Arsip Artikel
SEMINAR TALK SHOW MENINGKATKAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DALAM PERSPEKTIF KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Menanamkan kerukunan harus dimulai dari lingkungan keluarga, melalui Gerakan 1821. Sebagaimana yang disampaikan oleh Wabup Lamongan Hj. Kartika Hidayati saat menghadiri sekaligus membuka Talk Show Meningkatkan Kerukunan Umat Beragama dalam Perspektif Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Hall Grand Mahkota Lamongan, Rabu (07/12/2016).Gerakan tersebut dicannangkan oleh Bupati Lamongan, yang mengharapkan mulai pukul 18.00 Wib. sampai dengan pukul 21.00 Wib. Orang tua dan anak mematikan televisi, handphone dan gadget lainnya untuk berkumpul bersama keluarga, mengaji bersama, dan orang tua diharapkan mendampingi anaknya dalam belajar dan bermain. Wabup percaya, melalui gerakan tersebut masyarakat Lamongan bisa menumbuhkan kerukunan umat beragama yang dimulai dari keluarga. Sehingga anak-anak dapat terhindar dari kenakalan remaja dan dapat terhindar dari bahaya narkoba. Dengan sendirinya kerukunan umat beragama akan tercipta.Lamongan memiliki Desa Pancasila (Desa Balun, Kecamatan Turi) adanya bangunan tempat ibadah yang berjajaran ini menjadi bukti konkrit, bahwa Lamongan aman dalam keragaman, dan kebhinekatunggalikaan. Bila kita semua memahami akan kebhinnekaan dan kerukunan umat beragama, maka Insyaallah Indonesia akan aman.Sementara dalam sambutan, Wakil Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jawa Timur Najib Hamid. Menampik acara itu digelar sebagai respon dari gerakan 412 dan 212 yang sebelumnya terjadi. Ini sudah menjadi agenda FKUB dan Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur sejak 3 bulan yang lalu. Jadi tidak ada kaitannya dengan gerakan 412 dan 212 yang terjadi sebelumnya. Kami datang bersama rombongan ke Kabupaten Lamongan untuk bersilaturrahmi dan mencari informasi terkait kerukunan umat beragama yang ada di Kabupaten Lamongan.Penyampaian materi pertama dalam Seminar Talk Show oleh Ketua FKUB Lamongan KH. Masnur Arief. Menjelaskan mulai dari pengertian Kerukunan Umat Beragama, Toleransi umat beragama, Landasan agama tentang toleransi umat beragama, Toleransi menurut Islam, menghormati kebebasan dalam memeluk agama dan melindungi antar pemeluk agama tanpa mencampur adukan akidah, dan Landasan hukum tentang kerukunan umat bergama. Mencangkup Landasan Idiil yaitu Pancasila, landasan Konstitunal yaitu UUD 45, dan landasan Strategi dan operasional.Sementara materi kedua Empat Pilar oleh Mayor Inf. Wiyono (Kasdim 0812 Lamongan). Empat Pilar kebangsaan Indonesia yaitu Pancasila, UUD 1945. Menjaga Keutuhan NKRI dan Bendera Merah Putih. Tidak sepatutnya kita memperdebatkan Pancasila sebagai dasar kesatuan Negara Indonesia. Kondisi Saat ini kita tidak mengalami perang secara fisik, akan tetapi sekarang kita dipaksa untuk berperang dengan bangsa kita sendiri. Oleh karena itu mari kita jaga kesatuan dan persatuan demi keutuhan NKRI.
SelengkapnyaSOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA (SATLAK-P4GN) DAN TES URINE
Kondisi darurat narkoba yang melanda negeri ini harus ditangani lebih serius, dan perlu adanya Sosialisasi ke Masyarakat. Upaya pencegahan dalam bentuk Sosialisasi dan Tes Urine yang telah dilaksanakan oleh Satuan Pelaksana Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (Satlak-P4GN) Kabupaten Lamongan, di 12 (dua belas) tempat, (10 Kecamatan, 1 Kodim 0812, dan 1 Pelabuhan Perikanan Nasional Brondong). Pada tanggal 30 November sampai dengan 16 Desember 2016.Sosialisasi dan Tes Urin dilaksanakan Oleh Tim Satlak-P4GN yang bekerja sama dengan Polres Lamongan yang terdiri dari Narasumber 2 (dua) orang, 4 (empat) orang Tim Medis, dengan Peserta Tes Urin terdiri dari PNS/Guru,TNI, Pelajar/Mahasiswa, Pemuda/Karang Taruna dan Aparat Desa.Kepala Kesbangpol Sudjito,SE. Menyampaikan bahwa Sosialisasi dan Tes Urine merupakan bentuk sosialisai dan pembinaan kepada PNS/Guru,TNI, Pelajar/Mahasiswa, Pemuda/Karang Taruna dan Aparat Desa. Jika ditemukan ada unsur salah satu dari peserta tes yang mengandung unsur narkoba langsung akan ditindak lanjuti.“Di tahun 2016 ini sudah melakukan tes urine di 12 (dua belas) tempat (10 Kecamatan, 1 Kodim 0812, dan 1 Pelabuhan Perikanan Nasional Brondong) dan sudah dilaksanakan sekitar 758 peserta yang kesemuannya negative narkoba, dan ini merupakan kebanggaan bagi Kabupaten Lamongan” Ujar Bapak. Sudjito.Bapak.Sudjito, Menyampaikan, melakukan tes urine untuk mendeteksi narkoba dengan peralatan terbaru dan terbagus dengan sekali pakai dalam sekali pemeriksaan yaitu untuk mendeteksi 5 indikator narkoba : Exstasi, ganja, sabu, morfin dan benzodiazefin, dari alat tersebut terdapat keterangan jika setrep 2 menunjukkan negative, setrep 1 menunjukkan positif dan jika tidak ada setrep itu invalid.Kegiatan Sosialisasi dan Tes Urine ini bertujuan untuk menjadikan masyarakat Kabupaten Lamongan bebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba melalui partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat yang terdiri dari: Instansi Pemerintah, Lembaga Pendidikan, Lembaga Swasta dan Tokoh-tokoh masyarakat dengan menumbuhkan sikap menolak terhadap narkoba dan menciptakan lingkungan bebas narkoba.
SelengkapnyaTIGA TENAGA KERJA ASING (TKA) DIAMANKAN OLEH BAKESBANGPOL LAMONGAN BERSAMA TIM PEMANTAU KEBERADAAN ORANG ASING
Perketat masuknya tenaga kerja asing oleh Tim Koordinasi Pemantauan Kegiatan dan Keberadaan Orang Asing, Organisasi Masyarakat Asing, dan Tenaga Kerja Asing Kabupaten Lamongan (Keputusan Bupati Lamongan Nomor : 188/324/Kep/413.013/2016) bersama Imigrasi Kelas I Tanjung Perak Surabaya. Hal ini dilakukan agar tidak ada pelanggaran tentang izin mempekerjakan tenaga asing. Tiga orang tenaga kerja asing asal China diamankan oleh Tim Pemantauan Keberadaan Orang Asing Lamongan pada saat diadakan pemantauan/operasi pada Rabu, (14/12/2016).Tiga orang tenaga kerja asing asal China diamankan, karena tidak dapat menunjukkan dokumen keimigrasian, seperti paspor, IMTA (izin mempekerjakan tenaga asing), dan visa. Pada saat dilakukan pemantaun/operasi oleh Tim Koordinasi Pemantauan Kegiatan dan Keberadaan Orang Aing, Organisasi Masyarakat Asing, dan Tenaga Kerja Asing Lamongan bersama Imigrasi Kelas I Tanjung Perak Surabaya di perusahaan pemotongan bangkai kapal milik PT Scorping di Desa Sedayu Lawas, Kecamatan Brondong. Ketiga orang tenaga kerja asing tersebut, dibawa ke Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Perak untuk dilakukan pemeriksaan dan dimintai keterangan lebih lanjut.Tidak hanya PT Scorping menjadi sasaran razia, Tim Koordinasi Pemantauan Kegiatan dan Keberadaan Orang Aing, Organisasi Masyarakat Asing, dan Tenaga Kerja Asing Kabupaten Lamongan yang terdiri dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Kodim, Polres, Kejaksaan Negeri, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), serta Imigrasi Jatim. Juga merazia PT Eastern Logistic, PT Siaptek Inspection Center, dan PT Daya Radar Utama. Hanya saja, petugas tidak menemukan tenaga kerja asing illegal.Kepala Bakesbangpol Lamongan, Bapak Sudjito, SE mengatakan bahwa “Pengawasan ini dilakukan pihaknya guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti pelanggaran pada Paspor, Visa, IMTA (izin mempekerjakan tenaga asing), dan Jangan sampai tenaga kerja lokal semakin tersingkir”.Pemantauan/operasi yang dilaksanakan Tim Koordinasi Pemantauan Kegiatan dan Keberadaan Orang Aing, Organisasi Masyarakat Asing, dan Tenaga Kerja Asing Kabupaten Lamongan bersama Imigrasi Kelas I Tanjung Perak Surabaya tersebut, dilakukan mengingat gencarnya arus tenaga kerja asing ke Lamongan. Sehingga dianggap perlu untuk diawasi.
SelengkapnyaSATLAK P4GN LAMONGAN SALAH SATU DAERAH YANG PERTAMA DI WILAYAH JATIM YANG TELAH MELAKSANAKAN PENGUKUHAN
“Kami selaku BNNP Jatim sangat mengapresiasi kepada Kab. Lamongan, karena Kab. Lamongan adalah yang pertama di Wilayah Jatim yang telah melaksanakan pengukuhan Satlak P4GN.” Sebagaimana yang disampaikan oleh Drs. Sutriono (Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Jatim). Dalam sambutannya pada acara Pengukuhan Satlak P4GN Kab. Lamongan. Satuan itu dikukuhkan oleh Bupati Lamongan H. Fadeli,SH. di Pendopo Lokatantra Pemda Lamongan. Pada Kamis, (29/12/2016).Dalam kesempatan itu Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Jatim. Menyampaikan “Kami tidak akan mampu tanpa adanya partisipasi aktif dari Instansi Pemerintah, Lembaga Pendidikan, dan seluruh komponen masyarakat dalam mencegah peredaran Narkoba dan sejenisnya.”“Semoga dengan terbentuknya Satlak P4GN di Kab. Lamongan ini dapat membantu kami selaku BNNP Jatim dalam menanggulangi dan mencegah peredaran Narkoba khususnya di wilayah Lamongan.” Ujarnya.Pada kesempatan itu Bpk. Bupati Lamongan. Menyampaikan “Pemerintah Kab. Lamongan menyambut positif dan mengapresiasi atas diselenggarakannya kegiatan pengukuhan Satlak P4GN ini, sebagai wujud Komitmen Pemerintah dalam memerangi bahaya penggunaan Narkoba untuk mewujudkan Lamongan Zero Narkoba.”“Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (Satlak P4GN) sebagai payung hukum kelembagaan dalam upaya menanggulangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba yang sangat mengkhawatirkan terutama di kalangan remaja, pelajar dan mahasiswa tanpa memandang strata sosial.”Dalam surat keputusan Bupati Lamongan (Nomor : 188/116/KEP/413.013/2016, Tentang Satlak P4GN Kabupaten Lamongan) satuan ini diketuai Wakil Bupati Lamongan Hj. Kartika Hidayati, dengan Sekda Dr. Yuhronur Efendi sebagai wakil ketua I dan pelaksana harian adalah Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol).“ Kami berharap kepada seluruh anggota Satlak P4GN setelah dilantik harus semangat berjuang dan turun kelapangan.” Pungkasnya.Pada kesempatan itu juga Bpk. Sudjito, SE. Selaku Pelaksana pengukuhan Satlak P4GN menyampaikan bahwa “Maksud dan tujuan dibentuknya Satlak P4GN di kabupaten lamongan adalah guna mendukung dan membantu bupati lamongan mengkoordinasikan perangkat daerah dan instansi pemerintah beserta lembaga lainnya dalam mengimplementasikan pencegahan dan pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.”
Selengkapnya