan kehidupan dunia hampir 1 tahun lebih lamanya. “Setahun lebih telah kita lalui hidup berdampingan dengan pandemi covid-19, berperang dan terus berjuang untuk melanjutkan kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Banyak sudah yang telah gugur dan kita korbankan dalam perjuangan kali ini, bukan hanya untuk kepentingan kemenangan semata, tetapi juga untuk kebebasan seluruh masyarakat Indonesia dan dunia agar bisa kembali hidup normal. Momen Kebangkitan Nasional kali ini menjadi titik tolak di mana persatuan dan kebersamaan kita dalam bernegara benar-benar dibutuhkan dalam meneruskan perjuangan agar keutuhan negara tetap bisa dijaga secara menyeluruh demi kesejahteraan rakyat dan seluruh bangsa Indonesia. Jadi kita benar-benar harus menunjukkan Kebesaran dan Ketangguhan Bangsa kita dalam memerangi pandemi Covid-19 ini”, ucap Bapak Hari Agus Santa P, S. Sos., MM. selaku Plt. Kaban Bakesbangpol Kabupaten Lamongan. Harapan yang sangat besar akan adanya perubahan untuk kembali dalam tatanan kehidupan yang normal tersirat dalam ucapan yang disampaikan beliau. Harapan yang menjadi doa bagi seluruh masyarakat Indonesia bahkan dunia menjadi semangat yang perlu diperjuangkan bersama untuk mewujudkan kembali kehidupan yang normal. Penulis: Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik
Selengkapnya
SEMPOA Masuk Top 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Lamongan (SINOLLA) Tahun 2021
Lamongan 7 Mei 2021, pada hari Jum’at pengumuman hasil kompetisi Inovasi Pelayanan Publik yang diadakan oleh Pemkab Lamongan telah diumumkan. Sebanyak 30 inovasi tentang pelayanan publik yang diajukan oleh tiap-tiap OPD berhasil dijaring sebagai langkah pertama dalam proses penyaringan lomba Inovasi Pelayanan Publik di Kabupaten Lamongan yang disingkat menjadi SINOLLA. SINOLLA sendiri merupakan salah satu gagasan Bapak Bupati Lamongan Dr. Yuhronur Effendi, MBA. Bapak Yuhronur sendiri memiliki target dalam memajukan infrastruktur dan pelayanan yang ada di Kabupaten Lamongan, yang diusung dalam 100 hari kerja beliau. Dalam upaya mewujudkan target besar yang beliau usung dibutuhkan banyak sekali support dari semua lapisan, baik dari pemerintahan daerah dan masyarakat Lamongan sendiri. Selain itu penjaringan masukan, kritik, dan inovasi juga sangat dibutuhkan dalam membantu kinerja 100 hari beliau. SINOLLA merupakan salah satu terobosan dalam menjaring inovasi dikalangan Pemerintahan Daerah yang diharapkan dapat mencetuskan berbagai terobosan-terobosan baru yang dapat menjadikan Kabupaten Lamongan ini menjadi daerah yang lebih maju dan modern yang siap bersaing dengan kota-kota besar di Indonesia.Bakesbangpol Lamongan menjadi salah satu OPD yang memberikan masukan inovativ dalam aspek pelayanan publik. SEMPOA merupakan inovasi yang diusung oleh Bakesbangpol Kabupaten Lamongan. Inovasi yang mengusung teknologi kekinian dalam pemantauan orang asing, baik yang bekerja (TKA) ataupun yang tinggal di wilayah Kabupaten Lamongan, SEMPOA sendiri merupakan singkatan dari “Sistem Elektronik Manajemen Pemantauan Orang Asing”. SEMPOA merupakan inovasi yang diusung dari salah satu program pokok di bidang Kewaspadaan Dini dan Kerja Sama Intelejen Bakesbangpol Lamongan tentang pengawasan orang asing. Pengawasan orang asing yang berada di Kabupaten Lamongan merupakan bentuk kerja sama Pemkab Lamongan, Bakesbangpol Kabupaten Lamongan, dan Disnaker Kabupaten Lamongan dengan pihak Imigrasi Jawa Timur dalam upaya menjaga kestabilan wilayah. Program SEMPOA yang diusung oleh Bakesbangpol Kabupaten Lamongan telah berhasil lolos dalam tahap seleksi pertama, dalam penyeleksian tahap pertama ini dijaring sebanyak 30 program inovasi yang merupakan program inovasi unggulan dari tiap-tiap OPD di Kabupaten Lamongan. Adapun hasil penjaringan inovasi yang berhasil lolos dalam tahap seleksi pertama ada sebanyak 30 inovasi, adapun daftar inovasinya sebagai berikut; Hari Agus Santa P., S.Sos. sebagai Plt. Kaban Bakesbangpol Kabupaten Lamongan menyambut keberhasilan ini dengan penuh apresiasi positif. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi acuan yang positif dalam melaksanakan program pemantauan orang asing yang menjadi salah satu program pokok Bidang Kewaspadaan Dini dan Kerja Sama Intelejen Bakesbangpol Lamongan, sehingga dapat menjalankan tugasnya dengan baik kedepannya.Penulis: Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik.
Selengkapnya